Chapter 7

595 92 0
                                    

15 November 2021

Sudah seminggu berlalu. Perceraian antara Mark dan Fira sudah berlalu mereka resmi bercerai dan hak asuh anak jatuh di tangan Mark. Aqeela senang karena Mark lah yang memenangkan hak asuh itu, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa Aqeela juga bersedih karena harus berpisah dengan ibu nya.

Tapi kini semua rasa sedih itu telah Aqeela kubur dalam-dalam. Ia memutuskan untuk berdamai dengan keadaan. Membiarkan semua ini berjalan seperti semestinya.

Pagi ini Aqeela akan berangkat ke sekolah di temani oleh ayahnya Mark. Mark tidak pernah membiarkan Aqeela pergi ke sekolah sendirian, ia mengantar jemput putri nya itu. memperlakukan Aqeela layak nya seorang putri raja.

Di rumah mereka, Mark telah memperkerjakan 2 orang maid, 3 satpam, dan 1 supir. Ia tidak ingin Aqeela sendirian jika dia harus bekerja lembur di kantor. Meskipun para maid itu tidak menemani Aqeela sepanjang waktu, tapi yang terpenting Mark tau Aqeela tidak sendiri di rumah.

Mobil BMW X5 melaju menuju SMA BIMA SAKTI. 25 menit melakukan perjalanan akhirnya mereka berdua tiba di gedung sekolah. Aqeela keluar dari dalam mobil nya tak lupa ia juga memberi salam sebelum masuk.

"Bye ayah" Aqeela melambaikan tangan nya kepada Mark yang berada di dalam mobil.

"Bye" kata Mark lalu melajukan mobilnya setelah memastikan Aqeela benar-benar masuk ke dalam sekolah.

Dari kejauhan Rassya melihat hubungan antara ayah dan anak itu. Sudah seminggu Rassya melihat Mark mengantar jemput Aqeela di sekolah.

Ia merasa iri kepada Aqeela. Merasa bahwa Aqeela benar-benar beruntung memiliki ayah seperti Mark. Rassya berpikir andaikan saja dia dan Marsel tidak memiliki hubungan buruk seperti ini pasti ia bisa merasakan bagaimana rasanya di sayang seorang ayah.

Tapi ayah nya adalah musuh utama di dalam hidup nya ...

•••∆∆∆•••

Bel tanda istirahat telah berbunyi, seluruh siswa di mulai berbondong-bondong keluar dari kelas mereka. Ada yang pergi ke kantin, duduk di kelas, main di lapangan dan sebagainya.

Aqeela perempuan itu tengah berjalan menuju kantin sambil lari-lari kecil karena sudah menahan haus sejak di kelas tadi.

Tapi sial di tak bertabrakan dengan seseorang sehingga seragam putih nya harus kotor, terkena minuman.

"Maaf" kata orang itu yang ternyata adalah Rassya

"Iyah gak apa-apa" balas Aqeela yang masih sibuk membersihkan kemeja seragam nya. Rassya memberikan sebuah sapu tangan untuk nya. Tapi gara-gara minuman yang tumpah di kemeja Aqeela akhirnya meninggalkan noda kuning di sana.

"Yah... Noda di seragam nya gak mau lepas lagi"

Aqeela terus berusaha membersihkan kemeja yang noda nya tak kunjung lepas.

"Ikut aku" kata Rassya lalu tanpa persetujuan menarik lembut tangan Aqeela.

Kedua orang itu berjalan menuju ruang loker. Rassya teringat ia punya 1 seragam yang masih ia simpan di dalam loker nya.

Rassya membuka loker nya dan mengambil kemeja seragam lalu memberikan nya kepada Aqeela.

"Pakai punya aku aja yah, dari pada kamu pakai seragam yang udah kena noda" kata Rassya

"Gak usah Sya, gak apa-apa" Aqeela menolak dengan sopan ia tidak merepotkan Rassya

"Jangan Qeel, baju kamu kena noda gara-gara aku juga jadi kamu pakai seragam punya aku dulu terus seragam kamu ini bakalan aku cuci. Dan gak ada penolakan!"

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang