#40

7 0 0
                                    

Beberapa hari kemudian....

Davina mengetuk pintu rumah Almero beberapa kali. Ditangannya terdapat sebuah kotak kado yang dibelinya kemarin sore bersama Caca.

"Surpriseee." Sorak Davina ketika pintu dibuka. Di hadapannya berdiri Almero dengan raut wajah kaget.

"Kamu kok nggak bilang mau kesini?"

"Surprise sayang." Davina merentangkan tangannya lalu memeluk Almero. Pria itu membalas pelukannya lalu mencium kening Davina sekilas.

"Aku masih kaget loh kamu kesini. Biasanya kalau nggak aku ajak kamu nggak pernah main kerumah."

"Aku kangen kamu. Beberapa hari ini kita kan nggak ketemu." Ya, beberapa hari ini Davina dan Almero sangat jarang bertemu dikarenakan Davina sibuk pratikum sedangkan Almero sibuk dengan acara keluarga dan anniversary club motornya.

Almero hanya mengangguk dan kembali menutup pintu rumah.

"Ini aku ada kado buat kamu."

"Dalam rangka apa?"

"Nggak dalam rangka apa-apa sih. Aku cuma mau ngasih kado aja. Kenapa? Kamu nggak mau?"

"Mau sayang. Makasih yaa." Almero mengelus puncak kepala Davina. "Aku buka sekarang nih?."

Davina mengangguk.

Almero membuka kotak kado tersebut dan dia tidak menyangka bahwa Davina memberinya sebuah jaket yang bisa dibilang harganya cukup mahal.

"Sayang ini serius?"

"Serius. Kamu suka nggak?"

"Suka banget. Makasih." Almero mengecup kening Davina.

"Oh iya, mama sama papa lagi nggak di rumah ya?" Tanya Davina seraya memakan keripik tempe yang berada di tangannya. Saat ini mereka sedang selonjoran di lantai sembari menonton acara komedi di televisi.

"Enggak. Mama papa lagi ke nikahan rekan kerja papa."

Davina mengangguk. Mereka kembali fokus kepada acara tv. Keduanya tertawa terbahak melihat adegan lucu yang di tampilkan aktor komedi tersebut.

Disaat keduanya larut menonton, tiba-tiba saja hp Davina yang terletak di lantai berdering. Baik Davina maupun Almero langsung menoleh ke arah benda pipih tersebut. Disana tertera nama Dean. Davina memejamkan mata seraya menghela napas ketika Almero lebih dulu meraih hp tersebut.

'Halo Na? Nanti malam ketemuannya di tempat biasa gimana? Aku sekalian mau balikin jas lab kamu yang ketinggalan di mobil aku----"

Almero langsung mematikan panggilan tersebut tanpa menunggu Dean melanjutkan kalimatnya. Laki-laki itu memandang Davina lalu menggeleng. Dia bangkit dari posisinya dan meninggalkan Davina. Almero begitu kecewa dengan kekasihnya itu.

"Al.." Davina bergegas mengejar Almero yang melangkah menuju ruang makan.

Laki-laki bertubuh jangkung itu mengambil air dingin di kulkas lalu meneguknya.

"Apa? Kamu mau ngasih pembelaan? Silahkan." Almero menarik salah satu kursi lalu duduk disana.

"Iya aku mau ketemuan sama kak Dean nanti malam tapi cuma mau ngambil jas lab aku yang ketinggalan di mobil dia. Nggak lebih."

"Kenapa bisa ketinggalan di mobil dia? Karena pulang dianter dia?"

Davina bergeming.

"Jadi beberapa hari kemarin disaat aku nggak bisa jemput kamu, kamu pulang bareng dia? Sempat jalan berdua dulu dong ya." Sindir Almero. "Aku curiga deh kamu masih ada rasa sama dia!"

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang