#39

55 2 0
                                    

Almero

Satu jam lagi aku jemput ya. Kita have fun seharian ini. Love you

Oke. Love you too

Setelah membalas pesan Almero, Davina bergegas menuju kamar mandi. Dia cuma punya waktu satu jam-an untuk mempersiapkan diri karena Almero begitu mendadak memberi kabar.

Satu jam kemudian Almero sampai di rumah Davina. Dia tersenyum seraya menyalami orang tua Davina yang tengah duduk di ruang keluarga. Hari ini adalah hari minggu, makanya orang tua Davina berada dirumah.

"Apa kabar om tante." Sapa Almero menyalami tangan kedua orang tua tersebut. Dia duduk di single sofa setelah dipersilahkan Yudha.

"Alhamdulillah baik, Al. Kamu sehat?"

"Alhamdulillah om."

"Papa kamu masih di LA?"

"Udah nggak om. Papa baru balik ke Indo beberapa hari yang lalu."

Yudha mengangguk. Pria paruh baya itu merupakan teman ayah Almero. Mereka berteman semenjak keduanya di bangku SMA.

"Aku mau minta izin buat ngajak Davina jalan, om-tante." Almero menyampaikan tujuannya yang disambut baik oleh Sarah dan Yudha.

"Om izinin asal Davina nya di jagain ya."

"Itu pasti om." Balas Almero tersenyum.

"Adriaaaaaan."

Yudha, Sarah, serta Almero secara spontan memandang ke lantai dua, tempat dimana teriakan Davina berasal.

"Lo sembunyiin sepatu gue dimana?" Davina berlari menuruni tangga. Dia menuju ke pantri mencari keberadaan Adrian. Dan gadis itu tidak menyadari kehadiran Almero.

"Apaan sih." Terdengar suara Adrian membalas tuduhan Davina. "Lo ganggu waktu makan gue aja deh."

"Lo yang sembunyiin Nike Air Jordan gue kan? Ngaku nggak lo!"

"Udah gue bakar!"

"Kok lo bakar?"

"Kan gue pernah bilang kalau sepatu itu nggak lo pake dan cuma jadi pajangan doang, ya gue bakar."

"Gila ya lo! Gue mau pakai hari ini!"

"Terus urusannya sama gue apa?"

"Ayaaaaah." Rengek Davina dari pantri.

Sarah dan Yudha geleng-geleng kepala mendengar pertengkaran kedua anaknya itu. Sedangkan Almero hanya tersenyum menanggapinya.

"Gitu lah tiap hari, Al. Mereka nggak pernah akur."

"Hehe iya om."

"Kakak abang udah deh." Seru Sarah menengahi.

"Tapi sepatu kakak dibakar bun. Mana belum pernah kakak pakai lagi." Sahut Davina tidak terima dengan apa yang dilakukan Adrian.

"Sepatu murah pun." Terdengar lagi celetuk Adrian.

"Enak banget lo ngomong. Sepatu gue mahal tau. Lebih mahal dari harga diri lo!"

"Udah ya kak bang."

"Kakak mendingan kamu kesini. Al udah dari tadi nunggu kamu."

"Hah?" Davina segera menuju ruang keluarga. Dia hanya bisa nyengir memperlihatkan barisan gigi putihnya kepada Almero.

"Udah?" Tanya Almero yang dibalas Davina dengan anggukan.

"Ayah bunda, kakak jalan dulu ya sama Al."

"Hati-hati ya sayang."

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang