Hari Pertama-13

2.2K 165 12
                                    

ΦHappy
ReadingΦ

*****
Hari ini adalah hari pertama masuk ke sekolah. Setelah libur yang lumayan panjang, akhirnya hari pertama masuk sekolah tiba. Raisya bersiap menggunakan seragam putih abu miliknya. Rasanya sangat senang bagi Raisya karena sudah berganti rok.

"Akhirnya gue ganti rok juga," gumamnya sambil menatap ke cermin.

Hari pertama masuk ke sekolah, kebetulan ayahnya tidak terlalu sibuk. Jadi Raisya berangkat diantar oleh ayahnya.

"Acha... Udah selesai belom?" tanya ayah Raisya.

"Iya yah... bentar lagi," teriak Raisya yang sedang memakai sepatu.

Setelah siap, Raisya berangkat ke sekolah. Sedangkan adiknya Aisyah berangkat dengan ibunya.

[07:00]

Raisya telah sampai di SMA Kamboja. Raisya membawa minuman berupa susu coklat berwadah gelas plastik yang belum sempat dia minum saat sarapan pagi tadi.

Raisya langsung berpamitan kepada ayahnya dan langsung masuk ke SMA Kamboja. Raisya melihat ke mading karena ada pengumuman pembagian kelas. Raisya sangat terkejut karena dia satu kelas dengan Iska. Sedangkan Rio dikelas sebelah. Raisya mendapat kelas awal. Tapi dia sangat bingung kenapa dia bisa satu kelas dengan Iska. Apa yang terjadi jika dia satu kelas dengan Iska?

"Bukannya nilai dia pas tes terendah ya?" gumam Raisya sambil menyedot minumannya.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Raisya menengok ke belakang. Dia melihat seorang perempuan. Sebenarnya dia tidak kenal siapa orang itu tapi orang itu mengenalnya.

"Hei Raisya.... Dapet kelas apa nih?" tanya orang itu.

"Hmmm.... Kelas X A nih," jawab Raisya sambil melirik ke arah mading.

"Ouuhh.... Bagus dong," tambahnya.

"Eh btw, lo siapa?" tanya Raisya yang bingung karena perempuan itu mengenalnya.

"Oiya, gue Adhyra. Adhyra Anastasya Fralinka. Gue sodaranya Bagas, gue tau lu dari Bagas," mendengar hal itu, Raisya jadi teringat kejadian bersama Bagas. Raisya tidak sadar kalau dia tersenyum sendiri.

"Heh! Senyum senyum sendiri" Adhyra melihat Raisya yang senyum senyum sendiri bingung. Adhyra memberanikan diri menepuk pundak Raisya.

"Eh, enggak kok kak," Raisya yang sadar dirinya tersenyum sendiri menjadi malu dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oiya, gue kakak kelas lu. Tapi sama gue mah sans aja, lu ga panggil gue kakak juga gue sih fine aja. Kalo disekolah mah harus panggil gue kakak, ntar lu di cap songong lagi. Lu boleh panggil nama gue kalo dirumah," Adhyra memberi tau Raisya. Raisya hanya mengangguk.

Saat mereka sedang mengobrol, bahu Raisya disenggol sampai minumannya tumpah dan badan Raisya sedikit terbentur ke tembok kelas.

"Aaaawhh....," ucap Raisya sedikit kesakitan.

"Ouy lu! Sini lu! Jangan beraninya sama adek kelas!" teriak Adhyra sambil berlari mengejar perempuan yang menyenggol Raisya tadi.

Perempuan itu sedang berjalan dengan angkuh. Mendapat teriakan dari Adhyra, spontan kakinya berhenti melangkah dan langsung menengok ke belakang. Dia langsung berjalan mendekati Adhyra.

"Diem lu adek kelas!!" ucap perempuan itu sambil menarik rambut Adhyra.

"Kalo lu gini terus, gue laporin lu sama tante gua!" bisik Adhyra didekat telinga perempuan itu.

"Silahkan, tante lu ga bakal berani ngeluarin atau drop out gue. Karena bapak gue berperan banyak buat sekolah
ini," perempuan itu akhirnya melepaskan tangannya dari rambut Adhyra.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang