part28

2.5K 92 0
                                    

"Ara mau ngomong."

Alvin menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya "apa?"

"Ara mau tunangan sama Alvin." Ucap Ara menunduk.

"Gue ada tanya lo mau apa gak?" Saut Alvin yg langsung membuat Ara mendongok menatapnya.

"Gue gak ada tanya lo mau apa gak. karna mau lo nolak sekalipun pertunangan kita tetep akan terlaksana." Ucap Alvin mendudukan dirinya di sofa kamarnya.

Ara mengepalkan tanganya kuat, emosinya hampir meluap mendengar jawaban santai yg teramat egois dari mulut cowok yg bersetatus pacarnya itu.

"Egois banget sih lo jadi cowok." Hardik Ara mengubah kosa katanya.

"Ulangin!!"

"Apa? Mau marah?" Tantang Ara mendelik tajam.

"Ara Lisa Kevano!!" Geram Alvin mengepalkan tanganya kuat.

Ara tampak acuh, lalu berdiri dan menyambar tas sekolahnya.

"Ara mau pulang, capek." Pamit Ara melangkah keluar dari kamar Alvin.

BRAKKK.

Suara pintu yg tertutup dengan kencang membuat Alvin langsung berdiri dari duduknya.

"Shit!" Umpat Alvin menyambar jaketnya dan mengejar Ara yg sudah lebih dulu keluar.

"Gue anterin." Ujar Alvin menarik Ara menuju garasi mobilnya.

"Ara udah telpon bang Alex, dia udah di jalan." Ucap Ara ketus.

"Gue gak terima penolakan!" Desis Alvin mendorong Ara masuk ke mobilnya.

"Egois!" Tekan Ara menatap nyalang Alvin.

"Mendarah daging." Saut Alvin asal.

*****
"Gak usah mampir! Langsung pulang, Ara capek. Gak mau di ganggu!" Ujar Ara menatap Alvin yg hendak keluar dari mobilnya.

Mendengar ucapan Ara, Alvin menghentikan kegiatanya yg hendak membuka pintu mobil.

"Jangan marah, maaf." Ucap Alvin berusaha lembut.

"Gak papa, Ara maafin. Udah biasa juga kan?"

"Sorry beb." Ucap Alvin menggenggam tangan Ara lembut.

"Ara maafin, Ara mau turun, Ara capek."

Grep

Alvin menarik Ara kedalam pelukanya, memeluknya erat. Sangat erat.

"Gue egois, maaf."

Ara diam.

"Maafin gue, gue gak ada niat buat nyakitin perasaan lo."

"Tapi nyatanya Alvin nyakitin perasaan Ara!"

"Lo berhak marah, gue terima."

Ara menarik nafasnya dalam dalam, lalu membalas pelukan Alvin tak kalah erat.

"Ara percaya sama Alvin, Ara yakin apapun keputusan Alvin, Alvin udah pikirin mateng mateng. Ara cuma butuh waktu, itu aja kok." Ucap Ara lirih.

Alvin diam, ia kira Ara akan mengamuk. Tapi ternyata?

"Alvin dengerin Ara kan?"

"Makasih." Ucap Alvin tulus.

Ara melepas pelukan merela mereka, lalu tersenyum.

"Ara masuk, Alvin langsung pulang." Ucap Ara hendak membuka pintu mobil.

"Tunggu." Cegah Alvin mencekal tangan Ara.

Cool Boyfrend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang