Chapter 16

500 64 0
                                    

Pukul 7.00 malam seorang lelaki tampan yang memiliki nama lengkap Rayensah Rassya Hidayah itu sedang berdiri di depan cermin besarnya. Tangannya sedang sibuk untuk menyisir rambut nya agar rapih tak lupa ia juga mengenakan parfum agar harum.

Iyah. Rassya akan bertemu dengan Aqeela seperti janji nya tadi pagi. Rassya hanya mengenakan pakaian sederhana saja hanya dengan Hoodie berwarna putih dengan jeans hitam dengan sedikit sobekan di lutut sebagai mode celana itu.

Setalah ia yakin ia sudah siap lelaki itu pun meraih ponsel nya yang sedang di cas untuk mengisi baterai ponsel nya yang mati dan keluar dari kamar.

Saat ia menuruni tangga tunggu menuju lantai bawah Rassya berpapasan dengan Amanda yang juga ingin naik ke lantai dua.

"Mau kemana kamu?" Tanya Amanda yang melihat Rassya sudah rapi dari ujung rambut hingga ujung kaki nya.

"Bukan urusan anda" jawab nya dingin lalu lanjut menuruni tangga nya.

"Kak Aca mau kemana?" Kali ini Wulan yang bertanya saat ia melihat kakak nya yang akan membuka pintu utama untuk keluar.

Rassya berhenti sebentar lalu menatap adik nya yang sedang memegang Boneka Barbie nya "mau ketemu sama teman kak Aca. Wulan di rumah aja yah jangan nakal dan jangan gangguin papa yang lagi kerja oke" ucap nya sambil menunjukkan jempol kepada Wulan.

Wulang mengangguk mengerti "oke, kak Aca pulang nya jangan malam-malam yah" Rassya mengangguk lalu melambaikan tangan Naya pada Wulan sebelum ia benar-benar keluar dari rumah.

••••∆∆∆∆•••••

Di sebuah cafe ternama yang dulu pernah menjadi tempat kerjanya Rassya, terlihat seorang perempuan manis tengah duduk sambil memainkan ponsel nya. Ia tampaknya sedang menunggu seseorang. Iyah orang itu adalah Aqeela.

Aqeela sedang melihat-lihat postingan orang-orang yang berada pada akun Instagram milik nya sampai akhirnya sebuah notifikasi pesan mengalihkan atensi nya.

|Lo benar-benar gak mau jauhin
|Pacar gue?

Dan ini kali ketiga Aqeela mendapatkan pesan ini. Ia yakin bahwa pesan ini bukanlah pesan main-main sepertinya orang ini berasumsi kalau Aqeela sedang dekat dengan pacar nya. Tapi Aqeela tidak sedang dekat dengan siapapun saat ini terkecuali Rassya.

Apa orang yang ia maksud adalah Rassya? Ah tidak mungkin...

Memang nya Lo ini siapa?|

|Lo gak perlu tau siapa gue
|Cukup jauhi pacar gue aja!!

Gue gak tau Lo siapa dan gue bakalan|
Jauhin orang yang Lo sebut pacar Lo!|


Setelah membalas pesan orang itu Aqeela menghembuskan nafas kesal. Siapa yang dia maksud pacar? Sejauh ini ia hanya dekat dengan Rassya saja. Apa orang ini adalah orang yang mungkin menyukai Rassya? Kalau memang benar orang itu mungkin tidak punya urat malu lagi. Menganggap seseorang yang bukan pacarnya menjadi pacar nya.

Pintu cafe terbuka di sana telah berdiri Rassya yang tersenyum saat melihat Aqeela yang duduk di ujung sana. Ia pun segera menghampiri orang yang selalu membuatnya nyaman dan hangat.

"Hai Qeel" sapa nya ramah dengan senyuman lebar di wajah nya. Melihat Rassya yang sudah datang Aqeela pun langsung menepiskan pikirannya tentang pesan-pesan itu dan lebih fokus akan kedatangan Rassya sekarang.

"Hai" ia balik menyapa Rassya tak lupa juga senyum manis nya yang menjadi candu bagi Rassya.

"Udah lama nunggu yah?"

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang