Mark membuka pintu itu dengan pelan.
Berharap suara nya tak akan membangunkan Renjun yang sedang tertidur lelap. Terbesit sebuah rasa di dada Mark kala menatap wajah Renjun. Tunggu, Mark kau sedang tidak jatuh cinta, kan?
Mark menggelengkan kepala nya. Berusaha menepis jauh-jauh pemikiran tersebut. Pemikiran konyol yang ia anggap halu membuat nya sedikit kasihan pada Renjun.
Tak seharus nya kemarin ia bekerja seperti itu..
Kenapa aku memerintah nya?
Bagaimana jika ia ia terlalu lelah?
Mark terus menggumam pelan. Dengan ragu ia mendekat dan terduduk di bawah lantai. Tangan nya ia arahkan untuk sekedar mengusap pelan perut Renjun. Mark berbisik,
" Hai anak daddy.. bagaimana kabar mu didalam sana? Apa kau makan dengan baik? Maafkan daddy.. "
Mark menunduk merasa bersalah. Tak seharus nya ia membenci Renjun seperti ini tapi, Mark jauh lebih kalah dengan semua rasa ego didalam dirinya. Kapan ia akan bisa dengan terang-terangan menunjukkan kasih sayang nya?
Mark bingung harus memulai dari mana.
' Renjun, apa didalam hati mu masih terdapat nama ku?' Mark merapikan surai coklat halus itu. Menatap teduh nya wajah Renjun yang sangat putih dan cantik.
Mark, kau egois.
Kau pecundang.
Kau adalah orang yang sudah sangat bersalah disini.
' Renjun, maaf.. ' -Mark.
###
" Mark, bolehkah aku mengambil sedikit roti ini? " Renjun bertanya dengan pelan. Mata nya tertunduk ke bawah menandakan dirinya yang masih takut akan perlakuan kasar Mark. Tangan nya menggenggam erat ujung baju yang ia kenakan. Mark yang melihat tingkah Renjun seolah hati nya teriris sakit.
' Se takut itukah dia kepada ku? ' -Mark.
Lagi-lagi rasa egois Mark muncul. Dirinya kembali menatap cuek Renjun,
" Ambil lah. Aku tak menyukai rasanya. " Ujar Mark berusaha terlihat 'seolah tak perduli'. Ia tahu, Renjun sangat menyukai roti di hadapan nya. Maka dari itu, Mark berusaha ingin merebut kembali perhatian Renjun.
" Terimakasih, Mark! " Ujar Renjun dengan mata yang berbinar indah. Membuat Mark yang melihat nya tersipu dan menatap kagum. Cantik.
' Oh Sh*t! ada apa dengan jantung ku. ' -Mark.
###
Mark memijat kepala nya pening. Setumpuk berkas di hadapan nya seolah terus bertambah dan tak pernah berkurang. Sebuah notifikasi pesan terdengar dari telefon genggam nya. Mark membuka isi pesan tersebut,
Renjun, my wife
Markk!! Apa kau akan lembur lagi? Njun, ingin memasak banyak untuk mu. Mommy bilang, kau sangat menyukai tteobokki! >< Bisakah kau pulang lebih cepat? Ah, maaf :(
SEMANGAT MARKK!! <3 hihi^^
10. 30Me (Mark Lee)
Iya.
10. 32
Mark tersenyum. Baru kali ini dirinya begitu senang mendapatkan perlakuan manis dari Renjun. Sebenarnya, Renjun selalu mengirim kan dirinya pesan. Tapi, Mark selalu mengabikan bahkan hanya membaca nya. Baru kali ini Mark dengan berani membalas pesan Renjun.
' Ingin rasanya aku cepat pulang.. Renjun, tunggu aku! ' -Mark.
###
" MARKK! " Renjun berteriak kala Mark telah kembali dari kepulangan nya. Mark hanya menatap Renjun tersenyum tipis. Senyum yang sama sekali tak akan terlihat dengan jelas.
" Bagaimana rasa nya? " Renjun bertanya sembari memangku tangan. Jantung nya berdetak kencang, gugup. Mark yang melihat tatapan Renjun dengan sekuat tenaga menahan tawa nya, sungguh, Renjun terlihat sangat lucu dalam situasi seperti ini. Namun, Mark mencoba menetralkan suara nya,
" Biasa, saja. "
Renjun menghela nafas pasrah. Padahal setelah ia cicipi, rasanya enak, kok! Apa masakan Renjun seburuk itu? Huft..
Mark yang melihat reaksi si mungil kelabakan. Segera melanjutkan perkataan nya,
" Bukan. Maksudku, tidak buruk. Emm.. terimakasih. " Mark kembali menambah dan memakan masakan di depan nya. Membuat Renjun memekik girang atas pujian (?) yang Mark berikan.
' Apa dia senang aku memuji nya? ' Mark menggumam menatap Renjun.
Tersenyum.
Anyeong Yorobun, aaaaaa~
Apa kabar kalian? Jangan lupa jaga kesehatan. ^^Vote dan komen nya di persilahkan, avv!
Apa mark suka Renjun, nih?! ASTAGA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
FanfictionMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...