Awal mengenal dirimu, entah sengaja atau tidak sengaja engkau hadir sebagai teman. Faktanya kita memang di pertemukan, dan akhirnya saling mengenal. Walau memang semuanya tetap saja berawal dengan biasa saja. Mungkin hanya di selipi beberapa cerita.
~Chandra A. Wirayudha~≦ HAPPY READING≧
******
Fajar telah terbit dari ufuk timur. Raisya terbangun dari tidur nyenyaknya. Raisya melihat jam tangannya menunjukkan pukul 05:04. Raisya mengumpulkan nyawanya dan keluar dari ruangan Rayyan.Senyum Raisya mengembang ketika melihat Yudha dan Dhanu yang tertidur pulas saling bersandar. Terlihat muka lelah dari mereka berdua. Tapi... Tunggu dulu, kurang satu anggota lagi. Dimana dia? Batin Raisya bertanya-tanya.
Raisya hendak melangkahkan kakinya ke lorong menuju kamar mandi. Raisya terkejut ketika melihat Ardi, teman Yudha.
"Abang?" Raisya melihat muka Ardi sedikit pucat.
"Eh, neng." wajah Ardi sangat lemas.
"Abang kenapa?" tanya Raisya melihat kondisi Ardi.
"Hehe... Abang sakit perut neng," jawab Ardi sambil memegangi perutnya.
"Ohh... yaudah bang, abang duduk di sana aja yuk. Aku ada minyak kayu putih," saran Raisya di angguki oleh Ardi.
Ardi duduk di sebelah Dhanu yang masih tertidur pulas. Sedangkan Raisya mengambil minyak kayu putih di ruangan Rayyan.
"Nih bang, pake dulu. Bisa kan?" tanya Raisya sambil menyodorkan minyak kayu putih pada Ardi.
"Bisa neng, makasih ya." ucap Ardi sambil membuka kancing bajunya.
"Eeh bang... Jangan di buka dulu. Kan disini masih ada aku," ujar Raisya yang sedikit kaget melihat Ardi akan membuka baju.
"Hehe... Maaf neng." ucap Ardi sambil sedikit tersenyum.
"Bang, udah subuh... Sholat yuk," ajak Raisya membuat Ardi kagum.
"Ntar abang nyusul. Kamu bangunin bang Yudha aja." ujar Ardi.
Raisya membulatkan matanya ketika dia di suruh untuk membangunkan Yudha dan Dhanu. Melihat ada keraguan di wajah Raisya, Ardi meyakinkan Raisya.
"Udah gak papa, bangunin aja," perintah Ardi. Raisya menelan ludahnya.
Raisya pun membangunkan kedua tentara itu.
"Bang... Bangun...." ucap Raisya lembut sambil menepuk pelan bahu Yudha.
Meskipun di tepuknya lembut, Yudha merasa ada yang membangunkannya. Saat membuka mata, pertama kali yang ia lihat adalah wajah cantik Raisya. Yudha langsung bangun dan mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Bang... Udah subuh... Sholat dulu yuk," ajak Raisya.
Reflek, Yudha langsung berdiri dan mengiyakan ajakan Raisya.
"Temen abang ga di ajak?" tanya Raisya dengan ekspresi bingungnya membuat Yudha gemas.
"Dia beda keyakinan sama kita," jawab Yudha sambil tersenyum.
"Ohh... Yaudah biarin aja tidur. Ntar kalo udah pagi kita bangunin." ujar Raisya.
"Emang sekarang bukan pagi yah?" tanya Yudha sambil terkekeh.
"Hehe... Ga gitu maksudnya bang," jawab Raisya sambil menunduk malu.
Yudha menaruh tangan kanannya di bahu Raisya. Mendapat perlakuan seperti itu, Raisya sedikit tersentak. Yudha mempersempit jarak antara mereka. Raisya hanya terdiam kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Letnan|TNI✔
RomanceLika liku kisah cinta Raisya yang rumit, membuatnya bingung harus bagaimana. Gadis cantik yang berusia 16 tahun jatuh cinta pada seorang tentara bernama Yudha yang selisih usianya agak jauh. Yudha mengenal Raisya lewat Rayyan, kakak Raisya yang juga...