Tap Tap Tap..
" Renjun. " Mark menatap seseorang bersurai coklat muda di depannya. Tangan kanan nya memegang seutas dasi berwarna biru dongker dengan motif senada.
Renjun hanya sekedar menoleh dan memberi tatapan : ada apa?
" Pakaikan aku dasi, yang rapi. Aku tak suka penampilan ku kacau. " ucap Mark sembari menyerahkan kain berwarna biru tersebut. Renjun mengedip lucu, dalam hati ia bersorak gembira. Setelah sekian lama, baru kali ini Mark tidak meriaki atau mencaci dirinya. Baru kali ini, Mark meminta bantuan nya. Baru kali ini juga, Renjun memaikan dasi pada suami nya. Renjun, sangat bahagia.
PUK PUK!
Renjun menepuk pelan bahu dan merapikan jas milik Mark. Netranya menatap mata Mark dengan senyum yang mengembang.
" Apa mau sarapan? "
Mark mengangguk sembari mengambil tempat. Sungguh, kali ini Renjun benar-benar bahagia. Ia menata beragam lauk pauk dengan rapi. Menyajikan dan duduk dihadapan Mark.
" Kenapa duduk disana? "" Ah, m- maaf.. "
" Kau tahu kan, aku tak akan berselera makan jika melihat wajah mu. " Ujar Mark dingin. Renjun mengangguk paham dan segera berdiri. Di saat dirinya hendak menuju dapur..
TING TONG!
Bel rumah berbunyi. Renjun bergegas membuka kan pintu.
" Iya, mencari sia- "
" Mark. "
Renjun menatap sosok didepan nya dengan tatapan sendu. Siapa lagi kalau bukan Jaemin? Kekasih Mark. Jaemin memakai pakaian modis dengan atasan berwarna hitam dipadu celana nya yang berwarna putih. Menambah kesan elegan sekaligus tegas. Kepercayaan diri Renjun menurun drastis.
Jaemin mendorong bahu kecil Renjun dengan kasar. Menyebabkan Renjun sedikit terdorong ke samping pintu. Jaemin melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah.
" Baby! " Jaemin berteriak dan menghampiri Mark. Dirinya memeluk Mark dengan erat dan manja.
" Ey, kau disini sayang. Tak biasa nya, hm? Ada apa? "
" Eung~ aku merindukan mu. Bisakah kita berangkat ke kantor bersama-sama? Daddy pliss~ " Jaemin duduk dipangkuan Mark. Tangan nya mengepal tanda memohon, tatapan nya merayu, ditambah dirinya mempout kan bibir nya yang ranum. Membuat Mark terkekeh gemas dan mengusak surai nya. Mengecup singkat bibir itu, dihadapan Renjun yang merasa iri.
" Sure, baby. "
" Eung, daddy~ bolehkah aku meminta sesuatu? " Jaemin menunduk memainkan ujung bajunya. Singkat nya, untuk menarik perhatian Mark.
" Tentu. Katakan apa saja, sayang. " Mark membelai pipi Jaemin.
" Eumm.. Nana kan perlu baju dan kosmetik baru. Tolong transferkan 50 juta saja. Boleh kan, dad? huft.. kalau daddy ngga sayang Nana, tidak usah transfer tak apa, kok. " Jaemin mengalihkan pandangan nya, mendadak tubuh nya terlihat lemas tak bertenaga.
" Ei, akan ku transfer. Hanya 50 juta huh? apa tak kurang? "
Jaemin menggeleng pelan dan tersenyum. Di cium nya pipi Mark dengan lembut. cup!
" Thankyou so much baby, i love you! "
" Always, honey. " Mark tersenyum.
' Ck, dasar bodoh.. ' Jaemin berujar dalam hati menampilkan senyum licik nya.
Renjun masih berdiri disana. Berbagai perasaan bercampur aduk didalam hati nya. Ingin rasanya ia menangis namun, keadaan tak memungkinkan. Ia hanya bisa menunduk dan menahan semua nya seorang diri." Yakk! Apa kau tak punya pekerjaan? " Jaemin menatap sinis.
" Renjun, bisa kau pergi ke kamar mu? Aku sangat terganggu melihat dirimu disana. Jangan menangis, kau seperti ini sudah cukup menyusahkan." Mark menggengam tangan Jaemin. Dirinya pergi tanpa menoleh sedikit pun pada makhluk mungil di samping nya.
###
Renjun terisak didalam kamar nya. Memandangi foto pernikahan yang terpajang dengan figura besar melengkapi nya. Sudah tak terhitung berapa tetes air mata yang ia hamburkan. Ketika dirinya sibuk menenangkan diri, tiba-tiba, handphone milik nya berdering.
Menampilkan layar putih bertuliskan 'Mommy' pada layar kaca. Renjun mengusap air matanya, berusaha mengatur nafas nya agar terdengar normal dari sana.
" Mommy! "
" Sayang! astaga. Bagaimana kabar mu, hm? "
" Injunnie baik-baik saja. "
BOHONG.
" Bagaimana dengan Mark? Mommy harap ia sudah tidak lagi berdekatan dengan lelaki itu. Ah, siapa namanya? emm.. Jaemin! Bagaimana, nak? "
" Tidak. Mark sangat baik, ia juga selalu menjaga Injunnie. "
BOHONG.
" Hihi, mommy senang mendengar nya. Oh iya, dalam waktu dekat kami akan mengujungi kalian. "
DEG!
" Ah, emm.. k-kapan, mom? "
" Rahasia, sayang. Astaga, kau sangat menggemaskan. Huhu, mommy sangat kesepian disini. Boleh kan mommy berkunjung? "
" Tentu mom, akan Injunnie tunggu. "
Renjun berbincang cukup lama. Beruntung nya, Taeyong sangat menghibur dan membuat Renjun sedikit tertawa. Sejenak, ia bisa melupakan semua rasa sakit di hati nya.
" Oh, Renjun! Nanti, jeno akan peri ke sana. Mommy membelikan mu sedikit dessert dingin. Semoga kau menyukai nya, sayang! " taeyong tertawa manis.
" Mommy.. terimakasih banyakk-!! Secara spontan Renjun memekik senang tak terkira. Membuat Taeyong tertawa gemas disana. Jaehyun yang melihat reaksi istrinya ikut tersenyum, tanpa mereka tahu fakta apa yang sebenarnya sedang terjadi dibelakang mereka.
Ck, ulangan ini membuat Siomay stress.
Allahuakbar, pingin leave from the earth ajah -_-
Ga, ga, canda. nanti kalian kangen, pfft..Gimana hari nya? Lancar? Cape yah?
Banyakin istirahat yah..
Boleh ketik vote nya? Terimakasih ^^Terimakasih sudah membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
FanfictionMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...