40. 💘💘

1.1K 166 41
                                    

Cw :  Death,

.
.
.
.
.

Chanyeol datang ke rumah sakit dengan tergesa, dia membuka ruang rawat VIP dan melihat Dokter Seokjin terbaring dengan kondisi yang tidak bagus. Namjoon berada di sisinya dan lekas membungkuk ketika melihat Chanyeol datang. "Elder."

"Situasinya seburuk ini," desis Chanyeol kesal.

Namjoon menunduk. "Ya, kami benar-benar kecolongan, Elder."

Baekhyun yang datang bersama Chanyeol menerobos masuk dan melihat kondisi Seokjin dari dekat. "Oh, tidak ... Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Seokjin sudah melewati masa kritis, semua racunnya juga berhasil dikeluarkan. Dia baik-baik saja, Elder Baekhyun, jangan khawatir," jawab Namjoon tenang.

Jadi, seperti itu. Beberapa saat lalu setelah kehebohan yang terjadi di rumah sakit, sekarang terpaksa rumah sakit menutup seluruh akses. Semua pasien yang terkena dampak segera dilarikan ke rumah sakit lain, dan semua penyusup berhasil ditangkap.

Namun, ternyata itu tidak seberapa, mereka hanya pesuruh kecil yang dibayar untuk membuat kekacauan. Semua ini hanya sebagai pengalihan.

Namjoon berhasil menemukan Seokjin di sebuah gudang kosong yang tidak terpakai dalam kondisi sudah keracunan, di dalam sebuah lemari yang dimantrai. Beruntungnya Seokjin sempat memantrai dirinya sendiri hingga aliran racun dalam tubuhnya tidak menyebar dengan cepat, itu berhasil membuatnya bertahan hingga tiga hari.

Kali ini Baekhyun menoleh ke arah Chanyeol, melihatnya menghela napas dengan gusar. "Apakah kau akan menyusul Lord Kim?"

"Ya, atau dia akan semakin tidak terkendali."

"Baiklah, aku akan menunggu di sini. Bawa mereka kembali dengan selamat."

Chanyeol mengangguk, dia berbalik untuk keluar dari ruangan dan melompat dari atas jendela yang terbuka untuk mendarat di halaman rumah sakit. Di halaman ada sekitar dua puluh orang yang tergeletak dengan luka bakar, semuanya terbakar habis dengan cara yang brutal. Taehyung menemukan mereka dan mengeksekusi langsung di tempat untuk mendapatkan informasi di mana Yoongi, namun mereka hanya pesuruh kecil yang tidak tahu apapun.

"Kuharap kau tidak terlambat, Taehyung," gumam Chanyeol.

.
.
.
.

'H-hoseok, apa kau melihat ini? Aku-- di gudang ... Barang bekas ... T-tolong-- Ahkk!'

Hoseok tersentak, menyentuh kepalanya yang berdenyut setelah pengelihatan itu datang dan suara Yoongi yang putus-putus terdengar jelas. "Mingyu, di mana gudang barang bekas?! Kita harus ke sana sekarang!"

"Apa? Tunggu--" Mingyu cukup fokus dengan kecepatan firebolt miliknya sambil memegang Hoseok di depannya, dia mulai berpikir gudang barang bekas yang disebutkan oleh Hoseok.

"Gudang barang bekas ada di beberapa tempat, kita mulai dari mana?" tanya Mingyu.

"Mungkin yang di pedalaman, aku tidak yakin, bisakah kau lebih cepat!"

"Aku mengerti, aku mengerti!" Mingyu melaju lebih cepat di udara, matanya melihat ke bawah untuk mencari letak gudang barang bekas yang memungkinkan menjadi tempat persembunyian Lamia.

"Apakah kita akan berhasil? Hoseok, bagaimana kondisi Lady Kim dalam pengelihatanmu?" tanya Mingyu cemas.

"Sangat buruk."

Oh, jika Hoseok berkata seperti itu maka kondisi Yoongi memang mengkhawatirkan. Mingyu menajamkan indera pengelihatannya, merasakan dengan benar dari mana aura negatif besar yang datang, setelah itu memegang Hoseok lebih erat seraya berkata, "Berpegangan, kita akan lebih cepat! Kurasa aku menemukan lokasi yang menyimpan aura negatif begitu besar!"

Lord Kim |Taegi|AU| On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang