27 • 100% yakin

4.9K 598 8
                                    

JANGAN LUPA BUAT VOTE! WAJIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA BUAT VOTE! WAJIB.

Kana menunduk setelah mengucapkan kalimat itu. Ia benar-benar tidak sanggup mendengar respon Bintari nantinya.

"Itu alesan gue batalin rencana nanti malam. Gue terlalu gak pantes buat temenan sama lo, gue juga tau baru-baru ini. Lo benci sama gue kan Tar? Lo boleh benci gue, lo boleh sakitin gue sepuas lo Tar,"

Bintari tidak menjawab apapun. Ia terlalu tidak menyangka, kenapa harus Kana? Kenapa? Bintari agak menjauh dari arah Kana, membuat Kana tambah terisak.

"Maafin gue." ucap Kana pelan.

Namun, sosok itu kembali mendekat ke arah Kana, lalu tersenyum membuat Kana mengerutkan keningnya heran, kenapa Bintari bisa tersenyum kepadanya, setelah apa yang dilakukannya?

"Jadi Kak Putra itu om lo ya Na?" tanya Bintari tersenyum. "Na, yang jahat itu Kak Putra. Bukan lo," ujar Bintari menatap Kana tulus.

"Kenapa lo gak benci aja sama gue Tar? Setelah apa yang gue lakuin sama lo, setelah apa yang dilakuin Om Putra sama lo," tanya Kana.

Bintari menggelengkan kepalanya, laku tersenyum kembali. "Gue emang kaget, gue emang gak nyangka kalo Kak Putra itu om lo. Tapi itu semua udah berlalu Na, kematian gue gak ada hubungan nya sama sekali sama lo. Disini lo gak salah,"

"Om Putra harus bayar ini semua Tar. Gue gak rela orang sebaik lo diperlakukan kaya gini. Gue gak terima, walaupun dia om gue, tapi gue tetep benci sama dia," ujar Kana.

Bintari kembali terdiam. "Gue harus pergi Na," ucap Bintari pelan.

"Lo mau kemana?" tanya Kana.

"Mau pulang ke rumah mama,"

Kana kembali terdiam mendengar jawaban dari Bintari barusan. Bintari memang harus cepat-cepat pergi dari dunia ini dan pergi ke tempat yang jauh lebih baik daripada saat ini. Sebab, jika ia terlalu lama disini, sosoknya akan semakin dikuasai oleh sosok jahat. Ia tidak mau hal itu terjadi. Bintari sangat tidak menginginkan nya.

"Gue mau bantu lo," ucap Kana tegas, penuh dengan keyakinan. Ia berdiri tegak, disusul oleh Bintari.

"Bukannya--," belum selesai Bintari berbicara, Kana sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Pokoknya gue mau bantu lo. Titik." ucap Kana tegas. "Lo mau ikut kan Tar?" tanya Kana tersenyum.

Mata Bintari seperti berbinar bahagia. Ia benar-benar senang mendengarnya. Bintari mengangguk semangat. "Mau! Pastinya mau banget Na!" ucap Bintari antusias.

Kana menoleh ke arah kanan dan kirinya, lalu mencari dimana keberadaan ketiga temannya itu. "Ayo cari Mada, Mala sama Beni dulu." ajak Kana. Mereka berdua pun pergi dari tempat sepi itu.

***

Tempat kemping saat ini sudah cukup sepi, hanya saja ada beberapa warga disana yang membantu merapihkan peralatan kemping yang masih berserakan berantakan akibat kejadian tragis barusan.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang