03 - Selalu terulang

8.5K 856 47
                                    

"Ngapain aja lo, kok lama?" tanya Gilsha.

"Cuci muka," jawab Adira.

Adira baru saja tiba di lapangan untuk melakukan jam olahraga bersama teman-temannya yang lain.

"Oke, berhubung udah kumpul semua. Silahkan kalian latihan sendiri-sendiri bisa juga dibantu sama anak basket yang ada di kelas ini," ujar Arka.

Adira bingung untuk memulai latihan lewat mana. Tadinya, Adira ingin meminta Gilsha untuk mengajarinya men-dribble bola. Tapi Gilsha malah asik sendiri dengan bola basketnya. Alhasil, Adira harus berusaha sendiri untuk bisa melakukan dribble.

Gadis itu mengambil bola basket lalu membawanya ke tengah lapangan yang berhadapan langsung dengan ring basket. Adira terus mencoba memantul-mantulkan bola hingga bola yang dipantulkan oleh Adira mengarah entah kemana. Alhasil, ia jadi kesal sendiri.

"Ini gimana sih? Kok susah banget!" gerutu Adira.

"Sini, biar gue ajarin."

Adira menoleh ke arah sumber suara dimana terlihat Arka menghampiri dengan membawa bola basket di tangannya.

"Dribble bola itu ada tekniknya. Lo harus tau tekniknya dulu sebelum bisa dribble bolanya," ujar Arka seraya memantulkan bola ke tanah.

"Hehe, gue kan bukan anak basket kaya lo, jadi nggak tau caranya gimana." Adira menampilkan deretan gigi putihnya.

"Ya udah gue ajarin, lo liatin gue baik-baik," kata Arka.

"Oke," sahut Adira.

Arka mulai memantulkan bola tersebut lalu men-dribble sambil berlari menuju ring basket. Setelah hampir dekat dengan ring, Arka melempar bola hingga masuk ke ring tersebut.

"Nah, sekarang gantian lo. Cara mantulin bola nya pake jari bukan pake telapak tangan. Yang perlu diinget juga, jangan terlalu tinggi mantulin bola nya," peringat Arka.

Adira mengangguk sambil mengambil bola dari tangan Arka. "Gue coba ya?"

"Pelan-pelan, Ra."

Gadis itu mulai men-dribble bola lalu berlari mendekati ring. Adira melempar bolanya namun bola tersebut tidak memasuki ring. Bola itu hanya mengenai tiang ring saja.

"Yahh, susah banget, Ka," ucap Adira pasrah.

"Coba lagi." Arka mengambil bola lalu melemparkannya ke arah Adira.

Adira mengangguk lalu mencoba melakukan dribble bola hingga memasukannya pada ring basket. Dan ya, bola itu berhasil masuk ke dalam ring. Usahanya tidak sia-sia kali ini. Saking senangnya, Adira berlari menghampiri Arka lalu melakukan high five.

"Yeah! Akhirnya masuk juga, Ka," teriak Adira.

"Makanya jangan bilang nggak bisa dulu," tegur Arka.

"Duduk, Ra." Arka mendudukkan tubuhnya di kursi pinggir lapangan.

Adira menurut lalu mendudukkan tubuhnya di samping Arka.

Arka menatap pada Adira yang sepertinya kehausan. Ia mengambil sebotol air mineral yang berada di kursi kosong sebelahnya. "Minum?"

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang