Mark tengah terduduk santai di kursi nya. Tangan nya terus membelai dan memanjakan sang kekasih yang berada dalam dekapan nya. Sama sekali tidak berniat menoleh pada Renjun yang padahal ia sadari keberadaan nya.
" mark.. " Renjun berjalan mendekat memegang alat testpack tersebut. Mark tetap diam dan terus saja sibuk memperhatikan wajah Jaemin.
" Mark.. "
" Ck! Ada apa? " Ujar Mark dengan nada yang ketus.
" Bisakah kau diam?! Kami ingin beristirahat. Apa mata mu buta?! " Jaemin terduduk kemudian berdiri. Menghampiri si mungil dengan tatapan membunuh milik nya.
Renjun menggeleng, kemudian menatap raut wajah Mark.
" aku ingin membicarakan sesuatu.. "
" Apa? " Mark mendekat ke arah Renjun.
###
FLASHBACK
" Injunnie hamil, hiks.. "
Jeno yang mendengar sebuah pengakuan Renjun seketika hatinya sakit sekaligus merasa iba. Bagaimana rencana selanjut nya? Renjun sekarang semakin dalam keadaan yang rapuh. Haruskah ia mencampuri urusan rumah tangga mereka?
Jeno mengehela nafas, mencoba tenang. Jemari nya naik dan terus memijat bagian pelipis, diri nya merasa pusing. Sekarang, yang harus ia lakukan adalah..
Menenangkan si mungil.
" renjun.. "
" I-injun takut, bagaimana cara memberitahu Mark? hiks.. "
" Hei hei, shutt.. jangan menangis, okey? Tak apa. Jangan menangis, nanti baby ikut menangis Injunnie mau, hmm? "
" huum, tidak.. baby jangan nangis.. " Balas Renjun dengan nada sendu sembari mengelus pelan perut nya. Di seberang sana, Jeno mengukir sebuah senyuman di wajah nya.
" Renjun katakan saja pada Kak Mark. Biarlah nanti Jeno yang akan memberitahukan kabar ini pada Mommy, daddy, ayah, dan ibu Injunnie."
" iyah. Eung.. Jeno.. "
" masih takut, hmm? "
" huum.. "
" Injun harus berani. HARUS! Jeno ada disini buat kak Renjun."
FLASHBACK END
###
" Aku hamil. "
Mark menatap datar Renjun. Sementara, Jaemin menatap tak percaya.
" MARK! KAU BILANG TIDAK MENCINTAI NYA?! KENAPA SEKARANG DIA BISA HAMIL!? "
" Renjun.. " Mark menatap manik bulat didepan nya. Renjun yang tadi nya menunduk kembali menatap Mark. Berharap akan ada nya kata-kata hangat yang akan terlontar dari bibir sang suami.
" Gugurkan. "
PLAKKKKK!
Satu kata. Hanya dengan satu kata itu semua mimpi dan harapan Renjun pupus seketika. Mengakibatkan tangan mungil itu terangkat dan menampar wajah didepan nya penuh dengan emosi.
" APA KAU TAK PUNYA HARGA DIRI, MARK?! INI ANAK MU. DARAH DAGING MU SENDIRI! DENGAN TEGA NYA KAU BERKATA SEPERTI ITU! " Renjun berteriak sehabis menampar namja didepan nya. Air mata yang tadi nya menggenang di pelupuk mata kini merembes deras seiring dengan luka yang kian terus bertambah.
Mark memegang pipinya yang terasa panas. Dirinya kembali berdiri tegap lalu meng cengkram kuat-kuat rahang Renjun. Membuat tubuh mungil itu sedikit tersentak dan merasa kesakitan.
" Anak? Cih, dia bukan anakku. Berani-berani nya kau mengaku bahwa janin sialan yang ada didalam kandungan mu itu darah dagingku, huh?! "
kata-kata itu terus berputar di benak Renjun.
" TAK USAH BERMIMPI! DASAR JAL*NG MURAHAN! "
" MARK JUNG JAGA UCAPAN MU! "
BUGHHHH!
Jeno yang baru saja tiba secara spontan menghajar sang kakak. Memukul nya sekuat tenaga menatap tajam. Renjun dan Jaemin yang shock sama-sama terdiam. Belum sempat Jeno beristirahat, mark bangkit dan memukul kembali. Membuat Jeno oleng dan tersungkur ke lantai. Sudut bibir keduanya sedikit terluka dan mengeluarkan darah yang segar.
" JENO! "
Renjun yang tadinya shock segera mengampiri dan membantu Jeno. Begitupun dengan Jaemin yang membantu Mark.
" kau tak apa? Maaf, hiks.. " Renjun mengusap pelan pipi yang sedikit lebam tersebut.
" Kkk, lihat? Sekarang diri mu sudah berani bermain dengan laki-laki lain. Bahkan itu adikku sendiri, DASAR TAK TAHU MALU KAU NA RENJUN! "
" JAGA UCAPAN MU! SIALAN! " Jeno membalas ucapan Mark.
" Kau membela nya? " Mark menatap remeh Jeno.
" bahkan hewan pun tahu mana yang tulus dan mana yang licik. Buka mata mu, kak! "
" KURANG AJAR! KAU MENGATAI KU LICIK, HUH?! DASAR TAK BERGUNA! " Jaemin kalap.
" Hah, kau mengakui rupanya. " Jeno berdecak menatap Jaemin yang dilanda emosi. Sementara, jaemin sedikit terkejut dengan ucapan Jeno.
" Mulai sekarang, Renjun tak akan menginjakkan kaki dirumah bangkai ini lagi. Kau puas? " Ujar Jeno mendorong bahu Mark. Mark terkekeh mengalihkan pandangan nya sembari mengusap luka dibagian ujung bibir nya.
" kkk.. bagus lah. Diriku tak perlu repot-repot lagi untuk menyingkirkan dua makluk tak berguna itu. "
Renjun yang mendengar penuturan Mark terdiam. Masih tak percaya kata-kata itu terlontar dengan sendiri nya dari sang calon ayah anak dalam kandungan nya. Tangan nya mengepal guna meredam semua luka dan rasa sakit yang ia rasakan.
" Renjun, ikut aku. "
Jeno berbalik, menggenggam tangan tersebut dan mengajak Renjun keluar dari rumah mewah yang sebelum nya ia tinggali bersama Mark.
' Aku hanya tak ingin malaikat seindah dirimu kembali tersakiti untuk yang kesekian kalinya.. ' -Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
FanfictionMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...