09 - Panas tapi bukan api

7.5K 612 10
                                    

"PENGUMUMAN UNTUK SELURUH SISWA-SISWI KELAS XII SMA DINATA DIHARAPKAN KUMPUL DI AULA SEKOLAH!"

Itu adalah suara Arka yang menggema di seluruh penjuru sekolah. Hari yang dinantikan telah tiba. Seluruh siswa-siswi SMA Dinata akan melaksanakan acara camping yang diadakan di puncak, Bogor. 

"Yu, Ra. Itu udah di suruh kumpul," ajak Gilsha.

Adira dan Gilsha melangkahkan kakinya menuju aula sekolah. Setelah melewati koridor, akhirnya mereka tiba di aula tersebut. Adira menatap sekeliling hingga tatapannya jatuh kepada Erland yang juga tengah menatapnya. Erland mengisyaratkan Adira untuk mendekat. Adira yang sudah paham pun langsung menghampiri Erland.

"Nggak usah tebar senyum ke orang lain. Cukup sama aku aja," bisik Erland, ia mendekatkan pinggang Adira posesif.

"Siapa juga yang senyum ke orang lain, kan aku tadi senyum ke kamu," bisik Adira.

"Masa?"

"Ya udah kalo nggak percaya, aku mau sama Gilsha aja." Adira hendak menuju Gilsha yang berada di samping Gerald namun Erland menarik lembut tangannya untuk kembali berada didekatnya.

"Nggak usah, emang pacar kamu Gilsha? Pacar kamu ada di sini, jadi kamu diem disini!"

Erland mendekatkan Adira agar lebih dekat padanya. Tangannya tak kunjung lepas dari genggaman tangan Adira membuat yang melihatnya iri dengan keromantisan dua sejoli itu. Tak terkecuali bagi Chesa, tatapannya tajam ke arah Adira. Jangan lupakan telapak tangannya yang terkepal kuat.

"Ger, lo tau nggak? Kayanya ada yang panas tapi bukan api," sindir Gilsha, sedari tadi ia sudah memperhatikan gerak-gerik Chesa.

"Nyindir gue lo?" tanya Chesa tak suka.

"Oh, ngerasa ya? Bagus deh, jadi gue nggak perlu susah-susah ngasih tau lo!"

"Berani-beraninya lo ya!" Chesa melangkah hendak memberi pelajaran pada Gilsha tetapi ia sadar, ada Erland di sini. Bisa hancur image nya didepan Erland.

"Kenapa? Takut, atau...lagi cari muka?" tebak Gilsha.

"Gue nggak mau buang-buang tenaga buat ngehadapin lo!"

"Oh ya?"

"STOP!" teriak Arka.

"DENGERIN GUE! KITA NGADAIN ACARA CAMPING KAYA GINI BUKAN BUAT BERANTEM, TAPI BUAT NAMBAH KEKOMPAKAN. LEBIH BAIK SEKARANG SEMUANYA MEMASUKI BIS MASING-MASING!" ujar Arka selanjutnya.

"Kamu duduk sama aku," ucap Erland dengan suara beratnya.

Adira menurut lalu memasuki bis. Satu bis di isi oleh dua kelas, beruntunglah bagi Adira bisa satu bis dengan kelas Erland. Adira duduk dekat jendela bis sementara itu Erland duduk di sampingnya.

Bis mulai melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota. Adira menatap ke arah luar jendela. Sementara itu, Erland mengeluarkan earphone dari dalam tasnya lalu  memakai salah satu earphone.

"Dengerin lagunya, biar nggak bosen." Erland memberikan satu earphone nya untuk Adira.

Adira menyenderkan kepalanya pada kaca bis sembari meresapi setiap lirik lagu yang didengar bersama Erland. Hatinya menghangat ketika Erland menyenderkan kepala Adira untuk bersandar pada pundaknya.

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang