Thirty Eight : Jealous?

6.5K 467 4
                                    

Mark merapikan jas nya. Sesekali melirik jam berwarna hitam elegan yang melingkar terbalut dengan rapi ditangan kanan nya. Menunggu sang pelayan menyelesaikan sebuah buket bunga yang tadi sudah ia pesan. 

Tak lama, sang pelayan pun menghampiri Mark dengan sebuah buket bunga indah bertuliskan sebuah kata-kata cinta tersusun dengan apik di dalam nya. Mark segera membayar pesanan nya sembari menjawab pertanyaan basa-basi sang pelayan toko. 

" Selera yang menarik! Ah, ngomong-ngomong.. untuk siapa bunga ini, tuan? "

" Untuk istriku. Aku ingin sering-sering membahagiakan nya mulai saat ini. " Jawab Mark di akhiri sebuah senyuman manis terpampang di wajah nya. Sang pelayan mengangguk dan membalas senyuman milik Mark. Pasangan yang romatis, batin dirinya.

###

" Sayang, aku pulang! " Seru Mark membuat Renjun yang tadi nya berada dikamar berjalan dan menyambut kedatangan suaminya. Mark mendekat, mengelus pelan janin yang berada dalam kandungan Renjun. Mengecup singkat kening sang empunya dan segera menyodorkan sebuah buket mawar merah yang terlihat sangat indah bagi Renjun.

 Mengecup singkat kening sang empunya dan segera menyodorkan sebuah buket mawar merah yang terlihat sangat indah bagi Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ini. Maaf, jika kau tak menyukai nya. " Ujar Mark sambil menundukkan pandangan nya malu-malu. Renjun terpekik gemas melihatnya, dimbil nya hadiah pemberian Mark dengan senang hati. Mencium bibir namja di depannya sebagai tanda terimakasih,

" Terimakasih banyak, Mark. Injun menyukai nya.. " Balas Renjun. Membuat pipi Mark menjadi bersemu hebat karena nya. 

"Sudah siap, kan? Sebaik nya kita berangkat sekarang. Mommy dan daddy pasti menunggu dirumah.. " Ajak Mark sembari menggenggam tangan Renjun menuju mobil mewah milik nya.

###

"Mommy, bagaimana kabar mommy? Injun merindukan mommy!" manja Renjun yang tetap setia memeluk ibu mertua nya. Tangan Taeyong sibuk mengelus dan terus memanjakan putra manis nya sendiri.

"Mommy baik-baik saja, Injun. Injun sekarang lebih manja ya.." goda Taeyong yang membuat Renjun menutup rapat wajah nya dengan tangan karena malu.

Sebuah suara ketukan menggema di atas tangga. Semua atensi mata kini beralih pada seseorang yang tengah berjalan dengan santai nya. Putra kedua keluarga Jung, yang kemarin baru saja pulang dari negara pendidikan nya, kini ikut duduk dan berbincang pada yang lain.  

Sepersekian detik, mata Jeno tak bisa melepas pandangannya dari Renjun. Mark yang melihat tingkah aneh sang adik segera mengalihkan perbincangan,

"Ekhem. Jen, bagaimana dengan pendidikan mu?"

Jeno tersentak, menjawab pertanyaan yang paling tua.

"Biasa saja. Semua berjalan dengan lancar. "

Mendengar jawaban tersebut, Mark hanya mengangguk tanda mengiyakan atas jawaban yang Jeno berikan. Tak lama, Taeyong berdiri, mengajak Renjun untuk membuat kan jamuan makan di dapur miliknya.

What did I do wrong? || MarkRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang