" Renjun, kemari.. " Ucap Mark menepuk kasur disebelah nya. Matanya menatap Renjun yang tengah berdiri di tepi pintu kamar. Renjun tersenyum dan segera menyanggupi ajakan Mark, di rebahkan tubuh nya dengan pelan dan posisi menyandar di dada sang dominant.
" Mark.. "
" Hmm? "
" Baby nya menendang terlalu keras, sakit. " Adu Renjun mempoutkan bibirnya membuat Mark terkekeh gemas, membelai pelan perut Renjun dan seolah berbicara pada makhluk mungil didalam nya,
" Baby jangan menendang terlalu keras, nee.. kasihan buna. Baby sedang apa didalam sana? sudah makan? Apa kau tidak merindukan daddy mu ini? Daddy sudah tidak sabar ingin menggendong mu, ayo cepat bertemu! "
Renjun tertawa kecil melihat tingkah Mark saat ini,
" Kenapa kau tertawa.. aihh.. " protes Mark,
" Mark, kkk, lucu! "
Mark mendekatkan wajah nya ke arah Renjun. Yang tadi nya tertawa seketika mendadak terdiam. Mata bulatnya menatap balik mata tajam milik Mark.
" Ada apa? " Tanya ia. Mark hanya menggeleng pelan, mengelus pelan pipi gembul milik Renjun.
" Manis.. " Puji dirinya. Pipi Renjun merona hebat, Mark saja sampai harus menahan rasa ingin tertawa dari dalam tubuhnya. Diraba nya bibir ranum bertekstur kenyal tersebut, Mark mencium dan melumat nya dengan pelan dan berhati-hati. Tidak, itu bukan ciuman nafsu. kali ini Mark benar-benar melakukan nya dengan tulus dan sangat berhati-hati. Nyatanya, ia ingin Renjun bisa merasakan cinta yang terkadang sulit untuk ia ungkapkan.
" Renjun. "
" Humm? "
" Aku mencintaimu.. "
" Injun juga. Aku mencintaimu juga. " balas Renjun sebelum dirinya menghamburkan diri kedalam dekapan hangat sang suami, malu.
" Ada apa, hei? kkk.."
" Njun, maluu.."
" Sini, kupijat kakimu. Apa terasa pegal? "
" Iya. " Jawab Renjun sambil meluruskan kakinya. Mark memijat pelan kaki Renjun yang sedikit membengkak,
" Mark, ingin baby laki-laki atau perempuan? " Renjun bertanya sembari memainkan ujung piyama yang tengah ia kenakan. Mark sejenak terdiam, berfikir.
" Itu tidak penting, Renjun. Aku hanya ingin dirimu dan baby nya sehat. "
Lagi-lagi dan lagi, Mark selalu berhasil membuat Renjun menjadi salah tingkah.
" Mark, Injun takut.. " lirih Renjun yang masih bisa terdengar oleh seseorang didepannya." Takut kenapa, hum? "
" Hmm.. apa nanti Njun akan sendirian? Mark tidak menemani Renjun? " Renjun menundukkan pandangan nya. Seolah semua fikiran dan berbagai pertanyaan terlintas di dalam benak nya. Mark maklum, ini yang pertama bagi Renjun. Wajar jika ia bertanya seperti itu,
" Hei, tidak. Aku akan menemani dirimu nanti. Kau tidak akan berjuang sendirian didalam sana. Okey? percaya pada ku."
cup!
Mark mengecup singkat kening Renjun. Renjun kembali merasa tenang dan percaya pada apa yang Mark katakan tadi.
" Janji? " Renjun bertanya sambil mengajukan jari kelingking miliknya. Mark menatap jari mungil didepan nya dan tersenyum, menautkan dan mengangguk kembali menyakinkan istri kesayangan nya,
" Janji! "
" Jangan tinggalkan Renjun, yah? "
" Nee, sayang.. "
" Njun, ingin segelas susu? " Tanya Mark yang langsung dibalas anggukan bersemangat dari Renjun.
" Njun, juga mau sepotong kue~ "
" kkk, ayo! "
Mark menggendong Renjun ala bridal style dan kembali mengecup singkat bibir kenyal tersebut. Renjun tertawa sambil mengalungkan manja kedua lengan nya ke leher jenjang milik Mark. Untuk malam ini adalah malam terhangat didalam hidup mereka.
Hei, apa kabar? ^^
Siomay izin yah.. hiat nanti sepertinya agak lama. Siomay mau balik ke asrama, sekolah lagi dan pastinya ngga bisa up cerita ini. Kalian juga ya semangat belajar dan jaga kesehatan nya.Makasih ya, sudah membaca cerita ini dan selalu mendukung siomay. Siomay sayangggg bgt sama kalian. huehuehue
Makasih juga udah selalu vote dan komen di setiap chapter. Thx a lot and..
See you next time~ <3
KAMU SEDANG MEMBACA
What did I do wrong? || MarkRen
Fiksi PenggemarMark Jung, yang di jodohkan paksa oleh ayah dan ibu nya untuk menikah dengan seorang pemuda manis bernama Na Renjun. Akankah pernikahan ini berujung pada kebahagia an, atau sebaliknya?! " Selamat datang di neraka, Jung Renjun.. " -Mark " Apa salah...