04 - Erland brengsek

7.8K 817 27
                                    

"Gimana kondisi saya dok?"

Saat ini, Adira sedang berada di ruangan sebuah rumah sakit umum di Jakarta. Ia sedang berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater bernama dokter Anita. Yang menjadi pertanyaan besar, kenapa Adira menemui psikiater dan menanyakan kondisinya?

"Alhamdulillah, kondisi kamu semakin baik, saya sarankan, lakukan kegiatan-kegiatan positif dan jangan pernah merasa kalau kamu sendirian. Jika kamu merasa sendirian, kamu bisa datang ke tempat panti asuhan. Di sana, banyak anak-anak yang hidupnya tidak seberuntung kamu." Dokter Anita tersenyum ramah lalu meletakkan sebuah obat anti-depresan dan antipsikotik di atas meja.

"Saya kasih kamu obat ini, karena ibu kamu bilang, obat yang saya kasih tempo lalu kamu buang, itu benar?" tanya dokter Anita.

"Iya dok, abisnya saya capek harus terus-terusan minum obat padahal saya nggak ngerasa sakit," keluh Adira.

"Kamu yang sabar ya, Adira. Obat ini bisa sedikit membantu kamu untuk mengurangi gangguan stress pasca trauma yang kamu alami."

"Terimakasih Dokter. Adira pamit, permisi," ucap Adira.

Setelah itu, ia keluar dari ruangan tersebut. Tak lupa, ia menutup pintu ruangan Dokter Anita lalu berjalan keluar dari rumah sakit.

Adira mengeluarkan ponselnya lalu mencari kontak seseorang yang akan ia hubungi. Setelah menemukan kontak Erland, ia memencet tombol call lalu menempelkan ponsel tersebut pada telinganya.

'Hallo?' suara Erland dari sebrang sana.

'Land, bisa jemput aku nggak?'

'…'

'Kenapa? Nggak bisa ya?'

'Bukan gitu. Tapi Chesa sendirian di rumah.'

'Oh.'

'Emang kamu dimana, biar aku minta tolong Gerald buat jemput kamu.'

'Kalo emang Gerald yang jemput aku, mending nggak usah deh, Land.'

'Ra...ini udah malem, kamu cewek, nggak baik keluar sendirian.'

'Aku nggak sendirian, aku mau minta jemput Arka aja.'

'No!' suara Erland terdengar sedikit meninggi.

'Kamu kan nggak bisa jemput aku, ya udah biar aku minta jemput Arka aja.'

'Gerald yang jemput kamu, nggak terima penolakan!'

Tut...tut...

Panggilan terputus, Adira beralih duduk di halte dekat jalan raya. Pikirannya terus menerus memikirkan kenapa Erland selalu mementingkan Chesa. Masalah Arka, Adira mana mungkin meminta Arka untuk menjemputnya. Ia hanya ingin tahu apakah Erland cemburu pada Arka atau tidak. Dan ya, nyatanya Erland cemburu kan?

Lima belas menit menunggu, akhirnya Gerald sampai. Adira menerima helm yang Gerald berikan lalu menaiki motor besar Gerald. Setelah memastikan Adira sudah nyaman pada posisinya, Gerald langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota.

Laksana Hujan [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang