" Jae, pilihkan satu yang paling cocok dengan Renjun. " Taeyong terlihat sibuk berfikir menentukan yang terbaik dari sepuluh pasang baju dengan merk ternama. Sementara Jaehyun terkekeh melihat tingkah manis istrinya.
" Semua bagus. Tapi, Renjun sangat cocok dengan yang satu ini, sayang. " Ujar Jaehyun sembari mengangkat sebuah baju putih yang terlihat sedikit menerawang. Membuat Taeyong sedikit kaget namun mengangguk mengerti.
" Uhum, tubuh Renjun lebih ramping dan langsing. Aku juga yakin ini akan cocok dengan dirinya. "
TING!
Jaehyun mengambil ponsel nya. Membuka aplikasi chat berwrna hijau tersebut, mata nya menatap aneh pesan yang terkirim.
' Pengeluaran Mark bulan ini kenapa terlalu banyak?! '
###
" Kak, kuharap kau tidak menyesal dikemudian hari. "
" Pfft, Renjun huh? Aku tak peduli. Jaemin lebih baik daripada si muka dua itu. Harus nya kau memihak kakak mu sendiri, Jen. "
Jeno mendengus kesal. Yup, kini dirinya tengah berada di ruangan besar kepunyaan Mark. Jeno mengalihkan atensi nya berusaha meredam semua emosi didalam dirinya.
" Bedakan mana yang malaikat dan iblis. Apa kau buta, kak? cih, pantas saja! "
" Jaga ucapan mu, Jung Jeno. " Mark menatap tajam Jeno.
" Jaga perilakumu, Mark Jung. " Jeno membalas menampilkan senyuman miring miliknya.
" Setidak nya aku tak perlu susah-susah berakting didepan mu dan Sungchan, sekarang. "
Rahang Jeno mengeras, ingin rasanya ia mengepalkan tangan dan memberi kan pelajaran pada kakak, bukan, manusia didepan nya ini. Tunggu.. manusia atau iblis, hm?
Namun, urung mengingat ini suasana kantor yang ramai banyak pegawai.
" Mark hyung~ " Jaemin memasuki ruangan Mark dengan mengalunkan nada manja. Membuat pikiran Jeno semakin muak dan tak karu-karuan.
" Come here, baby. "
" Kiss~ cup! " Jaemin menghambur ke pangkuan Mark dan tanpa malu menciumi bibir namja didepan nya. Membuat Jeno menunduk geram menahan emosi yang kian memuncak.
" Semoga karma segera memberi mu pelajaran, kak. "
" Karma, hah? Kkk.. dimana ia? apa perlu aku cari? " Mark semakin gencar. Di belai nya pipi lembut Jaemin membuat namja manis dipangkuan nya menggeliat semakin manja.
" Hyung~ Nana mau ke mall. Boleh ya? "
" DASAR TAK TAHU MALU KAU, NA JAEMIN! "
BUGHHHH!Mark tanpa ampun memberikan sebuah pukulan telak diwajah Jeno. Membuat Jeno oleng dan jatuh tersungkur ke lantai. Hidung nya meneteskan cairan merah segar membuat Jeno pusing tak tertahankan.
" K-kak.. UKHHH! "
" Masih bisa berbicara, hmm? " Mark mengulum lengan nya. Menatap tajam Jeno dan menendang adiknya.
" Mark jung, bedakan mana yang tulus dan mana yang rakus. Kau lupa apa yang telah daddy dan mommy ajarkan?! Cih, ternyata daddy salah memilih seorang pewaris hartanya. "
" Jika kau berbuat macam-macam, aku tak akan segan-segan menyiksa Renjun. "
Jeno membelalakkan matanya. Tubuh nya bergetar menatap tak percaya pada laki-laki yang dari dulu ia panggil 'kakak' . Sungguh, apa karena cinta membuat Mark menjadi tak waras?!" Kau berubah, kak.. "
" Menjadi lebih pintar. Aku tahu, pergilah. Camkan perkataan ku. " Mark berbalik dan menggandeng lengan halus Jaemin. Sementara, Jaemin hanya sekilas menoleh dan memberikan senyum licik nya.
' Kendalimu, berada ditangan ku, sayang.. '
- jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
FanfictionMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...