37 - Rasa untuk Arka?

6.4K 490 22
                                    

Hallo
Hari kemenangan sudah di depan mata, saya dan seluruh tokoh fiksi dari cerita Laksana Hujan mohon maaf jika ada salah kata baik disengaja maupun tidak disengaja. Mohon maaf lahir dan batin semuanya😇🙏

Anggaplah part ini menjadi THR buat kalian. Part ditulis dengan 4000+ kata yang menjadi part terpanjang yang pernah saya tulis di cerita ini. Parah si kalo sampai ngga ramein part nya:(

Jadi, saya minta tolong buat ramein part ini dengan vote & komen kalian. Itu jadi salah satu mood saya buat update💗

°°°

Malam nanti adalah hari yang sangat dinantikan oleh Chesa Alexandra. Pasalnya, ia akan bertambah usia menjadi satu tahun lebih dewasa atau lebih tepatnya menginjak usia 17 tahun. Saat ini Chesa tengah disibukkan dengan mempersiapkan segala sesuatu untuk sweet seventeen party miliknya. Semuanya harus out of the box, pikirnya.

Chesa, gadis itu berdiri di hadapan cermin besar di dalam sebuah mall dengan menenteng dua dress indah. Sementara itu, Erland hanya duduk sembari memainkan benda pipih sesekali ia memperhatikan aktifitas apa yang sedang gadis itu lakukan di depan cermin.

"Erland, di antara dua dress ini, menurut lo yang cocok buat gue pake yang mana?" tanya Chesa pada Erland. Laki-laki itu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu beralih fokus pada gadis yang bertanya.

"Dua-duanya cocok dipake sama lo," jawabnya.

"Yang bener, Erland? Jujur gue bingung mau pilih yang mana diantara dua ini. Dua-duanya bagus, gue suka semua modelnya." Chesa kembali memperhatikan kedua dress itu.

Pantas saja Chesa dibuat bingung untuk memilih. Pasalnya kedua dress yang dipilih oleh Chesa memang terlihat indah dan menawan. Keduanya dress tersebut berwarna putih. Yang membedakan hanya model dress nya saja.

"Kalo lo suka dua-duanya, ambil aja. Biar nanti gue yang bayar," tutur Erland berhasil membuat Chesa berbinar.

"Yang bener? Aaaa thank you, Erland. Gue ambil dua-duanya, ya? Ayo ke kasir."

Sebelum berjalan ke arah ke kasir, Chesa menyempatkan untuk mencium pipi Erland. Saking senangnya mungkin. Erland sempat terkejut dengan perilaku Chesa. Namun demikian, ia harus membiasakan diri dengan sikap gadis itu.

"Lo ke mobil duluan aja. Biar gue yang urus semua ini." Erland mengambil alih papper bag yang dipegang oleh Chesa.

"Erland lo baik bangeeett. Ya udah gue ke mobil duluan ya. Makasih, sayang!" Chesa memeluk tubuh Erland lalu berjalan menuju mobil yang terletak diparkiran mall.

Erland menyuruh Chesa untuk ke mobil lebih dulu hanya sekedar alibinya saja. Dengan demikian, Erland memiliki kesempatan  membelikan Adira dress untuk acara sweet seventeen party nanti malam.

Sejak ia datang di mall ini, Erland langsung mengincar sebuah dress yang sungguh indah. Membayangkan Adira memakainya saja sudah membuat Erland tergila-gila, apalagi jika nanti Erland melihat langsung gadis itu mengenakan dress yang dibelikannya.

"Mas?" sapa pelayan kasir.

"Tunggu Mba, ada barang yang mau saya ambil lagi."

Erland segera berlari menuju tempat dress yang sudah ia incar dari awal datang ke mall ini. Setelah dapat, ia kembali bergegas menuju kasir dan membayar semua belanjaannya.

Pelayan kasir itu mengembalikan black card milik Erland. "Terimakasih telah berbelanja disini, Mas."

"Iya sama-sama. Mbak mau tambahan uang nggak?" tanya Erland membuat sang pelayan kasir dibuat bingung oleh pertanyannya.

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang