bagian 10

3.7K 332 38
                                    

Kali ini Mew benar-benar tidak tahan dengan kelakuan anaknya ini kenapa Gulf terus menghindari nya, bahkan Gulf tak pernah manja atau meminta bantuan apapun pada Mew bahkan dia sudah tak berbicara dengan Gulf hampir seminggu lamanya.

Sungguh Mew kali ini tidak tahan memang benar dia ingin menghindari Gulf juga tapi kalau seperti ini dia menyesal, berjauhan dengan Gulf sungguh membuat hati dan pikirannya kalang kabut bahkan dia tak konsentrasi dalam pekerjaannya.

"Sial aku benar-benar merindukannya" ucap Mew sambil menaruh kasar berkas-berkasnya.

"Sedang apa ya babby kecilku, aku tidak bisa berjauhan darimu" ucap Mew sambil memandang foto Gulf.

"Sebaiknya aku telfon untuk menjemputnya di kampus" ucap Mew.

Drrrtt drrrtt...

"Halo baby" ucap Mew.

"Halo dad ada apa" ucap Gulf di sebrang sana.

"Ah tidak pulang jam berapa nanti" ucap Mew.

"Mungkin satu jam lagi karna aku masih ada di perpustakaan kampus dad" ucap Gulf.

"Baiklah Daddy jemput tidak ada penolakan" ucap Mew tegas, dan Gulf hanya bisa pasrah mau membantah tidak bisa jika daddy-nya ini sudah bilang begitu.

Setelah menelfon Gulf Mew melanjutkan pekerjaannya yang tertunda setelah itu menjemput babby kesayangannya.


                            ****

Disisi lain tepatnya di tempat Gulf berada, saat ini Gulf sangat gundah hatinya mengatakan iya tapi otaknya tidak dia memang sedang memikirkan daddy-nya itu entah kenapa berjauhan dengan daddy-nya membuat Gulf seperti orang gila saja, dia merindukan manja-manja bareng daddy-nya.

"Huuffft.. kenapa  Daddy selalu mengusik fikiranku" ucap Gulf.

"Oihh sadar Gulf dia ayahmu sendiri tidak mungkinkan aku jatuh dalam pesona ayahku sendiri tapi.." ucap masih bimbang dengan keputusannya.

"Tapi dia hanya ayah tiri tidak apa-apa kan, tapi bagaimana dengan mommy. Ahh sudahlah gupii bingung" ucap Gulf lagi.

Saat sedang asyik dengan fikirannya sendiri tiba-tiba handphone Gulf berbunyi menandakan ada telfon masuk, setelah mengangkatnya ternyata itu orang yang selalu Gulf fikirkan selama seminggu ini.

"Shiiaa Daddy, aduh bagaimana ini aku takut bicara pada Daddy" monolog Gulf.

"Angkat aja lah sapa tau penting" ucap Gulf.

"Halo baby" ucap Mew disebrang sana.

"Halo dad ada apa" ucap Gulf.

"Ah tidak pulang jam berapa nanti" ucap Mew

"Mungkin satu jam lagi karna aku masih ada di perpustakaan kampus dad" ucap Gulf.

"Baiklah Daddy jput tidak ada penolakan" ucap Mew dan tidak bisa di bantah.

Gulf menghela nafas panjang mendengar permintaan Mew, artinya dia akan bertemu daddy-nya nanti Gulf harus bersikap bagaimana nanti, aduh aku pusing Fikri Gulf.

Setelah beberapa saat Mew mengabarinya lagi bahwa dia sudah sampai di depan fakultas Gulf.

Gulf bergegas pergi dari perpustakaan menuju ke tempat Mew berada.

"Ahh maaf dad aku terlalu lama ya" ucap Gulf berlalu masuk kedalam mobil.

"Tidak sayang Daddy juga baru sampai" ucap Mew sambil mengusap kepala Gulf sayang.

my Daddy🌞 is my boo🌻 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang