35 • Terjebak di Dunia Lain

4.2K 513 25
                                    

WAJIB TETAP VOTE DAN FOLLOW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAJIB TETAP VOTE DAN FOLLOW

***

Suara petir terdengar sangat keras, angin berhembus sangat kencang, cahaya menyeramkan itu masuk kedalam sela-sela jendela, membuat Kana terbangun karenanya.

Cewek itu mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha menyadarkan dirinya sendiri. Ia pun duduk, lalu menegakkan tubuhnya dan menoleh ke arah jendela itu.

"Ternyata beneran hujan deras," gumam Kana, lalu menoleh ke arah sampingnya, lebih tepatnya ke arah Mala, Mada dan Beni.

Sungguh betapa terkejutnya Kana, saat melihat ketiga temannya sudah tidak ada disampingnya. Ia spontan berdiri dan berteriak memanggil mereka semua, namun nihil. Tidak ada sautan sama sekali disana.

"Mala? Mada, Beni? Kalian dimana?" tanya Kana panik, ia takut terjadi apa-apa kepada semua temannya.

"Kalian kalo ngumpet kaya gini gak lucu deh?!" teriak Kana lagi.

"MALA? LO DIMANA?"

Masih nihil, tidak ada jawaban apapun dari mereka semua. Tanpa berpikir panjang lagi, Kana pun berusaha mencari mereka ke setiap titik lokasi yang ada di rumah itu.

Kana menyalakan senter yang ia bawa, dengan perlahan ia membuka pintu kamar utama. "Mala?" panggilnya.

Suara seretan kenop pintu terdengar sangat jelas, Kana mendorong pintu tersebut secara perlahan.

DUUARRRRR

"Astaga!" teriak Kana kaget, suara petir itu sangat kencang. Siapa yang tidak takut jika berada di rumah sebesar ini sendirian? Bahkan hanya ada pencerahan seadanya saja.

Pemandangan yang ia lihat saat ini hanyalah sebuah kamar dengan satu kasur besar dan lemari kayu tua di dalamnya. Suara-suara hewan serangga juga makin terdengar kencang, saat ini sungguh menegangkan.

"Mada? Please ini gak lucu," ujar Kana lagi. "Perasaan gue gak enak," tambahnya pelan.

Cewek itu masuk ke dalam kamar tersebut, melihat setiap sudut yang ada disana. Kana memberanikan dirinya, membuka lemari kayu tua yang ada disana.

"Beni?" panggil Kana pelan.

Srakkk terdengar sangat jelas suara pintu lemari tersebut.

"Kosong," gumam Kana, ia pun beralih kepada pintu lemari yang satunya dan membukanya.

"AAAAAA!" tiba-tiba Kana melempar senternya, dan tersungkur jatuh ke lantai tersebut. Ia terkejut, karena tiba-tiba ada sosok anak kecil yang berlari keluar lemari dengan sangat cepat, bahkan secepat angin.

Suasana memang dingin, tapi entah kenapa, Kana berkeringat. Sangat terlihat jelas di dahinya. Ia berdiri dan mencari dimana keberadaan senter miliknya. Kana sangat takut.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang