Heyyoww😍
Sebelum baca, vote dulu ya sayang❤️
Masa ngga mau ngasi feedback baik ke aku yg udah kabulin permintaan kalian kemaren haha:)___
Pagi hari, Adira berjalan menghampiri mamanya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan. Ia sudah siap dengan seragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya. Matanya masih terlihat sembab karena hampir semalaman Adira menangisi kandasnya hubungan antara dirinya dengan Erland.
"Sarapan dulu, sayang."
Lastri mengambil setangkap roti lalu mengolesinya dengan selai strawberry kesukaan Adira. "Roti tawar dengan selai strawberry kesukaan anak gadis mama udah siap!"
"Makasih mama," balas Adira dengan senyuman manis yang tercipta di bibirnya.
Adira memakan sedikit demi sedikit roti yang disiapkan oleh mamanya hingga sebuah pertanyaan yang Lastri lontarkan membuatnya berhenti mengunyah.
"Kamu baik-baik aja kan sama Erland?"
Sebenarnya Lastri sudah tahu bahwa Erland dan Adira sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi saat kemaren malam Arka menceritakan padanya. Tetapi Lastri hanya ingin memastikan apakah yang dikatakan Arka tadi malam memang benar adanya.
"Ma, Adira nggak mau bahas apapun lagi tentang Erland," jawab Adira.
"Maafin mama sayang. Mama cuma mau memastikan kalo kamu memang bener udah nggak ada hubungan apa-apa lagi sama Erland." Lastri tersenyum penuh arti sambil menatap dalam wajah cantik anak gadisnya.
"Sebenarnya mama tau semuanya kok. Cuma mama lebih memilih untuk diam karena mama mau tau seberapa kuatnya anak mama dalam menyelesaikan masalahnya sendiri. Tadi pagi mama abis jenguk kak Andra. Dia ceritain semuanya, bahkan hal sekecil apapun tentang kamu semuanya kak Andra cerita," tutur Lastri.
"Gimana kondisi kak Andra, ma?"
"Alhamdulillah kakak kamu baik-baik aja. Bahkan, pihak lapas pun sering ngadain kegiatan-kegiatan yang buat kakak kamu nggak merasa kesepian di sana," jawab Lastri.
"Kapan kak Andra bebas, ma? Adira kangen banget sama kak Andra."
"Secepatnya kakak kamu akan bebas asalkan orang yang melapor mencabut tuntutannya. Kamu yang sabar ya, kakak kamu pasti akan bisa kumpul secepatnya sama kita, sayang?"
"Gimana caranya, ma? Bahkan sampe sekarang Adira belum tau siapa yang melaporkan kakak ke polisi."
"Udah sayang. Kamu nggak usah pikirin itu. Sekarang kamu berangkat gih, nanti telat loh. Pesen Mama, kamu jangan banyak lamun disekolah. Harus fokus belajarnya. Inget sayang, bentar lagi ujian kelulusan kamu harus serius belajarnya." Lastri menasehati Adira.
Memang benar bahwa dalam waktu dekat ini ujian kelulusan akan segera tiba. Jika diperkirakan, hanya tersisa dua bulan lagi sebelum akhirnya siswa-siswi SMA Dinata akan lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Iya ma. Adira berangkat, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mencium punggung tangan Lastri lalu mengambil tas nya. Adira berjalan keluar dari rumah. Namun ketika ia tiba didepan teras rumah, Adira melihat Arka beserta mobilnya yang sudah terparkir dipekarangan rumah.
"Arka, sejak kapan lo disini?"
"Sejak sepuluh menit yang lalu," jawab Arka, tersenyum tulus ke arah Adira.
"Terus kenapa diem disini? Nggak masuk kedalam?"
"Gue nggak enak. Tadi lo sama Tante Lastri kayanya lagi ngomongin hal serius jadi gue lebih milih nunggu disini daripada ganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksana Hujan [completed]
Fiksi Remaja"Aku itu ibaratkan hujan, dan Erland adalah buminya. Hujan selalu kembali ke bumi meski telah dijatuhkan berkali-kali. Tapi, akan ada saatnya kemarau menggantikan hujan. Disaat itulah, hujan akan pamit pergi dari bumi. Ini adalah gambaran, dimana a...