14 • Awal Dimulainya Acara

5.5K 628 10
                                    

Seluruh siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan Pramuka sudah berkumpul rapih di lapangan SMA Perjuangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan Pramuka sudah berkumpul rapih di lapangan SMA Perjuangan. Mereka semua sudah siap-siap menuju ke arah Hutan Griaki dan melaksanakan kegiatan yang akan mereka lakukan nantinya.

Jarak antara SMA Perjuangan dengan Hutan Griaki, sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan. Memang lumayan jauh.

"Gue deg-deg an banget sama ntar malem," ucap Beni tiba-tiba.

"Ssttt Ben, ngomongnya jangan kenceng-kenceng takut kedengaran sama yang lainnya," bisik Kana.

Beni sontak menepuk mulutnya sendiri, lalu mengangguk. "Oh iya lupa Ma, maaf. Ya abisnya sih,"

"Abisnya apa?" tanya Mala.

"Ya gue deg-degan sih Na, Mal. Semoga nanti gak ada halangan apapun ya," ujar Beni lagi.

"Aamiin." balas Mada.

***

Mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti di sebelah gapura yang terbuat dari kayu dan bambu tua, yang bertuliskan Hutan Griaki. Suasana hutan sangat dingin, sepi, sejuk. Rasanya, begitu menenangkan. Ditambah cuitan burung yang berkicau dan angin yang sepoi-sepoi, menambah kenyamanan mereka semua.

Kana, Mala, Mada dan Beni merenggangkan tubuhnya setelah menempuh perjalanan cukup jauh. Mereka semua lega telah tiba di hutan tersebut. "Bangun tenda nya dulu," ujar Mada lalu melepas tautan tasnya.

"Lo berdua diem aja, pasti pada gak bisa kan bangun tenda?" tanya Beni meremehkan Kana dan Mala.

Kana tertawa seketika mendengarnya. Mana mungkin ia tidak bisa membangun tenda sendiri? Dari kecil, Kana sudah suka sekali dengan kegiatan Pramuka. Membangun tenda, bukan masalah besar bagi dirinya. "Jangan ngeremehin gitu Ben, gue bisa kok bangun tenda sendiri," ucap Kana.

"Dengerin tuh Ben, gue juga bisa ya kalo cuma bangun tenda doang mah. Gampang gak sampe setengah jam juga langsung jadi," tambah Mala lagi.

Beni menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Lalu tersenyum malu. "Hehehe sorry," ucap Beni.

"Yaudah cepetan bangun tendanya, abis itu kita kumpul ikutin kegiatan bareng sama yang lainnya." ujar Mada menengahi.

Mereka berdua pun mengangguk, lalu mulai membangun tendanya. Beni dan Mada berdua, Kana dan Mala juga berdua. Setelah beberapa menit mereka berkutat dengan tenda, akhirnya jadi juga. Tenda mereka berdiri dengan kokoh di tengah hutan tersebut, begitupun dengan beberapa teman yang lainnya.

"Eh handphone gue kayanya ketinggalan di rumah deh. Baru nyadar soalnya daritadi gak buka tas," ucap Kana baru menyadari.

"Lo gila apa gimana deh Na, bisa-bisanya handphone pake segala ketinggalan. Padahal itu kan barang paling penting," ujar Mala.

"Namanya juga lupa Mal," balas Kana.

"Harusnya sebelum berangkat itu di cek satu-satu dulu Na, biar gak ada yang ketinggalan," ujar Beni.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang