Kini Ara cs sdang berada di kantin, karna jam istirahat sudah berbunyi 10 menit yg lalu. Mereka sudah mulai menikmati makanan mereka. kecuali Ara, karna memang dia lupa bawa uang jajan. Dan sekarang dia sedang menunggu Alex, berharap Abangnya itu mau memberikanya uang jajan. Seberanarnya teman teman Ara sudah menawari Ara untuk meminjam uang mereka saja, namun Ara menolak dengan alasan ingin mengetes keperdulian Alex pada adiknya.
"Ra lo beneran gak mau pinjem uang gue dulu?" Tanya Dina.
"Kan Ara udah bilang, Ara mau nunggu Abang aja. Sekalian pengen ngetes Abang, dia peduli gak sama adeknya yg kece badai ini kalok tau adeknya belum makan." Ucap Ara dengan cengir kudanya.
"Dasar gila!" Desis Dina Lita dan Amel kompak.
Selang tak lama orang yang ditunggu tunggu Ara pun datang, di pintu masuk kantin. Alex, Alvin dan 2 temanya mulai memasuki kantin. Membuat para kauh hawa berteriak histeris karna kehadiran para pangeran sekolah itu. Sementara Ara hanya bisa mendengus sebal mendengar pekikan pekikan dari para kaun hawa.
"Bang Alex! Sini!!" Teriak Ara lantang, membuah semua pasang mata langsung beralih menatapnya. Ara yg merasa menjadi perhatikan pun langsung menunduk.
Sementara Alex langsung menghampiri adik kesayanganya itu, diikuti teman temanya yg ikut menghampiri meja Ara.
"Kenapa hmm? Malu ya?" Tanya Alex sambil terkekeh pelan.
Ara langsung mendongok dan mengangguk, membuat Alex tersenyum karna tingkah labil adiknya itu.
"Vin, Yo, Gas, kita duduk sini aja ya?" Ajak Alex pada teman temanya.
"Gak masalah kok Lex, apa lagi duduknya sama dedek dedek emes. Gak masalah bangettttt." saut Bagas antusias.
"Lo bener banget gas, sekalian kita modus. Siapa tau ada yg nyanto." Ujar Tio dengan senyum pepsodenya.
Merekapun duduk dengan posisi Ara berhadapan dengan Alvin, Dina-Tio, Lita-Bagas dan Amel berhadapan dengan Alex.
"Oiya kita boleh kenalan gak?" Tanya Bagas dengan senyum termanisnya.
Ara dkk hanya mengagguk, dan merekapun saling mengenalkan nama mereka masing masing.
"Lo gak makan Dek? temen temen lo aja udah pada makan?" Tanya Alex mengernyit bingung.
"Lo lupa apa bego sih Bang? Ara kan gak bawa Uang jajan!" Ucap Ara sedikit kesal.
"Oiya maaf maaf, Abang lupa. yaudah Gas pesenin makanan gih, sekalian buat kita semua. nanti yg bayarin si Alvin ya, diakan sultan." Ucap Alex di akhiri dengan kekehan.
Alvin yg tadinya fokus pada ponselnya dan sesekali melirik tingkah Ara pun langsung menoleh kearah Alex dan menatapnya tajam.
"Sekali kali vin, pelit amat sih." Ucap Alex berdecak.
"Terserah" jawab Alex dingin Membuat semua bersorak gembira terutama Ara.
"Ih pacar aku baik banget sih, jadi tambah cinta" ucap Ara cengar cengis tak jelas.
"Wattttt! Pacar?!!" Triak Tio Bagas dan Amel kompak.
"Sejak kapan Vin? Kok lo gak bilang sih kalok lo pacaran sama dedek emes ini! Lo udah gak ngaggep kita temen lo lagi atau gimana sih ha?!" cecar Tio tak santai.
"Apaan sih?! gue gak pacaran sama dia!" Jawab Alvin dingin.
Jawaban Alvin langsung membuat senyum Ara langsung memudar. Di gantikan dengan kepala Ara yg langsung menunduk dan mata Ara yg mulai berkaca kaca , dan jangan lupakan hati Ara yg terasa di tusuk tusuk ribuan pisau *ah tai, lebay banget sumpah:I* Tak hanya Ara yg terkejut dan kecewa, tapi Lita, Dina dan tak terkecuali Alex pun juga merasa terkejut dan kecewa. Tangan Alex sudah mengepal sempurna, siap untuk membogem wajah Alvin. namun melihat gelengan kecil dari Ara membuatnya mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boyfrend (Complete)
Fiksi RemajaBismillah.... "aku itu pacar kamu apa bukan sih Vin?" tanya Ara. "menurut lo" jawab Alvin dingin. "sebenernya mau kamu itu apa sih Vin? kamu bersikap dingin dan gak pernah anggep aku kalok di sekolah, kenapa? kasih aku satu alasan untuk sikap kamu i...