Hay, apa kabar?
Cus langsung baca aja ya:)
Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
."Ini cowok-cowok kemana dah, bel udah bunyi 10 menit yang lalu lo. Tumben banget belom ada di parkiran." Lita menggerutu, menatap lorong di mana para siswa/i berhamburan keluar dari gedung sekolah.
"Mungkin lagi ada tugas tambahan, sabar aja." Saut Amel menyadarkan tubuhnya pada mobil Alex.
Lita dan Dina tak henti mengoceh, mendengus kesal saat ke empat cowok yang mereka tunggu akhirnya muncul menghampiri mereka. Tapi tunggu! Kenapa ada cewek ngeselin tadi?!
"Sorry lama, ada ulet bulu yang dari tadi rusuh." Tino berucap, melirik Rani sinis.
"Langsung pulang?"
"Iya."
"Vin gue boleh nebeng lo gak? Gue belum di jemput." Ucap Rani menatap Alvin penuh harap.
Semua orang melotot tak percaya, melirik Ara serempak. Sial! Gadis di depan mereka ini benar-benar mencari masalah! Jangan sampai karnah hal ini Ara marah pada Alvin, bisa berabe urusannya!
"Alvin pulang sama Ara! Gak bisa numpangin kamu." Saut Ara mengandeng tangan Alvin, Entah kenapa tapi Ara kesal dengan Kakak kelasnya itu.
"Apaan sih lo! Main nyerobot Aja!" Ketus Rani tak terima.
Ara mendelik kesal, mencubit tangan Alvin meminta pembelaan.
"Ara cewek gue, dia lebih berhak dari pada lo." Saut Alvin membuat Ara tersenyum puas.
Rani menatap Ara terkejut, tak menyangka gadis bawel ini pacar dari teman sekelasnya yang katanya kulkas 2 pintu itu. Sialan!
"Ayok kita pulang, Ara udah ngantuk pengen cepet-cepet rebahan di kasur. Disini Ara juga ngerasa gatel, soalnya ada ulet bulu." Sindir Ara melirik Rani sinis, mode maung on!
"Lo nyindir gue?"
Ara mengernyit, menatap Rani dengan alis terangkat sebelah.
"Mbak-nya merasa tersindir? Wah padahal Ara gak ada sebut merek lo, kok kesindir sih? Beneran ngerasa kayak ulet bulu ya?" Sarkas gadis itu tersenyum miring.
"Lo!"
"Apa? Mau marah?" Tantang Ara semakin menjadi.
Rani menggeram kesal, mendorong Ara mundur. Untung saja Alvin langsung merengkuh pinggangnya, mungkin kalau tidak gadis itu akan langsung terjerembab ke lantai kasar area sekolah.
"Jangan sentuh cewek gue!" Desis Alvin menatap tajam Rani.
"Gue cuma-"
"Cuma apa ha?! Jangan sok akrab sama gue! Gue ga-"
"Udah Vin, jangan marah."
Ara menarik Alvin mundur, mengusap dada cowok itu yang naik turun. Alvin benar benar-benar marah! Lebih baik ia memenangkan cowok itu sebelum kemarahannya benar-benar meledak.
"Kita pulang."
Gadis itu menggiring Alvin masuk ke mobil cowok itu, tak lupa berpamitan pada Abang dan sahabatnya sebelum benar-benar pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boyfrend (Complete)
Fiksi RemajaBismillah.... "aku itu pacar kamu apa bukan sih Vin?" tanya Ara. "menurut lo" jawab Alvin dingin. "sebenernya mau kamu itu apa sih Vin? kamu bersikap dingin dan gak pernah anggep aku kalok di sekolah, kenapa? kasih aku satu alasan untuk sikap kamu i...