12. ALASTAIR'S FAMILY

6.8K 564 2
                                    

***

"Al, itu bukannya dede gemes ya?" pertanyaan Revin seketika membuat Alastair yang tengah berkutat dengan gitarnya, mengalihkan pandangan.

"Dede gemes?" An membeo. Kepala Hades angkatan 32 itu memang masih standby bersama kakak-kakak kelasnya.

Revin mengangguk. "Iya, bidadari surga yang sukses minta di kawinin—" ia mengumpat dalam hati saat Alastair melotot. "Emmm maksudnya minta dihalalin hehe," ralatnya dengan cengengesan.

"DIHALALIN SIAPA MAKSUD LO?!" sembur Alastair galak.

Revin berkedip takut. "Dihalalin gue lah—EHH! DIHALALIN LO, MAKSUDNYA! IYA ITU MAKSUDNYA!" ia berteriak saat Alastair hendak melemparnya dengan asbak rokok.

"MAU GUE BANTING LO HAH?!"

"AMPUN BOSS!" Revin seketika sungkem saat melihat Alastair berancang-ancang membantingnya.

Gelak tawa muncul memenuhi warung kopi yang sering dijadikan tempat nongkrong teman-teman Alastair. Anak-anak Hades memang masih stay disini. Maklum, cowok.

"Al," ucapan Adit membuat Alastair mengalihkan perhatian.

Ia menaikkan sebelah alisnya, menatap Adit yang tengah memandangnya dengan raut wajah yang sulit diartikan. "Apa?"

"Tuh!" Adit menunjuk kedai makan diseberang jalan.

Alastair mengikuti petunjuk Adit. Netranya membulat saat melihat Aurora dirangkul oleh sosok laki-laki yang sudah ia kenal dengan baik. Sangat baik malah.

"Dia...siapa?" tanya Alastair dengan suara rendah.

Arsen ikut memandang arah pandang Alastair. Dahinya mengkerut bingung. "Gusti kan?" ujarnya memastikan.

Plak!

Betrand menggeplak kepala Arsen dengan keras. Bukan itu maksudnya! Maksud Alastair itu, Gusti siapanya Aurora?! Kalo namanya mah Alastair udah apal! Kan temen balapan tiap malem. Ehh.

"Nggak gitu konsepnya Bang," celetuk salah satu anak Hades.

Alastair masih terpaku. Tangannya mengepal erat saat Aurora tertawa bersama Gusti. Bahkan Aurora diem aja waktu Gusti ngacak-acak jilbabnya. Ada hubungan apa mereka? Kenapa pas Alastair megang kepalanya Aurora langsung ditepis, tapi pas dipegang sama Gusti, Aurora malah ketawa?! Sial, mengetahui fakta itu membuat dada Alastair panas.

"ANJING!!" Alastair mengumpat keras. Setelah itu, ia berlalu menuju motornya dengan cepat. Mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

"Rand," Adit menoleh pada Betrand.

Betrand masih terdiam. Tak lama, ia menoleh cepat pada An. "Pulang An!" titahnya.

An bingung. Ia yang baru saja keluar dari kamar mandi, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Apa maksudnya nih? Baru juga keluar kamar mandi, udah diusir aja. "Gimana Bang?"

Arsen mendengus. "Pulang An, abang lo kumat itu!" katanya menjelaskan.

An melotot kaget. Buru-buru ia mengambil jaket hitamnya, memakainya asal lalu mendekati motornya dan segera menyusul abangnya.

Satu hal yang belum kalian ketahui. Kalau An, adalah adik dari Alastair.

***

Alastair memasuki rumahnya dengan emosi menggebu-gebu. Tapi sebisa mungkin, ia menahan hasrat memukulnya demi sang ibunda tercinta.

"Baru pulang Mas?" tanya sang Mommy sambil menata piring di meja makan.

Alastair tak menjawab, ia malah mendekati Mommynya, mencium keningnya singkat, lalu duduk di kursi yang biasa ia tempati saat makan.

ALASTAIR : Be Mine, Aurora! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang