#30

23 1 0
                                    

Adrian mematikan mesin setelah mobil terparkir di garasi. Pria berumur 23 tahun tersebut mengambil tasnya lalu keluar dari mobil. Hari ini Adrian sengaja pulang cepat dikarenakan dia tidak ada lagi jadwal kuliah atau agenda BEM di kampus. Jadi Adrian memilih pulang ke rumah untuk mengistirahatkan seluruh persendiannya yang terasa pegal.

"Maaf mas Adrian." Adrian yang hendak memutar kenop pintu langsung memutar tubuhnya kearah mang Ayus yang berdiri disebelahnya.

"Iya mang. Kenapa?"

"Ini mas. Tadi ada kurir ngantar paket." Mang Ayus menyerahkan kotak berukuran cukup besar kepada Adrian.

"Makasih Mang."

"Iya Mas. Kalau begitu saya kembali ke depan ya mas."

Adrian mengangguk kemudian masuk ke dalam rumah.

Adrian meletakkan kotak yang di terimanya tadi diatas meja. Dia yakin paket tersebut milik Davina. Setelah melepaskan jaketnya, Adrian kembali meraih kotak itu dan kemudian dia menggeleng melihat harga yang tertera di kertas informasi yang terdapat dibagian atas kotak.

*

"Makasih ya, Almero sahabatku tersayang." Davina melepaskan helmnya lalu memberikannya kepada Almero dengan senyum yang begitu lebar.

"Nggak usah senyum-senyum."

"Dih galak amat sih. Btw, Jangan lupa jemput gue nanti malam."

"Bawel lo. Udah ah, gue balik."

Davina mengangguk. "Hati-hati."

Setelah Almero hilang dari pandangannya, Davina melangkahkan kaki memasuki halaman rumah setelah mang Ayus membukakan pagar.

"Siang, mbak Davina." Sapa mang Ayus.

"Udah sore, mang."

"Oh iya. Selamat sore, mbak Davina."

"Sore mang. Abang udah dirumah?"

"Sudah mbak. Mas Adrian baru saja pulang."

Davina mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.

"Aku pulaaaang." Teriak Davina memasuki rumah. Suaranya menggema memenuhi seisi rumah.

Davina melangkahkan menuju ruang keluarga. Dia melihat Adrian berada disana.

"Tumben jam segini udah dirumah bang. Biasanya pulang malem terus."

"Duduk." Perintah Adrian tanpa menjawab pertanyaan Davina.

"Kenapa sih? Serius amat." Tanya Davina yang heran melihat Adrian. Tidak biasanya Adrian seserius itu.

"Ini paket kamu?" Adrian menunjuk kotak yang berada diatas meja.

"Boleh liat?"

"Hmm."

Davina mengambil kotak tersebut dan matanya terbelalak setelah membaca informasi yang terdapat di atas kotak.

Paket tersebut benar pesanan Davina. Tiga hari yang lalu dia memesan sepatu di salah satu aplikasi belanja online.

Mampus gue. Kenapa bisa bang Adrian yang nerima sih? Guman Davina.

"Iyaa. Ini paket aku. Hehe." Davina membuka kotak itu dan tercengang melihat sepatu pesanannya.

"Gila sih ini keren banget." Tuturnya sembari memandang kagum sepatu yang berada di hadapannya.

Sepatu yang di pesan Davina adalah Sneakers edisi spesial dari Nike Air Jordan III Retro Quai 54. Sepatu tersebut launching pada tahun 2018. Davina membeli dengan harga 48 juta.

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang