"Terima kenyataanya, Ara, dia koma." Ucap Aris menepuk bahu Alvin.
Alvin diam, tubuhnya lemas. Otaknya beleng, dadanya sesak mendengar fakta baru dari gadisnya. Aranya koma!
"Papa bohong, Ara gak mungkin koma." Lirih Alvin tak percaya.
"Pa-
Alvin tak menggubris, berlari cepat masuk ke dalam ruang ICU.
"Ra, bangun. Jangan kayak gini, aku gak suka." Ucap Alvin berdiri di samping brankar Ara.
"Stop bikin aku hawatir, stop bikin aku takut, sekarang bangun!!" Gertak Alvin tegas.
"Kenapa diem?! Lo mau gue bangunin dengan cara kasar ha?! Bangun Ara Lisa Kevano!!"
"Bangsat, Bangun goblok!!" Marah Alvin dengan nada suara meninggi, mengguncang tubuh Ara yg lemah tak berdaya.
Alvin tersus mengguncang tubuh lemah itu, menumpahkan tangis yg ia tahan dari tadi.
"Aku mohon, bangun sayang. Aku masih butuh kamu, aku hancur tanpa kamu. Plis jangan buat aku hawatir." Lirih Alvin terduduk di samping brankar Ara menggenggam tangan mungil yg terasa dingin itu.
Ceklek
Pintu di buka dari luar, menampakan Liem yg baru masuk.
"Keluar, Ara butuh istirahat." Ucap Liem mencengkeram pundak Alvin.
Alvin diam tak bergeming, masih dengan tangisnya yg tak terkontrol.
"Melihat semua ini, Ayah yakin kamu laki laki lemah." ucap Liem dengan nada mengejek.
"Kamu lemah, kamu gak pantes buat Ara."
"Ara gadis kuat, sementara kamu? Cih lemah!!"
"Ay-
"Ayah benar, dan itu semua karna putri Ayah. Putri Ayah yg udah bikin Alvin lemah dan sehancur ini, cuma putri Ayah yg bisa." Lirih Alvin tersenyum miris.
"Ayo keluar, Ara butuh istirahat."
"Gak."
"Keluar Alvin!"
"Gak."
"Ok, jangan salahin Ayah kalok Ayah main kasar."
Alvin tak bergeming, masih duduk dan menggenggam tangan dingin Ara. Liem menggeram, menarik lengan Alvin kasar, memaksa pria itu berdiri.
"Lepas!"
Liem tampak acuh, menarik Alvin keluar dari ICU Dengan cara kasar.
Brukkk
Alvin terjatuh di lantai karna dorongan Liem, semenatar sang pelaku hanya memasang wajah datar tanpa rasa bersalah.
"Liem, lo apain anak gue?!" Hardik Aris tampak tak terima.
"Apa?! Gak terima?!"
"Anak lo terlalu lemah buat anak gue, liat aja baru gue dorong dikit aja udah jatoh!" Ujar Liem berdecih.
"Liem jaga ucapan lo!"
"Apa? Kenyataan kok. Liat aja dia, nangis nangis kayak banci!" Decih Liem mengejek.
"Ayah udah, jangan memperkeruh suasana." Nasehat Dewi mengusap punggung kohon suaminya.
"Kamu bilang mau jagain Ara. Kamu bilang mau lindungin Ara. Tapi ini apa? Baru denger putri Ayah koma aja kamu udah nangis nangis kayak orang gak punya semangat udup!" Ujar Liem sinis.
"Ayah gak tau ap-
"Ayah rasain apa yg kamu rasain! Bahkan lebih dari yg kamu rasain! Tapi apa kamu liat Ayah nangis? Apa kamu liat Ayah selemah kamu ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boyfrend (Complete)
أدب المراهقينBismillah.... "aku itu pacar kamu apa bukan sih Vin?" tanya Ara. "menurut lo" jawab Alvin dingin. "sebenernya mau kamu itu apa sih Vin? kamu bersikap dingin dan gak pernah anggep aku kalok di sekolah, kenapa? kasih aku satu alasan untuk sikap kamu i...