part 41

2.5K 76 0
                                    

Terhitung sudah dua hari Ara pulang dari Ruma Sakit dan beristirahat di rumah. Dan hari ini, tepat hari ketiga cewek itu pulang dari RS ia sudah di ijinkan untuk berangkat sekolah.

"Ini sekolahan Ayla?" Tanya Ayla menatap bangunan bertingkat 4 di depanya.

"Iya, ini sekolahan kita." Saut Alvin berdiri di sampingnya.

Alvin menggandeng cewek itu, melangkahkan kakinya memasuki gedung SMA Pelita. Di sepanjang perjalanan ada banyak siwa ataupun siswi yang menatap mereka dengan terang terangan. Bahkan kabar tentang Ara yang Amesia sudah menyebar luas ke seluruh penjuru sekolah.

"ARAAA!!"

Alvin dan Ara menghentikan langkahnya, menengok ke sumber suara.

"Yaampun Ra, ini beneran lo? Lo udah berangkat Ra? Astaga! Kenapa udah berangkat aja sih! Lo itu belum sembuh total! Dan lo Vin, ngapain lo ijinin dia sekolah anjir?! Harusnya lo jangan ijinin, Ara it-

"Berisik!" Tukas Alvin memotong ucapan Lita dengan tajam.

Lita langsung kicep, sementara Amel, Dina dan Ara langsung rerbahak melihat raut wajah Lita yang menurut mereka lucu.

"Ayok."

Alvin menggenggam tangan Ara, membawa gadis itu untuk menjauh dari teman teman tak bergunanya.

Setelah sampai di depan kelas Ara, Alvin langsung menarik gadis itu memasuki kelasnya dan mendudukan gadis itu di tempat duduk yang biasanya ia tempati.

"Duduk dulu, tar Amel duduk di samping kamu."

"Mereka satu kelas ya sama Ara?"

"Iya, aku ke kelas dulu ya?" Pamit Alvin yang hanya mendapat anggukan kecil dari Ara.

Alvin tersenyum, mengedarkan pandanya ke seluruh penjuru kelas mengamati teman teman Ara yang sedang menatap mereka.

"JANGAN ADA YANG GANGGU CEWEK GUE! KALOK KALIAN BERANI MACEM MACEM LO BAKAL BERURUSAN SAMA GUE!!" Ancam Alvin sebelum keluar dari kelas.
.
.
.

*****
.
.
.

"Lo gak mau ikut ke kantin Ra?" Tanya Dina yang melihat Ara yang masih anteng di tempat nya.

"Aku nungguin Kak Alvin, dia bilang  mau kesini."

"Semenjak lo Amesia, si Alvin banyak berubah ya." Celetuk Lita yang langsung mendapat tatapan tak mengerti dari Amel, Dina dan Ara.

"Berubah? Emang dulu Kak Alvin gimana?" Ara bertanya, menatap Lita penasaran.

"Iya dia berubah, berubah jadi lebih baik. Gue liat liat dia udah gak se egois dulu, dia juga lebih perhatian sama lo."

"Emang dulu Kak Alvin egois?"

"Banget!!" Saut ke 3 temanya kompak.

"Masak sih? Tapi Ara liat liat Kak Alvin gak egois kok, dia selalu mentingin perasaan Ara." Saut Ara kurang yakin.

"Iya sekarang, tapi dulu? Beh egoisnya minta ampun! Gue masih inget waktu kita maen ke rumah Dina terus dia seret lo pulang karna lo ngotot mau ke Mall. Dulu Alvin itu egois banget, dia cuma mikirin diri dia sendiri. Dia cum-

Ehemmm

Tubuh Lita menegang, menelan ludahnya dengan susah payah saat mendengar deheman dari orang di belakangnya.

"Mampus! Ni anak kenapa udah disini aja sih!!" Gerutu Lita salam hati.

"Udah puas jelek jelekin gue?" Tajam Alvin berjalan santai mendekati bangku Ara.

"Eh, nggak gitu Vin. Itu anu gue emm."

"Bang Alex gak ikut Kak?" Ara bersuara, mencoba mengalihkan perhatian Alvin.

"Dia udah di kantin, kamu mau langsung kesana?"

"Iya."

"Yaudah yuk."

Alvin menggandeng tangan Ara, membawa gadis itu pergi meninggalkan teman temanya yang mendengus.

Sesampainya di kantin, Ara dan Alvin langsung duduk di bangku kosong di samping Alex dan ke dua curutnya.

"Udah mendingan Ra?" Tanya Tio basa basi.

"Udah Kak." Jawab Ara dengan senyuman.

"Sukur kalok gitu, gue ikut seneng dengernya." Ucap Tio yang hanya mendapat senyuman dari Ayla.

"Mau makan apa?" Ara menengok, menatap Alvin yang juga menatapnya dengan senyum tipisnya.

"Bakso aja, minumnya terserah."

"Ok."

Alvin beranjak, melangkahkan kakinya menuju penjual bakso.

"Bang, Ara minta batagornya boleh?"

"Lo mau batagor?" Alex balik tanya, menatap Ara yang duduk di depanya.

"Iya."

"Yaudah."

"Yaudah apa?"

"Makan nih." Alex menggeser piringnya, meletakkanya di depan Ara.

Ara tersenyum, melahap batagor milik Alex dengan lahap.

"Dapet dari mana?"

Alex mendongok, menatap Alvin yang berdiri di sampingnya dengan membawa nampan pesanannya.

"Bang Alex."

"Balikin ke yang punya, kamu makan bakso pesenan kamu." Suruh Alvin mendudukan dirinya di samping Ara.

"Apanya yang di balikin? Piringnya? Kan udah abis batagornya."

Alvin berdecak, menyodorkan es teh yang baru ia bawa pada Ara.

"Maaf." Cicit gadis itu menatap Alvin yang hanya diam dan fokus pada makananya.

"Ara masih laper kok, Ara makan ya bakso pesenan Ara."

"Jangan di paksain." Ketus Alvin mengambil bakso yang sudah berada di depan Ara dan memberikannya pada Alex.

"Tap-

"Gak papa sayang, aku gak bakal marah kok." Potong Alvin dengan nada lembut.

Uhuk

"Anjing!"

Bagas mengumpat, menepuk nepuk dadanya yang terasa panas akibat tersedak kuah bakso miliknya.

"Si anjir! Sejak kapan seorang Alvin jadi bucin." Ledek Tio menaik turunkan alisnya menggoda Alvin.

"Anjing! Gara gara lo gue keselek!" Tambah Bagas menatap sengit Alvin.

Alvin berdecih, menatap teman temanya dengan tatapan datar.

"Ara mau mie ayam nya Alvin boleh? Dikit aja." Alvin mengangguk, menyuapi Ara dengan telaten.














26 September 2021

Cool Boyfrend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang