part 18 (revisi)

4K 133 1
                                    

Ara memasuki kamarnya dengan bersenandung ria, entahlah hari ini dia merasa sangat senang. Ara menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, mencoba memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuh dan fikiranya. Namun beberapa detik kemudian Ara terperanjat kaget, ada orang lain di kamarnya!! Matanya membola saat melihat cowok dengan tampang cool nya duduk santai di sofa kamarnya, jangan lupakan juga tatapan elang milik cowok itu.

"Alvin?" Panggil Ara tak percaya, Ara menepuk nepuk pipinya. Berharap bahwa ini hanyalah mimpi semata.

"Kenapa?" Tanya Alvin dengan ciri khas nada dinginya

"Astaga ini bukan mimpi!!" Pekik Ara langsung loncat dari kasurnya. "Alvin ngapain kesini? Siapa yg kasih tau alamat Ara di sini? Pasti Alvin maksa Mama sama Papa buat kasih alamat Ara di bandungkan? ngaku!" Cecar Ara dengan pertanyaan.

"Brisik!!" Tukas Alvin dengan nada garang. "Udah puas kelayapan gak jelasnya?! Lo tau kan gue gak suka lo kelayapan gak jelas kayak tadi!!" Lanjutnya menggeram marah.

"Ara kan cuma jalan jalan, masak gak boleh sih! Lagian Ara perginya sama bang Alex kalik Vin!" Ujar Ara merasa jengan, karna sikap pengekang Alvin kambuh lagi.

"Gue gak perdulu! Sekali gue bilang gak suka, ya gak suka!!" Ucap Alvin dengan suara yg mulai meninggi.

"Ok, Ara ngalah. Ara minta maaf karna udah kelayapan gak jelas sama bang Alex, Ara minta maaf sama Alvin. Sekarang Ara tanya, Alvin ngapain kesini?" Ucap Ara mencoba masih bersikap lembut.

"Untuk kali ini gue maafin, tapi kalok lain kali lo masih kelayapan gak jelas kayak tadi, gue janji bakal bikin lo nyesel! Dan buat pertanyaan lo, Gue kesini mau jumput cewek kekanak kanakan yg kabur cuma karna HP nya di sita!!" Jawab Alvin dingin, tak lupa dengan sorot mata elangnya.

"Salah sendiri Alvin gak mau kembaliin HP Ara, yaudah Ara pergi lah. Anggep aja itu hukuman setimpal buat Alvin!!" Jawab Ara dengan nada ketus, tak mau di salahkan.

Alvin berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Ara. Alvin menatap Ara dengan sorot tajamnya, dan itu sukses membuat Ara mulai merasa was was dengan pergerakan Alvin selanjutnya. Ara hendak mundur menjauh dari Alvin, namun dengan gesit tangan kekar Alvin sudah mencengkeram ke dua pundak Ara.

"Al- Alvin ma- ma- mau ngapin?" Tanya Ara terbata bata, jujur Ara mulai merasa takut sekarang.

"Dengerin gue!!" Ucap Alvin menatap dalam manik mata Ara. "Kita pacaran bukan baru 1 atau 2 bulan Ra, kita pacaran udah hampir 3 tahun. Dan dalam waktu 3 tahun itu saat ada masalah di dalam hubungan kita, lo selalu bersikap kekanak kanakan. Jadi gue minta sama lo, ubah sikap kenak kanakan lo ini. Gue mau ini yg terakhir kalinya lo bersikap kekanak kanakan dengan kabur kaburan kayak gini! Lo tau? Gue gak suka! gue benci sama sikap kekanak kanakan lo ini!!" Terang Alvin masih mencengkran ke dua pundak Ara.

Ara menatap Alvin dengan tatapan yg sulit di artikan. Namun beberapa detik kemudian, Ara langsung menepis cengkraman Alvin di bahunya.

"Alvin harus tau satu hal sebelum Alvin ngomong gitu ke Ara. Ara itu capek Vin! Ara capek terus terusan di kekang sama Alvin! Ara capek terus terusan ngikutin semua kemauan Alvin, Ara capek. Coba Alvin sekali aja ngertiin Ara, coba sekali aja Alvin ngehargain ke inginan Ara. Ara mohon Alvin jangan Egois! Ara butuh sedikit kebabas Vin!!" Ucap Ara berbalik, tak mampu menatap Alvin.

Alvin tertegun, dia terdiam cukup lama, mencerna setiap kata yg keluar dari bibir manis kekasihnya itu.

"Apa gue se egois itu?" ucap Alvin dalam hati, bertanya pada dirinya sendi.

Namun tak berselang lama isalan kecil dari Ara membuatnya sadar, Alvin tersenyum miris setelah menyadari sesuatu. Alvin membalik tubuh mungil Ara untuk berhadapan denganya, lalu dengan lembut Alvin menangkup kedua pipi cabi gadisnya.

"Aku minta maaf, maaffin aku. Maaf karna aku udah bikin kamu tertekan, dan maaf karna aku egois sama kamu. Maafin aku!" Lirih Alvin mengganti kosa katanya dari lo-gue menjadi aku-kamu, Alvin membawa Ara kedalam peluknya.

Ara memberontak di dalam pelukan Alvin, tapi Alvin malah mengeratkan pelukanya. Jujur saja, Ara merindukan dekapan hangat milik Alvin. Sudah lama Alvin tidak pernah memeluk nya seperti ini, kecuali saat tidur berdua.

"Lepasin Ara! Ara gak mau di peluk sama Alvin!! Ara udah gak sayang sama Alvin lagi, lepasin Ara!!" Ujar Ara memberontak, memukul mukul dada bidang Alvin.

Jujur saja, hati Alvin teriris saat ini. Ini pertama kalinya Ara memberontak saat Alvin memeluknya. Jika biasana Ara selalu tersenyum dan sangat senaang saat Alvin memeluknya, maka kali ini berbeda, Ara-nya memberontak dalam pelukanya.

"Aku minta maaf, maaf maaf dan maaf." Ujar Alvin terus terusan meminta maaf.

"Lepasin Alvin! Ara gak mau di peluk Alvin! Ara mau di peluk sama Abang, gak mau di peluk Alvin!!" Ujar Ara masih membetontak.

"Aku minta maaf, aku tau aku egois. Tapi aku mohon maafin aku, aku janji akan coba untuk berubah." Mohon Alvin masih mendekap tubuh mungil Ara.

"Alvin janji, mau berubah?" Tanya Ara melai tenang dan tidak membetontak lagi.

"Iya aku janji, tapi aku mohon maafin aku." Jawab Alvin lembut, sedikit mengendurkan pelukanya dari Ara.

Ara berfikir sejenak, lalu tersenyum tipis dan mengangguk singkat. Alvin langsung tersenyum lebar saat melihat Ara tersenyum dan mengangguk.

"Makasih Ra." Bisik Alvin dengan tulus.

"Iya, tapi Alvin harus tepatin janji Alvin buat gak bersikap Egois." Ujar Ara memeluk Alvin dengan erat.

"Iya, aku akan berusaha." Jawab Alvin mantap, dan membalas pelukan dari Ara.

Cukup lama mereka berpelukan untuk menyaluran keriduan yg mereka pendam. Hingga Ara lah yg lebih dulu melepas pelukan mereka.

"Ara kangen Alvin." Ucap Ara mengecup pipi Alvin sekilas.

"Aku juga kangen kamu Ra." Balas Alvin gantian mengecup pipi Ara.

"Sekarang gantian Ara yg minta maaf, maafin Ara karna Ara yg selalu bersikap kekanak kanakan. Tapi Ara juga janji sama Alvin, Ara bakal brusaha buat berubah menjadi yg lebih baik lagi." Ucap Ara tulus, dan menatap Alvin dengan tapan lembut.

"Iya, kita mulai dari Awal lagi ya." Ujar Alvin menepuk nepuk surai hitam Ara.

Ara menganguk lalu tersenyum manis, membuat Alvin juga ikut tersenyum. Alvin mengangkat tubuh mungil Ara lalu mendudukanya di kasur, dan setelahnya Alvin ikut naik ke kasur dan merebahkan tubuhnya, menjadikan paha Ara sebagai bantalnya.

"Aku capek." Lirih Alvin memejamkan matanya.

Ara tersenyum, Ara merasa sangat sangat senang hari ini. Ara tidak menyangka hari ini akan terjadi, hari dimana Ara dan Alvin akan memulai semuanya dari awal. Ara tersenyum lalu membelai surai hitam milik Alvin.

"I love you." Bisik Ara tepat di telinga Alvin dengan lembut.

Ara membenarkan posisinya duduknya dengan menyandar pada tepi ranjang. Lalu Ara juga membenarkan posisi Alvin di pangkuanya. Ara tersenyum saat menatap Alvin yg masih setia tidur di panguaknya, Ara mencium kedua pipi Alvin dengan lembut lalu ikut memejamkan matanya.

Cool Boyfrend (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang