23

2.1K 246 31
                                    


"Rhaline..." dengkurnya, serak. Ia mengecup ceruk leherku.

Helaian hitamnya yang lebat berada penuh di dalam genggamanku. Mataku terpejam seiring dengan hentakan Al yang semakin menuntut. Telapak kakiku kebas seperti dikerubuni ribuan semut. Bibirku tak henti-hentinya mendesah, menyebut namanya, dan memintanya untuk terus bergerak. Pikiranku buyar, pusing yang memabukan menyerang kepalaku saat kenikmatan itu datang bergulung-gulung dan pecah bagai ombak di bibir pantai.

Aku menjerit dengan tak tertahankan, menggigit pundak Al yang keras guna meredam teriakanku ketika aku sadar di mana kami berada saat ini. Gerakan Al yang intens perlahan berubah menjadi lambat. Ia mengangkat wajahnya dari ceruk leherku lalu menatap ke dalam mataku dengan senyumnya yang sendu kemudian berkata, "Aku mencintaimu..."

Tubuhku terangkat dan berada di dalam dekapannya yang erat. Al meletakkanku di atas pangkuannya dan membiarkan aku yang bergerak kali ini. Sambil merangkum pipinya, aku menatap ke dalam manik gelap yang berbinar indah itu. Aku mulai bergerak dengan perlahan-lahan, membawa kami kepada kenikmatan yang begitu ringan namun juga memabukkan.

Di ambang pencapaianku, aku memeluk manja leher Althareza kemudian mendekatkan bibirku pada telinganya lalu berbisik dengan mesra, "Aku juga mencintaimu Al..."

Sorry darl, sebagian cerita sudah dihapus dan bisa kamu beli di google playbook or playstore. Link pembelian ada di bio aku. Trims

— TBC —

Vote+comment for next!

Mama's boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang