Trauma-24

2K 127 7
                                    

Raisya masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Pikiran Raisya kosong. Sudah 3 hari Raisya mengurung diri, ibunya berusaha untuk membuat Raisya menjadi semula lagi. Rayyan sedang memproses kasus yang menimpa adiknya. 

Hari ini Rayyan pulang. Rayyan melihat ibunya yang sedang menonton TV bersama Aisyah. 

"Bun.... Acha mana?" tanya Rayyan yang tidak tau kondisi Raisya. Ibu Raisya langsung menoleh ke sumber suara. 

"Kamu udah pulang Yan?" ibunya balik bertanya 

"Udah bun... Acha mana?" Rayyan mengulangi pertanyaannya lagi. 

"Dikamar," jawab ibunya lesu.

Rayyan langsung menuju ke kamar Raisya. Rayyan mengetuk pintu kamar Raisya.

"Cha... Ini kakak...," kata Rayyan sambil terus mengetuk pintu. Tidak ada jawaban dari dalam.

Kreeeeekkk.....

Raisya membuka pintu dan mrnunjukkan kepalanya. Raisya melihat seorang tinggi tegap dengan seragam lorengnya. Raisya buru-buru menutup pintu kamarnya namun kalah cepat dengan tangan dan tenaga Rayyan. 

Rayyan mendekati Raisya. Raisya ketakutan dan mundur menjauh dari Rayyan sampai tersudut dipojok kamar. Raisya semakin takut dan memeluk lututnya. Dia sangat ketakutan.

"Hey... Jangan takut... Ini kakak...," ucap Rayyan yang melihat adiknya sangat ketakutan.

Raisya menangis disudut kamar. Rayyan memeluk Raisya.

"Kakak paham dek... udah... semua lagi ditangani sama polisi," ujar Rayyan.

"Kakak... aku takut...," lirih Raisya.

Hati Rayyan remuk. Adik yang seharusnya dia jaga, mentalnya hampir hancur. Perlahan Rayyan menenangkan Raisya sampai Raisya bisa untuk diajak mengobrol.

"Jadi gimana kejadiannya?" tanya Rayyan. Sebelumnya Rayyan sudah menyiapkan handphone dan rekaman sebagai bukti nanti di kantor polisi.

Raisya menceritakan hal yang dialaminya.

"Tunggu... jadi yang nyelametin kamu Bagas?" tanya Rayyan sedikit terkejut. Raisya hanya mengangguk.

"Jadi inget kamu pas SMP, kakak marahin kamu gara-gara Bagas" celetuk Rayyan sambil terkekeh.

"Kakak juga pacaran kan?"Tanya Raisya sambil melirik kakaknya dengan sinis. Rayyan tertawa. Melihat Rayyan tertawa, Raisya juga ikut tertawa.

"Tapi btw kamu suka sama bang Yudha?" tanya Rayyan membuat Raisya berhenti tertawa.

"Kenapa emang?" Tanya Raisya balik.

"Nanya aja" jawab Rayyan.

______________________________

[Kantor Polisi]

Rayyan masih mengurus kasus yang menimpa adiknya. Kali ini Raisya mau diajak oleh Rayyan ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Raisya melihat Devian yang diintrogasi.Raisya juga melihat Bagas yang duduk dikursi pojok.

"Kak... aku takut...," ucap Raisya yang akan memasuki ruang introgasi.

"Gak papa Cha... kan kamu ga salah... gak usah takut," kata Rayyan.

Raisya masuk ke ruang introgasi. Raisya muak melihat wajah Angga.

Ttaaaaakkkk.....

Reflek Raisya melempar sepatu sneakers putih miliknya dan tepat mengenai muka Angga.

"Ohh... jadi cowok brengsek ada disini...," ucap Raisya.

Raisya emosi ketika melihat wajah Angga. Polisi yang melihatnya berusaha untuk menenangkan Raisya. Amarah Raisya belum terkendali Raisya melihat stapless dimeja polisi dan mengambilnya.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang