"Permisi"
Seluruh perhatian murid 10 MIPA 1 terpusat pada pemuda yang baru saja datang dan tengah berdiri di ambang pintu kelas. Kim Taehyung tersenyum cerah, satu tangannya memegang buku bersampul biru muda.
Bagi para siswi 10 MIPA 1 yang saat ini sedang pelajaran Matematika melihat Taehyung seperti mendapat siraman es saat panas disiang bolong, menyejukkan.
"Kenapa Taehyung?" Pak Song bertanya dengan nada tidak santai. Guru satu itu memang sering sensi padanya.
"Maaf pak sudah jam istirahat, saya mau jemput Jungkook. Tadi pagi ga sarapan, bandel sih."
Jungkook menutup sebelah matanya, agak malu dengan kelakuan si kakak yang makin ada saja. Mingyu sudah menahan tawa sejak Taehyung masuk tadi. Memang benar-benar mantan ketos satu itu.
Pak song memang hobi mencuri waktu istirahat siswa, jamnya akan ditambah 10 sampai 15 menit setelah bel istirahat. Kecuali dibeberapa kelas yang siswanya berani mengkritik, seperti kelas Taehyung misalnya.
"Ngga sopan kamu, keluar!"
Taehyung masih mempertahankan senyumnya, "Aduh pak jangan keseringan curi waktu istirahat dong. Kantin suka antre panjang loh pak, ntar pada ga keburu makan udah bel."
Pak song terlihat marah, meski pria paruh baya itu hanya mendengus dan menunjuk Jungkook tiba-tiba. "Jungkook maju dan kerjakan soal terakhir dipapan tulis! kalau kamu tidak bisa kelas ini tidak saya kasih istirahat."
Taehyung tertawa kecil, bersandar pada pintu meneliti soal dipapan tulis. Meski kelakuan pak Song kali ini agak sedikit keterlaluan, rasanya Taehyung ingin agar kebijakan sekolah dibuat untuk tidak korupsi waktu istirahat siswa.
'Mampus gue'
Jungkook berjalan ke arah papan tulis, dia mengerti sedikit tentang jawaban dari soalnya tapi tadi Jungkook tidak serius mengerjakan. Pandangannya beralih pada Taehyung yang hanya menggangguk kecil padanya, entah maksudnya apa. Demi teman-teman dan waktu istirahat mereka yang tersita, Jungkook berusaha serius. Hingga tujuh menit setelahnya soal sudah diselesaikan.
"Hasil akhir masih kurang tepat, tapi karena delapan puluh persen akurasi kebenarannya kalian silahkan istirahat."
Siswa dan siswi 10 MIPA 1 bergegas keluar kelas yang terasa gerah setelah melihat deretan angka yang membuat mereka sakit kepala, begitu juga dengan Mingyu dan Jungkook yang menghampiri Taehyung.
"Gila pak song ga ada kapoknya sering ditegur guru lain."
"KAK TAEHYUNG!"
Noella berteriak, berlari menghampiri Taehyung. Cewek blasteran itu menyodorkan tangannya yang terbuka, meminta buku yang Taehyung pegang. Buku yang kemarin Taehyung sita dari Noella saat bertemu di taman.
"Astaga gua ampe lupa buku lo."
Menerima buku dari Taehyung, Noella berbalik meninggalkan mereka tanpa menoleh pada Mingyu dan Jungkook sedikitpun.
Noella mengabaikan Jungkook? Hal yang tidak Mingyu percaya.
"Kook lo apain Noella, tumben ga nempel sama lo?"
Jungkook menggeleng tidak tau, agak merasa aneh sebenarnya. Tapi mungkin Noella capek mengejarnya. Lagi pula dia juga tidak bisa membalas.
"Kak Taehyung!"
Lagi, seorang siswi datang menghampiri Taehyung. Jungkook mengenalnya, siswi kelas 11 yang merupakan wakil ketua osis periode saat ini.
"Kenapa na?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jungkook ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika si anak tunggal Jeon Jungkook dan Kim Taehyung dipertemukan sebagai saudara? Meski tidak sempurna, Taehyung tetap kakak yang Jungkook inginkan. Keduanya berusaha saling menyatu dalam ikatan persaudaraan, tidak terlalu sulit t...