21 : Love Composition
the announcement and choose your fighter.
hi, long time no see. setelah mempertimbangkan banyak hal, aku memutuskan untuk mempublish prekuel dari Alastair: Be Mine, Aurora! yang tentunya dalam versi yang lebih baik, lebih matang, dan lebih padat dari sebelumnya.nggak banyak yang mau aku utarakan. tapi yang jelas, aku berharap kalian mau memberikan banyak cinta untuk kisah mereka.
selain itu, setelah banyak pertimbangan, aku belum bisa publish Alastair: Be Mine, Aurora! dalam versi revisi dan sekali lagi i'm so sorry karena terus mengulur-ulur waktu. aku akan berusaha untuk revisi dengan sebaik mungkin agar penantian kalian tentunya tidak mengecewakan.
so, let me introduce my character.
Arya Derlangga Smith—mahasiswa akhir jurusan psikologi yang digadang-gadang akan menjadi salah satu psikolog terbaik di dunia. Sepanjang ia berkuliah, ia telah membuka konsultasi untuk para mahasiswa dengan diagnosa sakit mental dan berhasil sembuh berkat penanganannya. Tak heran kalau tahun lalu ia sempat ditawari oleh WHO untuk bergabung di salah satu organisasi amal berfokus kesehatan mental yang berpusat di Eropa. Dan sampai saat ini, pemuda itu belum memberikan jawaban apapun.
Arya—merupakan pemuda bernetra hitam pekat yang tatapannya mampu membuat semua orang jatuh cinta. Pembawaannya begitu tenang nan menyejukkan. Berada di dekatnya akan membuatmu seperti diguyur air es di saat matahari sedang terik-teriknya. Konon, pemuda kelahiran New Delhi itu tidak pernah jatuh cinta. Atau mungkin—belum. Hidupnya hanya berpusat pada keluarga dan psikologi. Tidak ada ruang bahkan untuk patah hati.
Masa depannya telah tertata rapi. Ia merupakan penerus utama dari Smith Group. Hubungan asmaranya juga telah diatur oleh keluarga sehingga ia tidak perlu pusing-pusing memikirkan siapa yang akan ia nikahi sebab keluarganya telah menyediakan calon yang pantas untuknya.
Sampai kemudian masa depan sempurna itu mulai retak setelah kedatangan sosok gadis sakit yang rambutnya berubah warna tiap minggunya. Arya—jatuh cinta.
Meisa Rihanna Anindita—mahasiswi semester 4 jurusan ekonomi yang di hari pertamanya pindah kampus telah berhasil masuk base kampus sebab berani membanting ketua BEM fakultasnya. Gadis dengan netra coklat terang itu kembali menjadi sorotan setelah salah satu dekan fakultasnya membocorkan informasi bahwa ia merupakan pemenang kontes panahan dunia yang diadakan di Spanyol dua tahun lalu. Kontes bersejarah karena ia berhasil mengalahkan pemenang bertahan selama 10 tahun terakhir.
Eksistensinya tak dapat ditampik apalagi dengan pembawaannya yang ceria kepada siapapun yang ditemuinya. Meskipun tidak bisa ditampik bahwa gadis itu begitu—gila. Tingkah lakunya kadang tidak bisa dinalar oleh akal manusia. Namun tingkah gila itulah yang membuatnya tampak—manis.
Sayangnya, tidak ada yang tau bahwa gadis itu mati-matian melawan kegilaannya sendiri. Tragedi setahun lalu nyaris mengambil semua kewarasannya sehingga ia pernah menjadi pasien psikolog tiga bulan lamanya. Sehingga Morgan bertekad membawa Meisa pindah kota untuk memberikan suasana dan kenangan baru untuk adiknya.
Awalnya rahasia itu tersimpan rapi. Sampai pertemuannya dengan calon psikolog itu berhasil menjungkirbalikkan hidupnya. Meisa—sembuh.
Fatah Abiputra Daneswara—mahasiswa semester 6 jurusan kedokteran. Pemuda yang ikut pindah demi kewarasan Meisa itu sedang mempersiapkan diri untuk co-ass di rumah sakit milik keluarganya. Kalau Arya layaknya es batu di tengah panasnya matahari, maka Fatah layaknya kuah seblak yang baru mendidih di antara jajaran es kelapa muda. Begitu panas nan menggoda.
Second lead—ups. Sahabat Meisa sejak kecil itu memiliki kulit kecoklatan yang nampak begitu mempesona. Pun dengan netra abu-abu gelapnya yang senantiasa berhasil menarik perhatian lawan bicaranya. Tidak ada yang tau betapa pemuda itu menyayangi Meisa—lebih dari dirinya sendiri. Hidup bersama Meisa sejak bayi membuat pemuda itu tau hal-hal yang membuat Meisa berbinar maupun hal-hal yang membuatnya menangis.
Sayangnya, calon dokter inipun tidak bisa lepas dari takdir second leadnya.
Fatah tidak pernah mengalah seumur hidupnya. Namun dengan Meisa, mie goreng tanpa cabai yang ia sukaipun bisa ia relakan cuma-cuma atas permintaan gadis itu. Dan sekali lagi, tidak ada yang mengerti betapa ia menyayangi gadis itu. Betapa ia rela memberikan dunia dan seisinya hanya untuk seulas senyuman.
Namun sayangnya, baik dulu maupun sekarang, Fatah selalu kalah. Ia tidak pernah berani melewati batas yang bahkan tidak pernah mereka tetapkan. Fatah—patah hati.
Mahesa Restupati—tokoh ini seharusnya tidak perlu dituliskan. Namun demi sudut pandang Meisa, aku akan dengan senang hati menulisnya.
Mahesa—sosok dengan pembawaan hangat itu hampir mirip dengan Arya. Bedanya adalah Arya hidup. Sedang dia—meninggal. Ya. Pemuda ini hanya akan muncul ketika Meisa sedang patah hati. Bahasa kerennya, gagal move-on. Mahesa dan Meisa pernah hampir menikah sebelum keduluan oleh malaikat maut yang mengambil Mahesa tepat satu minggu sebelum pernikahan.
Kematian Mahesa berhasil mengambil separuh kewarasan Meisa yang pada akhirnya berhasil sembuh oleh orang baru. Pemuda ini—akan selalu menjadi batu dalam kehidupan Meisa. Apa boleh ia disebut third lead? Namun kenyataannya, Mahesa hanyalah—tokoh mati.
okay, here we go again. setelah berkenalan dengan para tokoh, siap menjelajah kisah mereka? after this, i promise i will really come back.
let's go, love. and see u tomorrow.
tbc.
—bhumicakrawala
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR : Be Mine, Aurora! [END]
Fiksi RemajaDia dikenal sebagai laki-laki paling kasar di SMA Brawijaya. Bibit unggul hasil persilangan antara Arya Derlangga Smith dengan Meisa Rihanna ini benar-benar mampu membuat semua orang geleng-geleng kepala, saking frustasinya dengan sifatnya-Alastair...