9. PERPUSTAKAAN JADI SAKSI

7.5K 646 6
                                    

***

Brawijaya gempar.

Berita akan keberanian Aurora yang meminta inti Hades untuk mengantarnya masuk ke ruang kepsek, lalu senyumannya yang dibalas kontan oleh inti Hades. Keberhasilannya membuat seorang queen bullying seperti Sabrina yang biasanya jutek menjadi tersenyum, membuat Permata yang terkenal mager mau membelikan makanan untuknya. Juga, inti Hades yang mau duduk di bangku kantin selain bangku keramat yang berada di pojok utara.

Seluruh anak Brawijaya berlomba-lomba untuk mencari dan juga mendekati Aurora. Si manis yang berhasil menaklukkan dua inti geng besar di Brawijaya.

Dirinya menjadi perbincangan hangat di seluruh Brawijaya. Bahkan sampai ibu kantin pun ikut bergosip. Bukan apa-apa, masalahnya ini sejarah besar cuy. Sabrina yang terkenal tak mau dekat-dekat dengan anak Hades, Brita yang alergi terhadap Revin, juga Permata yang tak mau terlibat akan masalah-masalah teman-temannya, tiba-tiba mereka disatukan dalam keadaan yang cukup mencengangkan.

Ya. Aurora berhasil menyatukan dua geng yang biasanya berseteru itu.

Seperti saat ini, Aurora tengah duduk manis di perpustakaan sambil membaca novel bergenre romance kesukaannya. Ditemani oleh ketiga perempuan yang merupakan sahabat lamanya.

Sabrina, yang tengah menyilangkan kakinya sambil scroll-scroll ponselnya.

Brita yang tengah membaca novel dari aplikasi wattpad.

Serta Permata yang tengah tertidur di sebelah Aurora. Iya, jangan terlalu berharap lebih, Permata jelas lebih memilih tidur daripada membaca hal-hal yang tak penting seperti itu.

Awalnya perpustakaan masih biasa-biasa saja, sampai kemudian,

"Astaghfirullahalazim! Tadi matahari nggak terbit dari barat kan?!"

"Allahuakbar! Mimpi apa gue semalem?!"

"Heh anjir, mereka ngelindur apa gimana?"

"Demi apa? For the first time, tiga tahun gue sekolah disini, baru kali ini gue liat anak Hades masuk perpus cuk!"

"Ajegile, mereka abis kepentok dinding sebelah mane?"

"Anjir kaget cuk. Kapan lagi baca buku ditemenin cogan."

"Heh! Allahumma baarik lanaa fiima razaqtana waqina adzaa bannaar! ALLAHUAKBAR, BISMILLAH HEADSHOT!"

"Lu ngapain anjir?"

"Baca ayat kursi ngab, kali aja mereka kerasukan setan!"

"AYAT KURSI YOUR HEAD! Itu mah doa makan goblok."

"Anjrit salah serper."

"Ya maap gue apalnya cuman itu doang,"

"Dahlah, mau jadi sendok sayur aja, cape gue jadi manusia."

"HEH ALASTAIR! MAU BAKU HANTAM SAMA SIAPA KAMU?!" ucap bu Sukma, penjaga perpustakaan dengan galak.

Alastair dan keempat sahabatnya menghentikan langkahnya. "Si Ibu kalo nggak suudzon sama saya nggak bisa apa? Perasaan kalo sama saya nethink mulu." protesnya.

Arsen terkikik. "Makanya jangan pake perasaan Al,"

Pluk!

"Diem lo, Samsul!" damprat Alastair setelah menabok lengan Arsen.

Bu Sukma melotot. Penggaris besi yang menjadi senjatanya itu, ia todongkan tepat di wajah Alastair. Seketika Alastair mundur. Salah apa gue?

"KAMU! JANGAN BANYAK ALASAN! MAU APA KAMU KESINI, HAH?!"

ALASTAIR : Be Mine, Aurora! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang