Pernyataan-32

1.6K 104 3
                                    

Setelah kejadian di apartemen Iska, sekarang Alex sering mengunjungi Iska. Dan karena hal itu, mereka jadi lebih dekat.

"Yaudah lah ya, lagian gue udah gak perawan," itu mindset Iska. Sehingga mereka pun sering berhubungan.

"Kamu kapan nikahin aku? Kalo aku hamil gimana?" tanya Iska di sandaran Alex.

Bahkan mereka berdua pun tinggal satu apartemen.

"Iya sayang... Nanti aku nikahin kamu kok," sebenarnya Alex malas menjawab pertanyaan Iska yang di ulangnya berkali-kali. Alex juga sebenernya tidak mencintai Iska, ia hanya menjadikan Iska pelampiasan nafsunya.
Bejat sekali bukan?

----------------

Sudah dua minggu lebih Yudha tidak ada kabar. Ya memang, Yudha di tempatkan di daerah terpencil. Dari minggu lalu, tukang pos sering bolak-balik. Apa Yudha kirim surat saja?

Yudha mulai menulis surat untuk keluarga dan Raisya. Yudha tau, Raisya pasti sangat khawatir.

Assalamualaikum cantik
Apa kabar? Semoga kamu sekeluarga selalu dalam keadaan sehat Aamiin YRA.

Maafin abang ya cantik, abang ga bisa ngabarin kamu. Disini abang baik-baik aja. Sekitar 2 bulan lagi abang pulang, tunggu abang ya. Disini gak ada sinyal, jadi abang gak bisa kasih kabar.

Kalo cantik terima surat ini, gak usah di bales ya... Abang tau kamu kangen, abang juga.

Salam Rindu,
Chandra Angkasa Wirayudha

🌸🌸🌸

Akhir-akhir ini Raisya tidak mood makan. Hal ini membuat berat badannya turun. Ya memang, ini adalah resiko punya pacar abdi negara.
Raisya mendengar suara bel rumahnya berbunyi.

"Dengan mbak Raisya?" tanya seorang pria paruh baya itu.

"Iya, ada apa?"

Pria paruh baya itu memberikan sepucuk surat kepada Raisya.

Raisya menautkan alisnya dan membolak-balik amplop itu.

"Makasih pak," ucap Raisya kepada tukang surat itu.

"Jaman sekarang masih ada ya tukang surat," gumamnya.

Raisya duduk diruang tamu dan membuka isi amplop itu. Oke, mulut Raisya membulat sempurna seperti donat.

"Bang Yudha," ucap Raisya gemetar.

Yudha memang lebih suka memanggil Raisya cantik, bukan sayang. Menurutnya 'sayang' itu terlalu 'alay'.

💚💛💜💙

Hari ini, adalah hari minggu. Yudha dan beberapa temannya akan pergi ke kota.

"Udah semua?" tanya Revan, yang tak lain adalah teman Yudha.

"Yok gas!" mereka pun berangkat.

Yudha dan beberapa temannya berkunjung ke salah satu mall di Bogor.

"Eh, gue beli kopi dulu ya," ucap Yudha pada teman-temannya yang sedang duduk di kursi restoran.

"Gue nitip," ucap Andi, teman Yudha.

"Duitnya?" Yudha menaikkan satu alisnya.

"Pake duit lu dulu lah," balas Andi santai.
Ck! Yudha berdecak kesal. Yudha langsung membeli kopi yang tidak jauh dari restoran sebelumnya ia berada. Yudha berjalan membawa 2 kopi, 1 kopi miliknya  dan 1 kopi lagi milik Andi.

Braaakkk...

Yudha menabrak seorang wanita yang sedang berjalan tetapi memainkan ponsel.

"Kalo jalan liat-liat dong mbak!" ketus Yudha.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang