Tak Peduli-1

20.2K 547 69
                                    

♥H♥
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
♥G♥

Masa SMP
****

Raisya masuk kelas bersama Kirana sahabatnya. Raisya dan Kirana pun menyapa sahabat-sahabatnya yang lain. Raisya memiliki 5 sahabat yaitu Kirana, Hanin, Nikeu, Dinda & Reva.
Keempat sahabat yang lain sedang mengobrol. Raisya pun ikut mengobrol bersama mereka. Mereka membicarakan dimana mereka akan lanjut sekolah.

"Kalian pada mau lanjut di mana?" tanya Raisya kepada sahabat-sahabatnya.

"Aku SMA Nusa Bangsa," Jawab Hanin

"Aku juga," kata Reva dan Dinda berbarengan.

"kalo kamu mau dimana Nik?" tanya Raisya pada Nikeu.

"Aku sama Kirana di SMA Kencana," jawab Nikeu sambil melirik Kirana.

"Kalo kamu dimana Rai?" Nikeu balik bertanya.

"Katanya aku mau dimasukin ke boarding school," jawab Raisya

"Ohh kirain boarding pass hahaha," kata Kirana sambil tertawa.

"boarding school mana nih?" tanya Hanin

"gak tau deh,"

"Yaaah... Jauh dari Rio." ledek Reva sambil tertawa

Rio adalah teman sekelas Raisya. Sejak awal masuk, Rio sudah menyukai Raisya. Rio juga pernah menembak dan menyatakan perasaannya, tapi Raisya malah cuek tidak peduli. Raisya tidak ingin waktu belajarnya diganggu oleh satu virus yang bernama cinta. Memang, anak seumuran Raisya masih labil dan baru mengenal cinta. Saat Raisya menolaknya, Rio hanya bisa pasrah.

Rio kagum saat Raisya sedang latihan taekwondo. Raisya mengambil ekstrakurikuler taekwondo dan paskibra. Sedangkan Rio panahan dan paskibra. Dipaskibra, Raisya sering menjadi pembawa bendera(baki). Sedangkan Rio ssbagai pengibarnya. Kalau hari-hari besar, Rio dan Raisya lah yang bertugas mengibarkan bendera. Tak jarang, Rio sangat gugup ketika disamping Raisya. Lain halnya dengan Raisya yang biasa-biasa saja. Saking gugupnya, Rio sampai salah mengibarkan bendera sehingga benderanya terbalik.

****

Saat mereka asyik mengobrol, tiba-tiba guru datang dan jam pelajaranpun dimulai. Pak Ahmad, guru matematika kelas IX masuk ke kelas Raisya.

Ditengah-tengah guru yang sedang menjelaskan, Rio malah mencuri-curi pandangan kepada Raisya. Raisya masih fokus dan tidak peduli. Dia pun tidak sadar dipandangi oleh Rio. Rio memandang Raisya sangat lama, sehingga dia tidak fokus pada pelajaran. Pak Ahmad yang melihat Rio yang tidak fokuspun langsung memanggil dan menegurnya.

"Rioo... Lagi ngeliatin siapa kamu?" Tanya pak Ahmad pada Rio.

Rio yang sedang memegang buku pun kaget. Sampai-sampai bukunya terlempar ke atas.

"E-enggak pak," jawab Rio sangat gugup.

"Ngeliatin Raisya yaaa?" goda pak Ahmad. Sedangkan Raisya masih tidak peduli dengan sekitarnya dan masih fokus menghitung.

"Cieee...," sorak heboh satu kelas.

"Sudah, sudah! Fokus! Minggu depan kita sudah mulai ujian!" kata pak Ahmad.

"Rio, coba tentukan hasil dari soal yang ada dipapan tulis." kata pak Ahmad pada Rio.

Rio mulai menghitung. Sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh menghitung, dia hanya pura-pura saja. Kemudian pak Ahmad memberinya spidol. Rio pun semakin berpura-pura menghitung dengan jari tangannya.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang