Prolog

32.6K 1.4K 41
                                    

"Aku harus pulang."

"Tapi Land, kamu baru aja dateng dan sekarang mau pergi lagi?"

"Maaf karena aku gak bisa selalu ada buat kamu."

"Sekarang aku tanya, kapan kamu ada waktu buat aku?"

"…"

"Nggak bisa jawab kan kamu? Kadang aku juga mikir, aku ini siapa kamu sih, Land?"

"Aku cape Erland, aku mau ketemu papa. Nggak papa ya aku pergi?"

"…"

***

Dear semesta

"Aku itu ibaratkan hujan, dan Erland adalah buminya. Hujan selalu kembali ke bumi meski telah dijatuhkan berkali-kali. Tapi, akan ada saatnya kemarau menggantikan hujan. Disaat itulah, hujan akan pamit pergi dari bumi. Ini akan menjadi gambaran, dimana aku sudah pasrah dengan keadaan dan jalan tuhan."

"Ketika hujan pergi pamit, aku takut apakah kamu juga akan begitu?"

°°°

Mohon dimaafkan apabila ada kesamaan unsur-unsur didalam cerita ini dengan cerita lainnya.

Jangan pernah menyimpulkan sesuatu hanya sekilas. Pahami agar tidak menjadi kesalahpahaman.

So, enjoy reading!!

Don't forget to vote and comments!

Don't forget to vote and comments!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang