Chapter 9

583 85 3
                                    

Setelah selesai berjalan-jalan dengan Rassya kini dua orang itu memutuskan untuk kembali ke rumah karena hari juga sudah mulai larut. Namun sebelum Rassya kembali ke rumah nya ia mengantar Aqeela lebih dulu ia khawatir terjadi sesuatu pada perempuan polos ini.

Jujur saja Rassya tidak pernah menemani atau mengantar siapa pun ke rumah mereka termasuk Zahra. Jika Zahra dan Rassya bertemu untuk membahas sesuatu dan ketika selesai  ia tak akan mengantar Zahra kembali ke rumah nya, ia akan meminta bantuan Jefan. Tak peduli itu malam atau siang.

Tetapi saat bersama Aqeela dia merasa bahwa dia harus menemani nya. Ada yang aneh dengan perasaan nya ini.

Sampai di depan sebuah rumah Rassya dan Aqeela berhenti lalu memandang satu sama lain.

"Oh Iyah aku punya satu hadiah lagi" ucap Aqeela. Rassya mengerutkan kening nya apa lagi yang akan di berikan oleh Aqeela? Menurut Rassya gelang yang ia berikan tadi sudah cukup untuk nya. Aqeela juga mengajak nya jalan-jalan sebentar dan juga menonton. Bukan kah itu sudah cukup?

Aqeela mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Ia mengambil tangan kanan Rassya dan menaruh barang itu di atas telapak tangan nya.

"Kalau yang tadi gelang itu aku beli, dan ini aku buat sendiri" kata Aqeela lalu tersenyum.

Rassya menjatuhkan pandangan nya pada telapak tangan nya sendiri yang kini sudah ada sebuah mainan kunci berbentuk Gitar. Mainan itu sepertinya di pahat dari sebuah kayu. Ini sangat indah menurut Rassya. Sebuah senyuman lebar mengembang di wajah nya, ia tidak menyangka bahwa ia akan terus tersenyum seperti ini saat berada di dekat Aqeela.

Apa Aqeela adalah bahagia nya? Tidak tau!

"Ini kamu yang buat?" Tanya Rassya meyakinkan apa yang ia lihat

"Iyah, itu aku buat kemarin sehabis dari rumah kamu" jawab Aqeela

Tangan Rassya reflek terangkat dan mengusap lembut kepala Aqeela "makasih yah" ucap nya lembut ia sangat berterima kasih kepada Aqeela, karena nya ulang tahun nya yang ke 17 tidak sepi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Aqeela mematung di tempat nya menatap dalam mata Rassya dan bisa ia lihat ada sebuah kebahagiaan yang mulai muncul dari dalam mata Rassya. Jantung Aqeela berdegup kencang ketika Rassya mengusap rambut nya dengan lembut. Sepertinya jantung Aqeela akan terus bergoyang hingga ia lemas.

"Masuk gih, udah malam" ucap Rassya yang di balas anggukan oleh Aqeela

"Aku masuk dulu hati-hati di jalan" ucap nya lalu masuk ke dalam sebuah rumah. Namun tak menjelang beberapa detik Aqeela kembali keluar dari rumah itu. Rassya yang hendak pergi pun tak jadi dan memperhatikan Aqeela dengan bingung

"Kenapa keluar lagi Qeel?" Tanya Rassya

Aqeela terkekeh kecil sebelum menjawab "salah rumah hehehe" kata nya lalu terkekeh malu dengan kebodohan nya

Detik itu juga Rassya tertawa lepas. Bisa-bisa nya Aqeela salah rumah. "Ada-ada aja kamu Qeel, masa ia salah rumah" kata Rassya lalu kembali tertawa

Aqeela hanya terkekeh kecil sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal "kalau gitu aku masuk yah" ucap nya sambil menunjuk kecil rumah nya

"Iyah, hati-hati salah rumah lagi" kata Rassya

"Hehehe ia ... Bye"

"Bye Qeel"

•••∆∆∆•••

Hari ini 23 November 2021 pukul 9.45 di sekolah menengah atas SMA BIMA SAKTI. 3 orang yang menyarung nama Rassya Jefan dan Zahra kini sedang duduk bersama di kantin dengan 3 gelas minuman dan beberapa cemilan untuk mereka.

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang