Chapter 11

596 82 3
                                    

Malam ini Rassya datang ke cafe tempat ia bekerja dulu. Ia dulu, sekarang ia tidak bekerja lagi di sini semenjak gitar nya di rusak oleh Marsel ia memutuskan untuk berhenti.

Cafe seperti nya sedang banyak pengunjung, terlihat beberapa barista sedang sibuk bolak-balik membawa pesanan bagi pelanggan.

Rassya berjalan menuju salah satu meja kosong yang berada di bagian paling sudut belakang, ia hanya ingin menenangkan pikiran nya. Jika ia berada di rumah maka tidak ada apa pun yang berubah setidak nya di sini lebih baik.

Kemarin kau ubah benci jadi cinta
Sekarang berubah cinta jadi kecewa

Ku kira cinta itu indah
Tetapi ternyata tak seindah itu

Saat ia memejamkan matanya saat itu juga ia mendengar seseorang bernyanyi dari atas panggung kecil yang berada di depan.

Katanya tak cinta pernah salah
Takan pernah berubah walau
Kadang hati tersakiti oleh salah

Katanya cinta tak pernah gagal
Gagal tuk memaafkan karena cinta tak pernah salah

Tapi mengapa cintaku kecewa...


Seketika Rassya mengingat kisah cinta nya ketika mendengar lirik lagu yang di nyanyikan orang di depan.

Yang pada awal nya dia pikir cinta itu indah tetapi dia salah. Nyatanya cinta itu menyakitkan, dia sudah merasakan sakit nya hati karena cinta.

Kalau bisa jujur, Rassya sudah tidak mencintai dia lagi, tetapi bayang-bayang nya masih terpampang jelas di ingatan nya. Mengapa dia harus pergi di saat Rassya sudah jatuh terlalu dalam? Ini tidak adil bagi nya..

Rassya kembali memejamkan mata nya lalu menundukkan kepala. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafas pelan. Saat ia membuka mata ia terkejut karena kehadiran seseorang di depan nya yang ternyata adalah Aqeela.

"Qeel ya ampun bikin kaget aja" Rassya mengusap pelan dada nya karena kaget.

Aqeela tertawa kecil lalu meminta maaf pada Rassya "maaf yah, aku duduk di sini udah hampir 3 menit tapi gak sadar? Lagi mikirin sesuatu yah?" Tanya Aqeela. Ia sudah duduk di depan Rassya hampir 3 menit lama nya bahkan beberapa kali memanggil nya namun Rassya tidak juga sadar sampai pada akhirnya kaget dengan kedatangan Aqeela.

"Gak, gak lagi mikirin apa-apa" jawab nya. Ini adalah kepribadian Rassya yang tidak pernah mau berbagi cerita pada orang lain. Ia selalu menyimpan semua nya sendiri dan tak ingin orang lain tau bahwa ia mempunyai masalah. Namun saat melihat ada ketulusan dari mata Aqeela membuat Rassya ingin bercerita mau bagaimana pun dia membutuhkan sandaran juga. Tapi untuk saat ini ia belum mau untuk bercerita pada Aqeela dulu

"Oh, kalau gak lagi mikirin apa-apa, jangan murung kaya gitu yah" kata Aqeela

Rassya tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya "oke-oke" ucap nya

"Kamu udah gak nyanyi di sini lagi?" Tanya Aqeela

"Hm, gitar aku rusak"

"Pantesan aja udah beberapa Minggu aku gak liat kamu di sini"

"Iyah"

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang