"Bagaimana?"
"Aku sudah menghubungi para Auror untuk datang ke hutan kegelapan dan membantu mereka yang masih bertarung. Auror memiliki akses untuk memasuki hutan, jadi tidak perlu ada pengorbanan lagi," jawab Hyunjin sembari menghampiri Yoongi.
Yoongi menghembuskan napasnya pelan, kemudian memilih duduk ketika kedua kakinya mulai terasa pegal. "... Itu terdengar bagus."
Hyunjin bergumam setuju sambil duduk di kursi satunya. Oh, sebenarnya Hyunjin tidak sengaja mengatakan jika untuk memasuki hutan kegelapan diperlukan pengorbanan, jadi Yoongi tahu jika sebelumnya pun Lord Hwang mengorbankan dua pengikutnya demi membuka akses ke dalam hutan dan menemukannya. Yoongi benar-benar merasa bersalah, dia sama sekali tidak ingin ada korban hanya demi menyelamatkannya.
Hyunjin begitu paham perasaan Yoongi, jadi dia terus berada di sisinya dan mengatakan jika itu semua bukan salah Yoongi. Dua pengikut yang tewas memang mengajukan diri meski sudah tahu resikonya. In Yeop juga sempat melarang dan berusaha mencari jalan lain, namun keadaan begitu mendesak dan akhirnya terpaksa menyetujui usul dari dua pengikut tersebut.
Sekarang masih pukul lima lebih lima belas menit pagi, matahari bahkan belum terbit dan cuaca dingin di luar Manor sama sekali tidak membuat dua saudara kembar itu beranjak masuk. Keduanya memilih untuk tetap di luar dan menunggu mereka yang masih bertarung pulang dengan selamat.
Para maid menyiapkan dua kursi nyaman di luar, dan berdiri di belakang tuan muda mereka sambil berharap agar keduanya menunggu di dalam saja. Apalagi Yoongi seorang manusia, tubuhnya tidak kebal terhadap cuaca dingin seperti Hyunjin, jadi dia diberi mantel ekstra agar tidak kedinginan.
"... Apa si bajingan itu sempat melakukan sesuatu yang jahat padamu?"
Mendapat pertanyaan tiba-tiba begitu dari Hyunjin membuat Yoongi mengerjap, kemudian menatap wajah Hyunjin yang mengeras setelah menyebut kata 'bajingan' untuk seseorang yang begitu dibencinya. Yoongi menggelengkan kepalanya, "Tidak, dia memperlakukanku dengan baik ..."
Wajah Hyunjin kembali melembut, "Itu bagus. Aku tidak bisa tidur selama tiga hari sejak tahu kau diculik monster itu, aku takut dia menyiksamu atau melakukan sesuatu yang jahat," celoteh Hyunjin dengan cemberut kecil di wajahnya.
Yoongi tersenyum, "Apakah itu sebabnya kau punya kantung mata?"
"Huh?" Hyunjin mengerjapkan kedua matanya berulang-ulang, lalu mengangguk. "Benar, ini membuat wajahku sedikit jelek."
"Omong kosong, tuan muda Hwang Hyunjin sangat rupawan. Pertama kali melihatmu kukira kau malaikat-- oh, tapi, kau memang malaikat!" Yoongi tersenyum kian lebar ketika wajah Hyunjin merona setelah dipuji.
Hyunjin mendengus kecil, "Terima kasih, aku tersanjung ketika perhiasan semesta memujiku~"
Yoongi terkekeh, dia ingat jika dirinya memang selalu disebut-sebut sebagai perhiasan semesta oleh orang-orang. Menurutnya itu agak berlebihan, namun jika Hyunjin yang mendapat gelar keindahan malaikat maka Yoongi benar-benar setuju. Hyunjin memang luar biasa memukau.
"... Keindahan malaikat, itu sangat cocok untukmu, tuan muda Hwang," ujar Yoongi lembut.
Hyunjin tersenyum lebar, "Darimana kau dengar itu, Lady Kim?"
"Chenle selalu mengatakan banyak hal yang dia tahu, jadi aku mendengarnya," jawab Yoongi. Wajahnya sedikit berubah murung ketika ingat Chenle masih berada di dalam hutan kegelapan-- entah dia selamat atau tidak.
Hyunjin mengangguk, "Oh, omega milik Jisung?"
Milik Jisung, yeah, Chenle memang milik Jisung. Jika para Auror membawa semua pengikut Minhyun untuk memenjarakan mereka, maka Chenle juga mungkin akan ikut di bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Kim |Taegi|AU| On Going
FantastikKatanya, bagi seseorang yang memiliki tanda lahir 'akar merambat' di bagian tubuhnya, dia akan menjadi pendamping hidup Lord Vampire-- yeah, katanya ... (I don't allow anyone to copy my work! so, go to the hell)!!! Cover by @.Ry_nanaa Warning! BxB ...