15.💘💘💘

4.3K 631 134
                                    

"Kenapa kau membawaku kemari?!" Yoongi dan Hyunjin tanpa sadar berteriak dengan kalimat serupa tepat setelah kedua kaki mereka menapak di lantai marmer Manor.

Wajah yang berbeda, rambut berbeda, serta warna mata yang berbeda tidak bisa menjadi penghalang fakta jika keduanya saudara kembar. Kris sempat terkejut karena dia dipelototi dengan dua orang penting sekaligus, kemudian disentak dengan kalimat yang diucap bersamaan.

Gesture keduanya juga serupa. Kris seolah sedang menghadapi dua Yoongi.

"Maafkan aku, tapi Lord Kim dan Lord Hwang memintaku untuk membawa kalian berdua pulang. Sekarang istirahatlah, aku akan kembali ke hutan kegelapan sekarang," jelas Kris sembari membungkuk sopan, lalu berjalan mundur dan kembali membuat portal.

Meski tenaganya terkuras setelah membuat portal dan bolak-balik ke tempat yang memiliki energi negatif, Kris tidak bisa diam saja. Setelah memastikan Yoongi dan Hyunjin aman di Manor, dia segera kembali ke dalam hutan kegelapan.

Selepas Kris pergi, keduanya hanya diam sambil mengatur napas yang memburu. Kemudian beberapa maid datang dan menuntun mereka menuju kamar yang bersebelahan.

Yoongi terlalu lelah untuk protes ketika tangan halus seorang maid membantunya untuk masuk ke dalam kamar mandi. Akhirnya Yoongi memilih membersihkan dirinya dengan berendam di bathtub yang sudah disiapkan, lalu memakai pakaian yang juga disiapkan. Kali ini dress berwarna perak berkilau, persis seperti yang Hyunjin pakai.

Omong-omong soal Hyunjin, Yoongi masih tidak menyangka jika mereka adalah saudara kembar. Jadi, ternyata dia masih memiliki keluarga di dunia ini?

Yoongi menghela napas, semua hal yang terjadi hari ini benar-benar terlalu banyak. Yoongi kewalahan menerimanya dan sulit untuk mengontrol emosi. Perasaannya campur aduk, tentu saja Yoongi merasa begitu hancur setelah mengetahui kedua orangtuanya tewas dengan cara yang mengenaskan, semakin hancur ketika tahu jika yang merasa hidup ini tidak adil ternyata bukan hanya dirinya.

Hyunjin juga sama tersiksanya, terlepas dari keberuntungannya bisa tinggal dan dibesarkan oleh sang paman dibandingkan Yoongi yang tinggal di tempat tak layak, keduanya sama saja tersiksa. Hyunjin mengetahui tragedi itu sejak kecil. Hidup dengan kebencian pada Minhyun dan juga bayang-bayang menakutkan jika Yoongi menjadi bagian dari kehancuran berikutnya yang akan diciptakan Minhyun, mungkin selalu menjadi mimpi buruk bagi Hyunjin setiap malam.

Saat memikirkan semua itu Yoongi merasa ada yang menyentuh bahunya, dan ketika menoleh dia melihat wajah rupawan Hyunjin. Bola mata biru itu begitu jernih, namun berkilau karena berkaca-kaca. Yoongi memutar tubuhnya, berhadapan dengan Hyunjin yang ternyata memakai pakaian yang serupa dengan miliknya.

"Aku selalu berpikir jika aku sendirian di dunia ini ... Aku tidak berpikir ada orang lain yang juga menderita ...," gumam Yoongi sendu.

Hyunjin segera menyeka air mata yang hampir jatuh, lalu tersenyum manis. Tangannya bergerak menepuk bahu Yoongi lembut. "Terima kasih sudah pulang, Hwang Yoongi," ujarnya.

Kali ini Yoongi yang buru-buru menyeka air matanya, kemudian menubruk Hyunjin dengan pelukan erat. "Terima kasih sudah bertahan, Hyunjin."

.
.
.
.

Jika diibaratkan Minhyun adalah petarung jarak jauh, sementara Taehyung bisa keduanya. Meski Taehyung lebih unggul dalam serangan yang selalu tepat mengenai Minhyun, dia tidak bisa meremehkan iblis itu ketika sadar jika medan pertempuran mereka lebih berpihak pada Minhyun.

Minhyun menguasai lingkungannya dan dengan bebas memanggil beberapa makhluk mengerikan untuk bergabung. Taehyung langsung berdecih sinis, "Pengecut sampai kapanpun tetaplah pengecut."

Lord Kim |Taegi|AU| On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang