Chapter 26

387 52 4
                                    

Mobil BMW X5 berwarna hitam berhenti tepat di sebuah rumah mewah kediaman keluarga sang kekasih Aqeela Aza Calista, yah Rassya dan Aqeela kini sudah kembali dari pantai mengingat hari juga sudah sore jadi mereka harus segera pulang.

Rassya turun dari mobil nya ia berjalan untuk membuka pintu kepada Aqeela. Sebenarnya Aqeela tidak suka jika Rassya selalu membukakan pintu untuknya sebab ia bisa membukanya sendiri, tetapi Rassya menolak mentah-mentah permintaan Aqeela itu.

Aqeela turun dari mobil nya dengan tas yang bergantung pada punggung kecil nya.

"Aku masuk duluan yah" ucap Aqeela sambil tersenyum manis pada Rassya

Rassya mengangguk lalu tangan nya terulur untuk mengusap kepala Aqeela "Iyah" setalah itu ia memperhatikan Aqeela hingga ia benar-benar masuk ke dalam rumahnya, Rassya pun kembali masuk ke dalam mobil.

Mobil nya berlalu meninggalkan rumah Aqeela menuju rumah nya sendiri.

30 menit melakukan perjalanan, kini mobil Rassya telah berhenti di depan rumah nya. Tapi sebelum Rassya benar-benar turun dari mobil, ia dapat melihat ada satu mobil putih yang juga ada di depan rumah nya. Dan itu bukan mobil milik keluarga nya.

Karena penasaran siapa pemilik mobil itu Rassya pun melepaskan sabuk pengaman, ia membuka pintu lalu keluar tak lupa ia juga menutup pintu mobil kembali.

Saat ia keluar ia melihat seorang perempuan yang sedang duduk di bangku panjang depan rumah nya, Rassya tidak tau siapa itu karena cahaya yang remang-remang.

Perempuan itu menoleh saat ia melihat mobil yang berhenti di depan nya, dan seorang laki-laki yang sudah berdiri di luar mobil sambil menatap nya.

Perempuan itu tersenyum lebar lalu berjalan menghampiri Rassya yang sedang berdiri di sana. Wajah Rassya seketika berubah menjadi datar saat ia melihat siapa perempuan itu. Bulan. Yah itu Bulan yang berdiri di hadapan nya.

"Hai.." sapa Bulan dengan ramah, mungkin itu terdengar sangat sopan di telinga orang lain tetapi itu sangat menjijikan di telinga Rassya

"Ngapain disini?" Tanya Rassya terkesan sangat dingin

"Aku datang ke sini mau ketemu kamu" jawab nya dengan wajah polos yang di buat-buat.

"Gak perlu repot-repot" ujar Rassya jujur saja mood nya yang sedang baik tiba-tiba langsung hancur begitu saja saat Bulan datang ke sini.

Tanpa sepatah kata pun Rassya langsung berjalan meninggalkan Bulan, namun baru satu langkah ia ambil, lengan nya sudah di tahan oleh Bulan. Mau tak mau Rassya harus berhenti.

"Rassya, dengerin penjelasan aku dulu yah" lirih nya, wajah yang polos tadi sudah di rumah menjadi raut wajah sedih

"Penjelasan? Penjelasan apa?" Tanya Rassya seolah ia tidak tau apa yang saat ini mereka perbincangkan padahal nyatanya ia sudah tau dimana pembicaraan mereka saat ini.

"Aku... Bisa gak kasih aku kesempatan buat perbaiki hubungan kita?"

Rassya tersenyum pahit saat mendengar ucapan Bulan. Ayolah dia sudah memiliki Aqeela, itu sudah lebih dari cukup "gak bisa, Aqeela sudah ada sini" Rassya menunjuk dada kiri nya memberi kode bahwa hanya ada Aqeela di hati nya "udah gak ruang lagi untuk orang lain" lanjut nya lagi. 

Bulan menatap tak percaya pada Rassya. Ia menatap tepat pada manik mata itu mencari kebohongan di sana, tapi sialnya ia hanya melihat keseriusan di mata Rassya. Sial! Aqeela benar-benar berhasil membuat Rassya melupakan Bulan yang merupakan cinta nya dulu.

Melihat Bulan yang terdiam, Rassya mengambil kesempatan itu untuk masuk ke dalam rumah nya, meninggalkan Bulan yang masih mematung di sana.

"Ini belum berakhir Sya, kesempatan aku masih banyak untuk merebut kamu dari Aqeela" gumam nya pada dirinya sendiri.

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang