38 • Bintari Telah Ditemukan

5K 633 21
                                    

WAJIB VOTE DAN FOLLOW AKUN WATTPAD INI YA! TERIMAKASIH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAJIB VOTE DAN FOLLOW AKUN WATTPAD INI YA! TERIMAKASIH.

***

Mereka berempat berlari sangat kencang, menjauhi rumah tersebut. Suasana saat ini memang masih cukup gelap, tapi mereka tau, jika saat ini sudah mendekati subuh.

Perjalanan mereka semakin berat, karena medan yang mereka tempuh sangat sulit untuk di lewati. Tanah hutan semakin menggumpal, akibat hujan deras tadi malam.

Merasa sudah berlari cukup jauh, mereka pun menghentikan langkahnya, lalu mengambil napas sebanyak mungkin.

"LO NGAPAIN SI BEN?!" omel Mala berteriak kepada Beni.

"Ya gue gak ngapa-ngapain Mala, lo liat sendiri gua aja tadi pingsan," jawab Beni masih belum mau mengaku kebenarannya.

"Gue gak percaya sama lo! Semua ini gak akan terjadi kalo lo gak macem-macem Ben," timpal Mala lagi. "Ngaku deh lo!" tambahnya.

"Ben? Jujur sama kita semua, lo ngapain aja pas kita tidur? Karena semua hal yang kita alami itu beneran aneh Ben dan itu gak akan terjadi kalo gak ada yang mulai," ujar Kana, ia ingin mendengar penjelasan dari Beni, namun cowok itu masih hanya diam.

"Untungnya gue sama Mada bisa kembali, kalo enggak gimana? Lo mau gue mati?!" omel Mala kesal.

"Lo gak tau sih apa yang gue rasain. Gue ngerasa ketarik ke dalam desa ini, sebelum desa ini mati. Semua orang dengan kepala terbalik ngejar gue. Lo bisa bayangin gak setakut apa gue? Heran gue sama lo Ben!" tambah Mala lagi.

Mada menarik tangan Mala agar menjauh dari Beni, Mada tau jika teman perempuan nya itu sangat shock dengan apa yang ia alami.

"Jangan batu deh jadi orang." tambah Mala lagi di akhir kalimat.

"Mal udah." ujar Mada tegas.

Mada pun menepuk pundak Beni sekilas, lalu menghela napasnya. "Jujur aja sama kita semua, apa yang lo lakuin disaat kita semua tidur?"

"Iya gue minta maaf. Gue salah dan gua gak berhak dapet maaf dari kalian semua. Gue udah ngebayangin nyawa kalian semua," jawab Beni.

Beni menunduk, cowok itu benar-benar menyesal. "Gue penasaran banget sama rumah itu. Waktu kalian tidur, gue mutusin buat liat-liat seluruh isi ruangan di rumah itu. Gak tau kenapa, gue emang bego banget gak dengerin apa yang kalian bilang," ujar Beni menjelaskan.

"Gue yakin, yang ngelakuin semua ini adalah patung pengantin yang ada di kamar itu," tambahnya lagi. "Gue pakein kain pengantin ke arah kepalanya, terus dia berubah jadi sosok yang menyeringai."

"Wah parah lo Ben! Emang udah gila lo ya?! Gue juga penasaran, tapi gue gak nekat kaya lo!" teriak Mala.

"Mal gue udah minta maaf dan gue udah ngaku kalo gue salah," lirih Beni.

"Sekarang lo udah tau kan Ben? Gak semua hal yang ada di hutan ini, lo harus tau. Terkadang yang keliatan gak berbahaya pun sangat berbahaya, begitupun sebaliknya. Lain kali jangan nekat ya? Kita semua harus aman sampai pulang nanti," ujar Kana berusaha membuat Beni mengerti.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang