01 - Bukan prioritas

19K 1.2K 116
                                    

30 Mei 2021

"Erland, om sama tante minta tolong sama kamu buat jagain Chesa selama kami di Australia. Kamu harus sering-sering ya temenin Chesa, kami khawatir dia kesepian."

"Kamu jangan lupa ingetin Chesa kalo dia harus makan tepat waktu, dia punya maag. Kalo telat makan bisa-bisa maag nya kambuh."

"Tolong jagain Chesa ya, Land. kami percaya kamu bisa jagain Chesa sama seperti kamu menjaga orang yang kamu sayang."

"Saya akan berusaha untuk itu."

'Semoga keputusan gue nggak salah.'

°°°

"Erland kemana sih? Kok lama banget."

Adira, gadis itu berulang kali mengecek ponselnya. Berharap seorang cowok yang ia tunggu tiba dirumahnya. Namun sepertinya, semua harapannya hilang saat membaca sebuah pesan singkat yang baru saja Erland kirimkan padanya.

Erland🌞

Adira

Aku ke rumah agak telat gapapa?

Maaf

Kenapa emangnya?

Kamu sibuk?

Chesa nggak bisa aku tinggal sendirian

Dia ketakutan, Ra
Read

Adira tidak berniat membalas chat yang Erland kirim lagi. Ia sedikit kesal. Malam ini harusnya menjadi malam yang bisa ia nikmati bersama Erland. Tapi dengan mudahnya, Chesa mampu membuat Erland tak mempedulikannya lagi. Bukannya Adira egois, ia hanya ingin Erland-nya ada bersamanya untuk malam ini.

Adira sudah berpacaran dengan Erland selama satu tahun lebih. Selama satu tahun lebih tersebut hubungan mereka baik-baik saja. Namun sejak kehadiran Chesa, hubungan keduanya jadi sedikit renggang. Erland lebih sering menghabiskan waktunya bersama Chesa. Erland bilang, orang tua Chesa memberikan amanah kenapa Erland untuk menjaga Chesa. Kenapa harus Erland? Alasannya simpel, karena Erland adalah orang terdekat bagi Chesa.

Adira sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Karena bagaimanapun itu sudah menjadi amanah yang harus Erland jalankan. Tapi apa waktu yang seharusnya untuk Adira malah Erland habiskan untuk menjaga Chesa. Harusnya pacar lebih di prioritaskan bukan?

Sibuk memikirkan Erland, Adira jadi lelah sendiri. Adira menguap. Kalau boleh jujur, Adira sudah mengantuk sejak tadi. Matanya terpejam dan ia terlelap di sofa.

°°°

"Erland ini gue bikinin lo milk greentea, lo suka kan?"

Erland menatap wajah sahabatnya. Ia akui bahwa Chesa itu cantik, gadis dengan kulit putih bersih, rambut hitam legam, bulu mata lentik, serta bibir merah alaminya. Tapi menurutnya, ada perempuan yang lebih cantik dari Chesa. Yaitu, Adira Lucia Salsabila.

"Erland?"

Chesa mengibaskan tangannya didepan wajah Erland hingga membuat sang empunya tersentak. Gadis itu terkekeh geli melihat ekspresi wajah Erland yang begitu konyol.

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang