Chapter 30

435 53 3
                                    

Matahari begitu terik siang ini, serasa ingin membakar siapa saja yang berjalan di bawahnya terlihat banyak orang yang keluar rumah menggunakan payung guna menutup diri mereka dari panas matahari yang sangat menyengat ini.

Di sebuah restoran, duduk dua orang yang tak lain adalah Rassya dan Aqeela. Sepulang sekolah, Rassya mengajaknya untuk jalan-jalan sebentar mengingat sudah seminggu lebih mereka tidak menghabiskan waktu berdua saja. Keduanya duduk sambil berhadapan. Aqeela yang sedang sibuk dengan makanan nya dan Rassya yang hanya diam memandangi Aqeela sambil tersenyum.

"Kenapa liatin aku kaya gitu?" Tanya Aqeela sedari tadi ia merasa seperti sedang di perhatikan oleh seseorang nyatanya itu adalah pacar nya sendiri.

"Cantik" ucap nya tanpa melepas pandang dari wajah Aqeela seakan-akan ia akan menghilang jika Rassya berpaling barang sedetik saja. Bisa Aqeela rasakan bahwa pipi nya memanas, Sial! Bahkan hanya gombalan kosong saja mampu membuat Aqeela tersipu malu. Demi menutupi rasa malu nya Aqeela melanjutkan makanan nya.

"Kamu sakit yah Qeel?" Tanya Rassya tiba-tiba, sebab pipi kekasih nya udh benar-benar sudah memerah.

"Enggak aku gak sakit" jawab Aqeela

"Terus kenapa muka nya merah kaya gitu?"

"Ini makanan nya pedes.. pedes dikit-eh banget" ucap nya asal

"Minum dulu sayang" kata Rassya ia mengarahkan botol minum pada Aqeela. Sedangkan Aqeela? Pipi nya makin merah karena Rassya yang memanggil nya dengan sebutan sayang! Sungguh! Ini sangat bahaya untuk kesehatan jantungnya.

Setelah Rassya memberi minum itu pada Aqeela ia kembali memperhatikan Aqeela yang sedang makan "kamu gak makan?" Tanya Aqeela, sebab lelaki itu sedari tadi hanya sibuk memandanginya tanpa ada niatan untuk makan sama sekali. Rassya menggeleng pelan sebelum menjawab "Lihat kamu makan aja aku udah kenyang Qeel" jawab nya. Lagi! Okay, ingatkan Aqeela untuk memeriksa jantung nya kali ini.

"Qeel mau eskrim?" Tanya Rassya tiba-tiba, mengingat cuaca yang sangat panas hari ini membuat tenggorokan nya agak kering, ia ingin sekali makan yang dingin-dingin sekarang.

"Boleh" jawab nya ia juga ingin memakan eskrim

"Kamu tunggu di sini yah" Rassya pun pergi menyisakan Aqeela yang masih sibuk dengan Makanan nya.

Selang beberapa menit setelah Rassya pergi kursi di depan nya bergerak, ada orang yang menarik kursi itu. Aqeela mendongak menatap orang itu, ia pikir itu adalah Rassya namun nyatanya ia salah itu bukan Rassya.

"Hai!" Sapa orang itu dengan senyuman yang tiada arti

"Hai" balas Aqeela dengan ramah meskipun orang itu tau bahwa ia tidak senang jika ia berada di sini.

"Boleh minta tolong gak?" Tanya orang itu

"Minta tolong? Sejak kapan Bulan suka minta tolong?" Ujar Aqeela. Iyah! Orang yang duduk di hadapan Aqeela saat ini adalah Bulan, entah dia dari mana.

"Putusin Rassya, Lo gak bisa rebut dia dari gue"

Aqeela menghentikannya makannya ia meletakan sendok dan garpu itu di atas piring dengan rapih, meminum air mineral yang tadi Rassya berikan untuk nya sebelum menatap lekat pada orang yang ada di depan nya ini.

"Atas dasar apa Lo nyuruh gue buat mutusin dia? Kalian itu udah putus udah gak ada hubungan sama sekali" ujar nya dengan santai

"Iya gue tau, sebab itu gue nyuruh Lo buat mutusin dia, karena dia mantan gua"

"Cuman mantan kan? Mantan yang berarti dia itu cuman masa lalu Lo aja, hak Lo buat ngurusin dia itu udah selesai"

"Heran deh gue, kok bisa yah Rassya suka sama Lo" Bulan menatap Aqeela dari ujung rambut hingga kaki nya "Masih cantikan gue dari pada Lo" lanjut nya

Aqeela tersenyum manis mengundang emosi seorang Bulan yang melihat itu "Lo memang lebih cantik dari pada gue, tapi hati Lo gak secantik wajah Lo!" Ucap nya dengan pelan

"Memang nya Lo pikir Lo itu siapa?"

"Gue pacarnya Rassya"

"Hasil rebutan orang aja bangga"

"Dari pada lu keliatan banget lemah nya" sarkas Aqeela, ia tersenyum penuh kemenangan saat melihat raut wajah Bulan yang sudah memerah menahan emosinya "Gue tau, Lo menghasut kak Lily buat benci juga sama gue. Tapi gak apa-apa semakin banyak orang yang benci sama gue, semakin gue tau kalau Lo itu lemah. Lo gak berani lawan gue sendirian maka dari itu Lo membuat semua orang benci sama gue kan?" Lanjut nya lagi.

Detoks berikut nya satu tamparan hampir saja menempel pada pipi Aqeela namun dengan secepat kilat Aqeela mencegah tangan nya. Ia memegang pergelangan tangan Bulan dengan sangat kuat bahkan ia bisa mendengar suara ringisan dari bibir Bulan "Gila yah, bisa-bisa nya Lo nampar orang demi lelaki yang udah gak cinta lagi sama Lo, udah kaya pengemis cinta tau gak!" Ucap Aqeela lalu pergi dari sana.


∆∆∆∆∆∆

Aqeela kini keluar dari restoran tadi, ia berdiri di depan restoran melihat kesana-kemari mencari Rassya yang katanya pergi membeli eskrim. Ia tersenyum tipis saat matanya menangkap Rassya yang sedang berdiri di sebuah toko mengantri untuk menunggu giliran nya. Rupanya Rassya sangat lama karena antrian yang cukup panjang. Cuaca yang sangat panas ini membuat banyak orang ingin sekali memakan atau meminum yang dingin-dingin.

Rassya memutar sedikit badan nya, melihat ke belakang sekilas namun ia menetapkan pandangan nya ketika melihat Aqeela yang berdiri di depan restoran.

"Aqeela, tunggu di situ yah, sisa tiga orang saja!" Teriak nya dari seberang jalan

"Iyah gak apa-apa!" Kata Aqeela yang juga sedikit berteriak agar dapat di dengar oleh kekasih tampan nya itu. Rassya tersenyum lalu memalukan tubuh nya. Syukurlah kini giliran nya untuk membeli eskrim, ia ingin cepat-cepat membelinya dan pergi menemui kekasih yang cantik itu di seberang jalan.

Rassya memberi uang kepada bapak penjual eskrim itu lalu berterimakasih pada nya "Makasih yah pak" ucap nya dengan ramah

"Iyah sama-sama" jawab bapak itu.

Rassya membalikan tubuhnya ia masih bisa melihat Aqeela yang masih senantiasa berdiri di depan restoran. Ia mengangkat sedikit eskrim di tangan nya memamerkan eskrim yang baru saja ia beli.

Rassya melihat ke kiri dan ke kanan, memastikan bahwa tidak ada mobil atau kendaraan lainnya yang lewat agar ia aman saat menyeberang jalan nanti. Namun sepertinya takdir tidak mengijinkan nya untuk selamat agar menyebrang jalan.

Sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan cepat, entah dari mana datang nya mobil itu. Aqeela yang melihat itu pun melebarkan matanya, jantungnya seolah akan melompat dari tempat nya saat ini juga.

"Rassya awas!!" Teriaknya heboh, ia segera berlari dan mendorong kuat tubuh Rassya hingga tubuh nya terlempar ke tepi jalan. Tapi belum sempat ia menyelamatkan dirinya mobil itu sudah menghantam kuat tubuh mungil itu.

Aqeela merasa dirinya melayang di udara, ia memandang langit yang tadi sangat cerah dan panas kini berubah menjadi mendung mempersiapkan rintik-rintik air yang akan jatuh kapan saja.

Tubuh Aqeela terhempas jauh di atas jalan raya, ia masih sanggup membuka matanya, ia tersenyum saat melihat Rassya yang selamat dan tidak terjadi sesuatu pada nya. Samar-samar Aqeela mendengar orang memanggil nya ia kenal suara itu, itu suara kekasih nya. Ia mulai merasakan rintik hujan yang jatuh mengenai tubuh nya. Perlahan matanya mulai tertutup dan semua... Menjadi gelap...

"AQEELA!!!"









TBC

MAAP KAGA JELAS ALURNYA
VOTE AND KOMEN YAH GUYS..

~SYAQEEL💙

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang