02 - Chesa lagi?

9.6K 904 79
                                    

Kini, Adira tengah menunggu Erland untuk menjemputnya. Sebenarnya, ia masih marah karena perdebatan tadi malam. Tapi mau bagaimana lagi, se- marah-marahnya Adira pada Erland, ia tidak akan sanggup untuk menghindar dari Erland. Percaya kan kalo cinta itu buta? Ya, itu lah Adira sekarang.

Adira mengarahkan pandangannya ke sekeliling namun tetap tidak terlihat tanda-tanda motor Erland.

Drtt…drtt

Erland is calling…

Perhatiannya teralihkan pada dering ponsel. Ia menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih tersebut pada telinganya.

"Erland kamu dimana? Aku nunggu lama ini. Kalo nggak niat jemput nggak usah bilang."

"Ra, aku minta maaf. Aku nggak jadi jemput kamu. Kamu naik taksi nggak papa?"

"Nggak papa. Tapi seharusnya kamu nggak bilang mau jemput, biar aku langsung berangkat jadi nggak usah nunggu lama kaya gini."

"Maaf, Ra. Supir Chesa lagi sakit. Aku gak bisa biarin dia berangkat sendiri."

"Terus kamu lebih milih bareng Chesa gitu?" --aku nggak habis pikir sama kamu.

"Ra, aku mohon."

"Aku pacar kamu Erland."

"Iya aku tau itu. Maaf, kamu jangan cemburu, Ra."

Boleh nggak Adira mencabik-cabik wajah Erland sekarang? Tapi sayangnya itu tidak mungkin. Cinta itu buta, kalian harus percaya itu.

°°°

Adira telah sampai disekolah. Tadi, ia berangkat menggunakan taksi online. Adira berjalan melewati koridor untuk sampai ke kelasnya. Sebelum benar-benar sampai di kelas, ia melihat Erland dan Chesa yang berjalan beriringan di koridor seberang. Banyak juga siswa-siswi menatapnya kagum. Adira paham, banyak dari mereka yang lebih mendukung Erland bersama Chesa dibanding dirinya.

'Chesa cakep banget gila'

'Kalo menurut gue sih ya, Erland tuh lebih cocok sama Chesa'

'Ya jelas lah Adira mah nggak ada apa-apanya dibanding Chesa'

'Mau diliat dari ujung sedotan pun, cantik Chesa kemana-mana'

'Udah Land, putusin aja tuh Adira'

Kalau bisa? Adira ingin menghilang saat ini juga. Apa mereka tidak tahu bagaimana perasaan Adira saat ini. Jujur, sakit! Sakit banget malah. Pacarnya sendiri dijodoh-jodohkan dengan orang lain. Ralat, maksudnya dengan orang yang Erland prioritaskan. Iya, Chesa Alexandra.

Adira melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas. Percayalah, hatinya tidak sekuat baja. Mendengar banyaknya orang-orang yang mendukung Erland dan Chesa memiliki hubungan, rasanya pertahanan yang ia bangun runtuh begitu saja.

"Lo kenapa?"

Cewek dengan rambut panjang itu menghampiri Adira dan tatapannya jatuh pada manik mata Adira yang terlihat sembab.

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang