Chapter 24

419 61 5
                                    

Di SMA BIMA SAKTI tepatnya di sebuah kantin Rassya dan Aqeela duduk bersama di sana. Kondisi di dalam kantin tidak terlalu ramai, keduanya duduk saling berhadapan di sebuah meja yang berada di paling sudut kantin.

Hari ini tidak ada proses belajar mengajar karena ulangan telah selesai tinggal menunggu waktu untuk mengambil hasil laporan pendidikan saja, dan mungkin itu akan di laksakan besok lusa.

Sedaritadi Rassya terus menggenggam tangan Aqeela tanpa ada niatan untuk melepaskannya seakan jika ia melepaskan tangan Aqeela maka ia akan pergi meninggalkan nya. Tidak hanya berpegangan tangan sesekali Rassya mengeluarkan kata-kata manis yang membuat wajah Aqeela memerah karenanya.

Rassya menempelkan kedua telapak tangan Aqeela pada pipi nya, hangat tangan Aqeela memberi sensasi nyaman pada Rassya. Ia memejamkan matanya sebentar, lalu kembali membuka mata dan tersenyum hangat pada si manis kekasih hati nya.

"Qeel?"

"Hmm"

"Kamu tau gak?"

"Apa?"

"Aku sayang sama kamu"

Aqeela tersenyum lebar ia mulai merasa pipi nya memanas lagi "Sya, kamu udah 15 kali loh ngomong kaya gitu" Iyah sedaritadi Rassya terus mengatakan bahwa ia menyayangi Aqeela, bukan nya Aqeela tidak suka mendengar hal itu hanya saja ia seperti merasa ada sesuatu yang salah pada Rassya.

"Gak apa-apa, 1000 kali ngomong kaya gitu, aku gak bakalan bosan" ucap nya yakin dengan senyuman yang merekah

"Sya, kamu kenapa?" Tanya Aqeela ia yakin ada sesuatu yang di sembunyikan oleh kekasihnya ini

"Aku gak apa-apa"

"Ada apa sih coba cerita sama aku, aku tau kamu itu orangnya gak manjaan kaya gini, yah.. meskipun ada manjanya juga sih"

"Beneran aku gak apa-apa"

"Kalau aku gak percaya gimana?"

Rassya terdiam sejenak ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya. Ia menatap penuh tepat di mata Aqeela mencari kenyamanan yang selalu ia dapat.

"Tadi malam Bulan datang ke rumah" ucap nya pelan namun masih bisa di dengar oleh Aqeela. Ia tetap diam ia masih menunggu kelanjutan dari Rassya.

"Dia meluk aku semalam" ujar nya

Kening Aqeela langsung berkerut tebal "peluk?" Tanyanya meyakinkan

Rassya mengangguk "aku gak tau kenapa dia balik lagi ke sini, aku pikir dia gak bakalan datang lagi"

"Tapi kamu gak punya perasaan apa-apa lagi sama dia kan?" Jujur saja Aqeela juga khawatir, ia takut dengan adanya Bulan yang telah kembali ia akan kehilangan Rassya

Rassya menggeleng heboh ia semakin mengeratkan genggaman tangan nya "aku udah gak punya perasaan apa pun sama dia lagi, yang sekarang aku hanya punya kamu, dan kamu hanya aku gak ada orang lain Qeel" ucap nya sungguh-sungguh

Aqeela bisa melihat ada keseriusan di mata Rassya ia percaya akan orang yang ada di depan nya ini, rasa takut nya sedikit mereda karena Rassya.

"Iyah..."

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Bel pulang sekolah telah berbunyi seluruh siswa berlomba-lomba untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Rassya meraih tasnya kemudian keluar dari kelas menuju kelas Aqeela. Sesampainya di depan kelas X IPA 3, ia melihat Aqeela dan Saskia yang sedang berjalan bersama keluar dari dalam kelas.

Saskia mulai tersenyum menggoda kepada Aqeela ia tau bahwa Rassya dan Aqeela memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman.

"Enak banget yah punya pacar tiap pulang sekolah di jemput" ucap Saskia, ia mengerucutkan bibirnya meratapi nasibnya yang belum mempunyai kekasih

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang