17 • Sorry, Bintari

5.1K 622 8
                                    

Kana berjalan agak tergesa menuju tempat perkemahan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana berjalan agak tergesa menuju tempat perkemahan nya. Kondisinya saat ini sangat tidak baik, ada luka di kakinya ditambah dengan dahinya yang masih mengeluarkan darah.

Tak lama kemudian, tenda-tenda sudah terlihat jelas. Mata Kana masih sangat terlihat jika ia habis menangis. Kana tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, kehancurannya.

Mala yang melihat kedatangan Kana dengan kondisi yang seperti itu, spontan melempar kayu bakar ke sembarang arah, lalu berlari menghampiri Kana disana.

"Astaga Na! Lo kenapa bisa kaya gini? Lo dari mana aja emangnya?" tanya Mala panik, ia membantu Kana berjalan ke arah tenda mereka.

Kana menatap Mala dengan tatapan datarnya. Ia tidak menjawab pertanyaan Mala barusan. "Gue mau ke tenda Mal." ucap Kana pelan, Mala pun mengangguk. Mereka berdua pun berjalan ke arah tenda.

Sesampainya disana, Kana duduk memeluk dirinya sendiri. Ia masih agak syok dengan apa yang ia alami barusan. Kana kembali  menenggelamkan wajahnya di lututnya. Sedangkan Mala panik tidak karuan, ia khawatir dengan Kana.

"Na gue panggil kak Seto dulu ya," ucap Mala panik, baru saja ia ingin keluar tenda namun tangannya di cekal oleh Kana membuat Mala terdiam kembali, menatapnya dengan kebingungan. "Kenapa?"

Kana menggelengkan kepalanya pelan. "Jangan panggil kak Seto atau pembina siapapun, gue gak papa kok. Cuma mau sendiri aja," ujar Kana.

Mala menghela nafasnya pelan, lalu mengangguk setuju. "Yaudah kalo gitu lo ganti baju dulu ya Na, baju lo sampe kotor kaya gitu. Gue mau ambil obat-obatan dulu di camp kesehatan," ujar Mala, Kana pun mengangguk setuju.

"Makasih ya Mal." ujar Kana.

***

Setelah mengambil obat-obatan, Mala pun kembali menghampiri tendanya dengan Kana. Dengan telaten, Mala mengobati luka yang ada di dahi Kana, sedangkan Kana agak meringis kesakitan. Lagi-lagi ia membayangkan apa yang dirasakan Bintari pada hari kejadian itu.

Air mata Kana kembali menetes, membuat Mala mengerutkan keningnya heran. "Na sakit banget ya sampe lo nangis kaya gitu?"

Kana menggelengkan kepalanya. "Enggak kok," jawabnya, suaranya masih terdengar sangat parau.

"Lo tadinya emang kemana aja? Kenapa pulang-pulang bisa kaya gini?" tanya Mala setelah selesai mengobati luka di dahi Kana.

"Tadi cuma nyari udara segar aja Mal, terus gue ketemu hantu yang serem banget. Dan dia masuk ke tubuh gue," jawab Kana dengan tatapan kosong.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang