Jaehyun kini sedang sibuk berkutat dengan setumpuk berkas di hadapannya. Ditemani sebuah laptop berwarna silver dengan secangkir coffe di sebelahnya guna membuat namja bermarga Jung tersebut tetap terjaga dan selalu merasa fresh. Taeyong pun demikian, repot mengurus butik nya yang selalu ramai dengan lalu lalang para pelanggan. Bukan karena tak memiliki karyawan yang cukup, bahkan, karyawan di butiknya sudah terlalu cukup akibat perintah Jaehyun yang sangat posesif terhadap istrinya tersebut.
Jangan sampai terlalu lelah, katanya.
Sesekali Jaehyun meletakkan pena nya dan memijat pelan bagian pelipis nya yang terasa pening. Jeno, sang anak akhir-akhir ini sangat sibuk dikarenakan dirinya yang harus fokus dengan pendidikan yang hampir selesai. Sungchan juga begitu, sehingga Jaehyun tak bisa meminta bantuan kepada siapapun lagi kecuali Mark, putra pertama nya.
Sebenarnya ia enggan, kala mengingat Mark yang sudah mempunyai keluarga kecil nya sendiri. Namun, mau bagaimana lagi? Tidak lucu rasanya jika pemimpin perusahaan jatuh sakit akibat kewalahan. Bisa-bisa urusan kantor kacau semuanya.
Jaehyun melamun, menghela nafas nya dengan berat.
" Hahh.. aku hanya bisa berharap semua berkas ini akan selesai dengan cepat. Tidak enak jika terus membuat Mark menjadi sibuk dan menjadikannya sedikit lebih jauh dengan Renjun. "
Tak berselang lama, sebuah telefon membuyarkan lamunan nya.
Jaehyun sedikit terperanjat, kaget. Dibuka nya lockscreen tersebut,
oh, hanya sebuah nomor asing?
Tanpa rasa takut Jaehyun segera mengangkat panggilan yang kian berdering dengan berisik nya,
" Dengan Jung Jaehyun. Siapa ini? "
" Jaehyun? Kkk, kau masih sama ternyata. "
" Maaf, apa maksud anda? Siapa ini? "
" Kau tak mengingat diriku? Cih, serendah itukah jangka ingatan mu, huh?! "
" Jika tak ada yang ingin dibicarakan, lebih baik saya-- "
" Hei hei.., aku hanya ingin mengingatkan. JAGA KELUARGA KECIL MU ITU! "
TUTTT... TUTTT..
Panggilan di putuskan.Jaehyun menatap layar ponsel nya risih.
Bukankah itu hanya sebuah panggilan iseng, saja? Sebuah hal paling biasa yang anak muda nakal sering lakukan sekarang ini. Tidak sopan memang. Tapi, darimana ia mendapatkan nomor miliknya?
Apa ini ulah teman dari anak-anak nya? Bisa saja mereka hanya iseng menelfon untuk mencari hiburan belaka. Tapi, kenapa harus kata-kata seperti itu yang keluar?
Yang aneh nya lagi, orang tersebut ber-ayal bahwa Jaehyun tak mengingat dirinya. Ck, bukankah itu kurang ajar? Jaehyun saja sangat ingat betul semua nama karyawan dari kasta atas sampai yang terendah sekalipun di dalam kantor megahnya ini.
Jaehyun tak habis pikir dibuatnya. Ada-ada saja..
TING!
Jaehyun mendengus kesal, apalagi sekarang? Sebuah pesan? Dan, lagi-lagi dari sebuah nomor yang kontak nya tak pernah Jaehyun simpan.
Unknow
Sudah siap untuk awal cerita yang menakjubkan?Ku harap keluarga kecil mu akan hebat dalam permainan nanti.
Selamat bermain, Jung Jaehyun.
Siomay balikk!
Stay safe semua nya <3
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
FanficMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...